Mohon tunggu...
Nurus Samawati Annisa
Nurus Samawati Annisa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia di SMPN 8 Tangerang

Masalah, kepelikan hidup, dan kesusahan-kesusahan yang kita alami akan mendewasakan kita jika kita tak melulu mengeluhkannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebermanfaatan Dunia Digital dalam Pembelajaran

17 September 2019   10:14 Diperbarui: 17 September 2019   10:18 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia digital banyak memberikan kebermanfaatan bagi kelangsungan hidup manusia. Tak jarang kita dimanjakan aplikasi-aplikasi yang menjanjikan kenyamanan dan kemudahan dalam berkomunikasi dan beraktivitas. Contohnya: 1) aplikasi sosial media (whatsapps, telegram, line) yang memudahkan kita berkirim pesan, berkomunikasi lewat telepon dan video call, 2) aplikasi ojek online yang memudahkan kita menjangkau berbagai tujuan dengan nyaman dan harga yang pasti, 3) aplikasi market online (tokopedia, bukalapak, JD.id, shopee, dan lain-lain) yang memudahkan kita berbelanja segala kebutuhan.

Selain contoh tersebut masih banyak manfaat dunia digital yang harus dipahami baik oleh kalangan remaja maupun dewasa. Manfaat tersebut bisa menjadi peluang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat dan tidak hanya sebagai konsumen saja.  Peluang ini harus dikedepankan sehingga memberikan motivasi untuk maju dengan menggunakan teknologi digital.

Manfaat perkembangan digital antara lain:

1. memberi peluang bisnis e-commerce

2. memberi peluang kerja berbasis media digital

3. memudahnya individu mengembangkan kemampuan berliterasi melalui blog pribadi atau media lain

4. memberi peluang berwirausaha tanpa modal besar

5. memudahkan mengumpulkan tulisan yang sudah diunggah di berbagai media dan membukukannya

6. memudahkan mencari berbagai informasi

7. mempromosikan karya tanpa harus beriklan di media massa

8. memberi kesempatan mengekspresikan ide kreatif dan inovatif

9. melatih mengemukakan gagasan tentang sesuatu

Mari memanfaatkan dunia digital dengan bijak. Jadilah penggerak dalam dunia literasi. Mulai dari kemampuan atau keahlian yang kita miliki.

Sebagai contoh, jika profesi kita guru, ya mulailah dengan menjadi pribadi seperti berikut ini.

1. Guru yang mampu menjadi pencetus dan penggagas ide kreatif memanfaatkan dunia digital untuk meningkatkan dunia pendidikan

2. Guru yang mampu berbagi penerapan-penerapan media dan strategi pembelajaran kreatif

3. Guru yang mampu memanfaatkan teknologi dalam pendidikan

4. Guru yang menjadikan internet sebagai media untuk menuangkan materi yang diampu sehingga dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja.

Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan dunia digital dalam pembelajaran.

1. YouTube Sebagai Media Pembelajaran

YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Tidak sedikit orang yang menjadi terkenal setelah mengunggah video mereka di youtube. Oleh karena itu youtube menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang mau mencoba peruntungan.

Youtube merupakan salah satu media yang cukup popular dan digandrungi masyarakat. Youtube dapat memenuhi kebutuhan penggunanya dengan berbagai kepentingan dan keperluan yang berbeda. Pengguna dapat mengakses video dan membaginya kepada yang lain.

Ada yang mengaksesnya untuk mendapatkan informasi seputar bisnis, hobi, gaya hidup, dan lain-lain. Ada pula yang menjadikannya sebagai pendukung inti dari profesi yang dijalani. Youtube menawarkan banyak manfaat dan kemudahan bagi pengguna dari segmen yang berbeda. Misalnya, Youtube sebagai sarana untuk memasarkan produk. Video tentang produknya dapat diunggah dan ditonton banyak pengguna dan bisa dibilang sebagai sarana iklan gratis. Manfaat lainnya adalah pengguna mendapatkan berbagai ilmu karena bukan hanya sebagai sarana hiburan, namun pengguna Youtube banyak juga yang mengunggah berbagai macam tutorial, motivasi, dan keilmuan. Ada yang mengunggah video-video documenter baik sejarah perjuangan bangsa maupun dokumenter mengenai kisah-kisah menyentuh tentang kehidupan di daerah pedalaman di Indonesia dan documenter kehidupan di dasar laut hingga luar angkasa. Ada pula yang mengunggah langkah-langkah membuat kerajinan tangan, langkah-langkah membuat makanan dan kue beserta resepnya, dan trik-trik yang lain.

Di samping manfaat, ada juga kekurangan dan dampak negatifnya misalnya, banyaknya video porno dan erotis yang diunggah di YouTube yang tidak pantas untuk dilihat apalagi ditonton oleh anak-anak. Banyak pula informasi yang menyesatkan yang diunggah di YouTube sehingga kita perlu waspada dan menelaah informasi tersebut kira-kira dapat dipercaya atau tidak. Oleh karena itu kita perlu bijak dalam memanfaatkan Youtube.

Di lihat dari sisi sosial, Youtube dapat menjadikan semua penggunanya mudah mengekspresikan kreativitas diri dalam bentuk video yang dapat dilihat oleh siapa saja. Sehingga youtube dapat menjadi penyalur bakat, ide, dan kreativitas masyarakat yang ingin berbagi karyanya tanpa harus mengikuti salah satu program di televisi. Seiring banyaknya dampak positif, dampak negatif dapat dihindari.

Dalam proses belajar mengajar, untuk memaksimalkan proses transfer ilmu, guru perlu memanfaatkan piranti media pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa media audio, audio visual, dan PowerPoint. Dalam perkembangan proses belajar mengajar, menggunakan proyektor untuk mempresentasikan suatu materi sudah tidak asing lagi. Guru membutuhkan suatu media pendidikan alternatif agar siswanya tidak mudah bosan dan memiliki motivasi tinggi. Salah satu contoh media pembelajaran alternatif itu adalah film atau video pembelajaran yang ada di Youtube yang merupakan piranti audio visual.

Melalui Youtube, sudah banyak pengguna yang mengunggah tentang berbagai materi pelajaran dalam bentuk video. Guru dan siswa dapat mengunduh video materi atau bahan ajar yang dibutuhkan dan menyampaikannya kembali di kelas. Pembelajaran di kelas akan lebih bervariasi dengan adanya media pembelajaran video dari Youtube. Hal tersebut sudah menjadi salah satu upaya untuk memenuhi tuntutan kurikulum yaitu guru haruslah kreatif dalam mengelola kelas sehingga suasana belajar menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Sebagai guru yang dituntut untuk selalu kreatif, guru seharusnya tidak hanya sebagai penonton atau pengunduh apa yang ada di Youtube, namun harus juga dapat membuat video materi atau bahan ajar dan mengunggahnya di Youtube sehingga dapat ditonton siswa di manapun dan kapanpun. Materi tersebut tidak hanya dapat dinikmati siswanya sendiri, namun dapat diakses oleh pengguna Youtube yang lain. Dengan begitu akan mengantarkan guru semakin kreatif dalam menyiapkan media pembelajaran di kelas. Dengan begitu guru mampu berkontribusi memperbanyak video pembelajaran di Youtube sehingga bermanfaat bagi yang lain.

Ada aplikasi yang dapat digunakan guru untuk membuat video pembelajaran, misalnya aplikasi whiteboard animation. Melalui aplikasi ini guru dapat berkreasi dalam menyajikan materinya dalam bentuk video. Aplikasi ini dapat memuat gambar-gambar animasi, tulisan, merekam suara dan memasukkan musik dalam videonya. Guru perlu belajar untuk dapat membuat video dengan aplikasi ini agar menghasilkan video yang menarik sehingga guru akan lebih percaya diri dalam menyampaikan materi dalam bentuk video karya sendiri dan akan memotivasi siswa. Ada juga aplikasi lain di internet yang dapat digunakan guru dalam membuat video pembelajaran. Selain itu, PowerPoint presentasi materi pelajaran yang menarik dapat pula diubah menjadi video. Ada cara tersendiri untuk mengubahnya menjadi video sehingga guru perlu belajar bagaimana cara membuatnya. Contohnya dengan menggunakan aplikasi perekam baik untuk merekam laptop atau merekam smartphone.

Pada kenyataannya, siswa bisa jadi lebih sering membuka Youtube dibandingkan guru karena Youtube tidak bisa mereka hindari selagi mereka punya gadget, kuota, atau wifi. Sangat disayangkan jika yang ditonton hanya sekadar film apalagi video yang berbau erotisme dan pornografi. Kita sebagai guru harus sering mengarahkan mereka untuk menonton video-video yang positif dan mengusahakan bagaimana mereka dapat memanfaatkan Youtube untuk hal-hal yang positif yang akan berguna bagi masa depannya kelak.

Untuk itu guru harus lebih kreatif dan variatif dalam memberikan tugas pada siswa salah satunya dengan memanfaatkan media Youtube dengan cara memberikan tugas-tugas proyek membuat video-video kreatif dan mengunggahnya di Youtube.

Guru dapat meminta siswa mencari materi ajar di Youtube yang berupa tutorial-tutorial membuat karya kreatif dan mempraktikkannya. Materi ini cocok untuk pembelajaran misalnya teks prosedur. Teks prosedur yang disajikan akan lebih variatif tidak hanya mengandalkan yang ada di dalam buku paket atau LKS. Siswa dapat pula ditugasi menggunggah langkah-langkah teks prosedur yang dipraktikkan atau didemonstrasikan dengan merekamnya kemudian mengunggahnya di Youtube.

Guru juga dapat meminta siswa menyajikan presentasi materi-materi tertentu (misalnya pengertian teks, struktur teks, unsur kebahasaan, atau yang lain) dengan mencari sumber bacaan baik dari blog atau Youtube dan menyajikan dalam bentuk lain misalnya dalam bentuk PowerPoint. Dengan begitu siswa dapat lebih kreatif dalam menyajikan tugasnya.

Siswa dapat lebih kreatif ketika diminta membuat video laporan perjalanan mengunjungi suatu tempat dan dikemas dengan gaya anak muda. Tugas membuat laporan perjalanan akan menjadi pengalaman yang sangat mengesankan dan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain jika dibagikan di Youtube.

Kegiatan bercerita, membaca puisi, berpidato, dan membaca berita dapat pula direkam oleh siswa dan diunggah ke Youtube. Dan masih banyak contoh lain dari berbagai mata pelajaran yang bisa diunggah. Dengan adanya tugas untuk mengunggahnya di youtube, mereka akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Mereka akan menyadari kekurangannya dengan melihat video rekaman penampilan atau unjuk diri dan temannya. Hal ini akan menjadi cambuk tersendiri untuk berusaha tampil lebih baik. Dengan begitu, tanpa disadari guru sudah dapat melihat potensi-potensi yang ada dalam diri siswa. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan dan ditingkatkan sehingga mampu menjadi aset untuk pembangunan bangsa. Secara tidak langsung mereka sedang belajar bagaimana memanfaatkan media digital untuk kemajuan pembelajarannya.

Pemanfaatan Youtube sebagai media pembelajaran ini tentu perlu didukung kuota internet yang cukup sehingga tidak ada hambatan dalam proses mengunggah maupun mengunduh video.

Guru perlu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kemungkinan ada beberapa siswa yang tidak memiliki gadget canggih, tidak memiliki kuota internet, atau yang lain. Hal itu menjadi pertimbangan dalam pemberian tugas apakah harus berkelompok atau individu.

Untuk kegiatan yang memerlukan kerjasama sepertinya lebih cocok tugas kelompok. Tapi untuk unjuk diri lebih cocok untuk tugas individu atau kelompok kecil dan masing-masing anggota harus unjuk diri di kelompoknya. Proses unjuk diri yang sudah direkam dapat diunggah ke Youtube.

Guru tidak harus menyaksikan proses unjuk diri mereka di kelas, cukup melihatnya dari hasil rekaman yang diberikan siswa atau yang sudah diunggah ke Youtube sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Siswa pun dapat melakukan perekaman unjuk dirinya di kelas, di rumah, di halaman sekolah, atau tempat yang cocok dengan kegiatan unjuk diri yang diminta guru sehingga mereka dapat mengeluarkan potensi yang ada dengan lebih efektif.

Dalam pelaksanaan di lapangan, tidak menutup kemungkinan adanya kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam memanfaatkan Youtube sebagai media pembelajaran. Kendala tersebut antara lain: 1) koneksi internet kurang bagus sehingga proses mengunggah, mengunduh, atau menonton video menjadi terganggu, 2) video Youtube umumnya berukuran besar sehingga kesulitan mengunggah video. Kendala tersebut mudah-mudahan akan menjadi cambuk untuk terus berubah menjadi lebih baik.

Guru harus selalu mengingatkan kepada siswa bahwa di Youtube kurang ada penyaringan antara video yang mencerminkan konten porno dan yang tidak karena untuk mengunduh dan mengunggah tidak ada batasan khusus sehingga masyarakat luas dapat bebas mengaksesnya. Guru perlu mengingatkan agar siswa tidak mengakses video porno yang melanggar norma agama dan masyarakat.

 

2. Telegram sebagai Media Pembelajaran

Telegram adalah aplikasi generasi baru yang menggabungkan instant messaging dengan file secara cloud. Telegram dapat beroperasi di kedua ponsel (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem desktop (Windows, OS X, Linux). Pengguna dapat mengirim file berupa teks, gambar, audio, video, stiker dan sembarang format file (pdf, doc, zip, mp3, dan sebagainya).

Di era digital, siswa tentu lebih dekat dengan dunia digital. Mereka sangat familiar dengan keberadaan gadget/smartphone. Media pembelajaran yang masih konvensional terkadang kurang diminati karena dunia mereka lebih dekat dengan dunia digital. Telegram dapat dikatakan sebagai media pembelajaran jika aplikasi tersebut digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan pendidikan dan tujuan pembelajaran.

Siswa akan dengan mudah menerima pesan dan memanfaatkan aplikasi tersebut dengan sangat optimal. Guru bisa memfasilitasi siswa belajar dan saling mengirim pesan berkaitan dengan pendidikan dan tujuan pembelajaran.

Banyak kelebihan-kelebihan telegram yang ditawarkan sehingga mampu memberi kemudahan penggunaannya sebagai media pembelajaran. Kelebihan-kelebihan itu akan memperkuat alasan guru dalam memanfaatkan telegram.  

Berikut ini hal yang bisa memperkuat alasan mengapa kita perlu memanfaatkan telegram sebagai media pembelajaran.

a. Privasi - Pesan telegram yang sangat dienskripsi dan dapat dihapus sesuai pengaturan.

b. Berbasis cloud - Telegram memungkinkan mengakses pesan dari beberapa perangkat.

c. Cepat - Telegram memberikan pesan lebih cepat daripada aplikasi lainnya.

d. Terdistribusi - Server Telegram tersebar di seluruh dunia untuk keamanan dan kecepatan.

e. Terbuka - Telegram memiliki API yang terbuka dan protokol gratis untuk semua orang.

f. Gratis - Telegram gratis selamanya. Tanpa iklan. Tidak ada biaya berlangganan.

g. Aman - Telegram membuat pesan aman dari serangan hacker.

h. Powerful - Telegram tidak memiliki batas pada ukuran media dan chatting.

(https://telegram.org/

Jumlah peserta dalam grup di telegram memiliki kapasitas 200 orang dan dapat diupgrade menjadi Supergroups dengan kapasitas sampai 1000. Peserta yang baru masuk ke dalam grup dapat mengetahui chatting sebelumnya. Admin dapat menghapus chatingan-chatingan yang sudah tidak diperlukan atau yang dianggap mengganggu. 

Chatingan dalam grup akan lebih hidup dengan adanya fitur Replies, Mentions, Hashtags, Forwards serta Stiker. Berikut ini penjelasannya.

- Reply berguna untuk membalas chat tertentu dari seseorang dengan ikut menyertakan chat tersebut dalam balasan.

- Salah satu kegunaan mention (dengan format @username) pada chat group adalah apabila ada hal yang penting untuk diketahui orang yang di-mention, maka orang tersebut akan mendapatkan notification (pemberitahuan) walaupun orang tersebut mematikan notification (mute) dari group yang bersangkutan.

- Bagi yang sudah terbiasa dengan dunia internet tentu sudah mengenal hashtag. Hashtag membuat chat pada group lebih terstruktur. Kata yang dimulai dengan # apabila diklik atau di-tap akan menghasilkan daftar hasil pencarian sesuai dengan kata tersebut.

- Kita dapat memberikan komentar pada bagian bawah dari chat yang akan di-forward.

- Siswa dapat berkreasi dalam membuat stiker.

Secara tidak langsung, aplikasi ini lebih menarik dan mampu mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam berdiskusi dalam grup. Sayangnya, kebanyakan siswa masih belum familiar dengan aplikasi ini bahkan banyak yang belum memilikinya. Saat ini, saya belum menggunakan telegram untuk siswa karena kebanyakan mereka masih beralasan belum memiliki aplikasinya, ruang handphone yang tidak cukup, dan tidak memiliki kuota internet. meskipun begitu saya tetap menyediakan channel buat yang sudah memiliki aplikasi tersebut yaitu channel materi bahasa Indonesia. Saya juga membuat channel untuk guru, berkomunikasi dalam grup dengan guru se-Indonesia dan berbagi ilmu dengan sesama guru di grup-grup tertentu.

Channel di telegram

Fitur channel dalam telegram. Proses penyiaran (broadcasting) dilakukan dengan benar menggunakan Channel. Channel dapat menampung jumlah anggota tak terbatas. Ini akan memberikan ruang lebih luas dalam membuat dan mengakses channel-channel di telegram. Guru bisa menjadi penyedia channel dan siswa mengakses channel tersebut.

Telegram dapat diakses dari berbagai perangkat termasuk diantaranya: telepon genggam, tablet, komputer, laptop dan lain-lain secara bersamaan. Telegram adalah aplikasi messenger berbasis cloud sehingga proses sinkronisasi terjadi dengan mulus. Apabila pengguna sedang menggunakan komputer atau laptop, aplikasi Telegram pada telepon genggam tidak perlu aktif sehingga lebih menghemat baterai.

Dalam telegram, guru dapat membentuk grup untuk memberi ruang pada siswa untuk mendiskusikan tugas atau materi yang kurang dipahami. Materi dapat disampaikan guru di grup telegram tersebut atau di channel khusus materi seandainya diperlukan tambahan materi misalnya berbagi teks, PowerPoint, audio, dan video pembelajaran. File akan disimpan di awan/cloud sehingga tidak mudah hilang, bisa diakses kapan saja dan di mana saja asalkan ada kuota internet.

3. Website dan Blog sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar adalah seluruh sumber atau bahan materi atau pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu siswa secara optimal dalam rangka meningkatkan pemahaman dan hasil belajarnya.

Sumber belajar bisa dalam bentuk informasi, orang, atau bahan. Di era digital, sumber belajar berupa informasi bisa didapatkan dengan mudah melalui internet baik itu melalui website atau blog.

a. Website sebagai Sumber Belajar 

Website merupakan halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website biasa dikenal dengan singkatan web merupakan salah satu media alat komunikasi online yang menggunakan media internet dalam pendistribusiannya. Di dalam website selalu tersedia halaman yang menyajikan berbagai informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video (salah satu atau kombinasi).

Siswa dapat diarahkan untuk mencari sumber belajar dari situs-situs website yang ada di internet. Banyak website yang bisa dijadikan rujukan dalam mencari informasi baik yang disediakan perorangan atau pemerintah. Contoh yang dapat dijadikan rujukan sumber belajar bagi siswa adalah rumah belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id). Di situs tersebut, siswa atau guru dapat mengakses: 1) sumber belajar, 2) buku sekolah elektronik, 3) bank soal, 4) laboratorium maya, peta budaya, 5) wahana jelajah angkasa, 6) pengembangan keprofesian berkelanjutan, 7) kelas maya.

Selain memanfaatkan situs tersebut, guru dapat memanfaatkan website-website penyedia informasi lain yang ada di internet. Guru pun bisa menjadi penyedia informasi dengan membuat website sendiri. Melalui website yang terangkum dalam sebuah domain berbayar, kita dapat memberikan informasi tertentu kepada siswa bahkan orang lain yang berada di seluruh dunia.

Sebagai seorang guru, kita dapat memanfaatkan website sebagai bahan ajar yang berisi informasi materi yang kita ajarkan. Dengan begitu siswa dapat mengakses materi tersebut kapanpun dan di manapun saat mereka merasa masih kurang paham akan penjelasan kita di kelas atau saat mereka akan belajar ulang menghadapi ulangan atau ujian.

b. Blog sebagai Sumber Belajar

 Sebagai tahap awal, meskipun tidak mempunyai website, guru dapat memilih alternatif membuat blog pribadi untuk menyajikan informasi. Blog pribadi dapat dibuat dengan mudah dan gratis jadi tidak perlu memikirkan biaya pertahunnya.

 Sebenarnya blog dan website fungsinya sama yaitu memberikan informasi. Hanya saja tingkat kepercayaan tentu lebih tertuju pada website meski tidak menutup kemungkinan konten yang dibagikan bisa kurang menarik dan kurang bagus dibandingkan dengan blog pribadi. Website membutuhkan domain berbayar sehingga setiap tahun atau berapa tahun sekali harus upgrade dengan membayarnya kembali.

 Berikut ini saya sampaikan cara membuat blog yang dapat menjadi ruang untuk memberikan sumber belajar bagi siswa-siswa kita maupun orang lain dan dapat diakses kapanpun dan di manapun.

 

Cara membuat Blog 

 Membuat blog itu sebenarnya sangat mudah. Jadi siapapun yang ingin memiliki blog pribadi dapat membuatnya dengan mudah. Blogspot bisa digunakan untuk media berbagi informasi atau untuk media promosi bisnis. Mau tahu caranya? Berikut ini saya sampaikan panduannya.

 

Sebelum membuat akun blogspot, kita harus memiliki akun gmail. Jika ada yang belum memiliki akun gmail, sebaiknya membuat terlebih dahulu.

 a. Membuat gmail:

 b. Masuk ke gmail

 c. Klik tulisan create an account

 d. Isi data yang diminta

 e. Buat nama email yang menarik atau sesuai dengan nama diri, nama bisnis, materi, atau nama produk. Pastikan nama tersebut tersedia. Nama tersedia jika ada tanda ceklis di sampingnya.

 f. Buatlah password dengan kombinasi huruf dan angka. Pastikan mengingat password tersebut atau catat paswordnya.

 g. Setelah mengisi semua data, klik next step hingga selesai proses pembuatan akun.

 h. Verifikasi nomor handphone

 i. Klik I agree

 j. Setelah itu klik continue to gmail tersebut.

 k. Gmail sudah jadi dan siap digunakan

  

Membuat blog:

 a. masuk ke blogger

 b. klik masuk dan isi nama email serta password

 c. klik lanjutkan ke blogger

 d. klik blog baru untuk membuat blog

 e. isi judul sesuai dengan blog yang Anda inginkan

 f. Isi alamat blog yang mewakili blog yang akan Anda buat dan pastikan alamatnya tersedia. Jika tidak tersedia ganti alamatnya.

 g. template pilih yang sederhana saja dulu

 h. klik buat blog

 i. blog sudah jadi

 Selanjutnya, Anda sudah bisa membuat konten dengan cara klik new entri. Isi judul, kemudian isi konten dengan tulisan dan gambar, serta isi labelnya. Setelah selasai kemudian klik publikasikan.

 Melalui blog yang kita buat, kita dapat menjadi penyedia informasi bagi masyarakat digital khususnya siswa-siswa kita. Mudah-mudahan bermanfaat bagi perkembangan diri kita dan orang lain.

Beberapa hal tersebut di atas hanya sebagian kecil kebermanfaatan dunia digital yang dapat kita gunakan dalam pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun