Mohon tunggu...
Nurus Shofiyana
Nurus Shofiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tholibatu-l-'ilmi

Energy Security

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

10 Jurnal dengan Metode Penelitian Kualitatif (Masalah, Teori, dan Informan)

2 November 2021   20:46 Diperbarui: 2 November 2021   21:39 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

The Study of Electronic Equipment Household Products Standard in Supporting Energy Efficiency

Oleh: Ellia Kristiningrum, Wahyu Widyatmoko (2012)

Masalah Penelitian

Belum dapat diterapkannya kebijakan pemerintah mengenai pelabelan hemat energi di beberapa peralatan listrik rumah tangga, dikarenakan masih terdapat beberapa standar nasional yang mengatur mengenai keselamatan dan unjuk kerja dari peralatan-peralatan rumah tangga tersebut belum tersusun. Dilakukannya penelitian adalah usaha untuk mendukung kebijakan efisiensi energi, dan pembahasannya dilakukan terbatas pada energi listrik pada peralatan rumah tangga

Teori Penelitian

Konsumsi Energi Indonesia dengan penjelasan terkait energi, sumber energi, dan konsumsi energi  industri, rumah tangga, komersial, transportasi, dan lainnya.  Konsumsi energi oleh rumah tangga mengarah kepada Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) Nomor 04-6958-2003 tahun 2003 tentang Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya--Label Tanda Hemat Energi.

Informan

Handbook of Energi and Economic Statistic of Indonesia Kementerian ESDM tahun 2010, Badan Standardisasi Nasional 2011, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi.

Analisis Subsidi Energi Dalam Pengembangan Energi Terbarukan

Oleh: Tuti Ermawati (2015)

Masalah Penelitian

Potensi Energi Terbarukan yang dimiliki Indonesia besar, dan belum dimanfaatkan dengan seksama, permintaan energi terbarukan yang masih rendah khususnya terhadap Bahan Bakar Nabati (BBN); biodiesel dan bioethanol. Rendahnya permintaan tersebut karena masyarakat lebih memilih menggunakan Bahan Bakar Minyak  yang harganya lebih rendah dibandingkan biofuel. Subsidi BBM menjadi faktor penghambat pengembangan energi terbarukan, analisis subsidi energi terbarukan akan fokus dengan energi terbarukan BBN (bioetanol dan biodiesel). Selain itu, dibutuhkan analisis kebijakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam pengembangan energi terbarukan, dengan target bauran energi menjadi 23% (2025), dan pemerintah diharap untuk bekerja lebih keras agar target bauran energi terbarukan dapat tercapai.

Teori Penelitian

Teori Subsidi menurut Triest dan Spencer, yang mengarah kepada subsidi BBM Pemerintah. Sumber energi Terbarukan yang mudah dikonversi menjadi bahan bakar, Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biofuel yaitu biodiesel dan bioetanol.

Informan

Bunkerword 2014, Statistik PLN Tahun 2013, Permen ESDM No. 32 Tahun 2008, Siaran Pers Nomor: 44/PUSKOM ESDM/2013 tentang Program Percepatan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati, Kementerian ESDM; Potensi Energi Terbarukan dari http://www.esdm.go.id/berita/37-umum/1962-potensi-energibaru-terbarukan-ebt-indonesia.pdf, Permen ESDM No. 25 Tahun 2013, Data Kementerian Keuangan; Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun (2015).

Implementasi Kebijakan Satu Peta Energi Sumber Daya Mineral (Esdm One Map) di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun