Generasi Z menjadi generasi yang dapat dibilang menguasai era digital sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan generasi Z tumbuh dan berkembang didampingi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan sifat self diagnosed yang dimiliki. Banyaknya informasi yang belum tentu benar menguatkan kepercayaannya mengenai penyakit yang mungkin dialami. Padahal, hal tersebut belum tentu benar dan harus didampingi dengan ahli.Â
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (2022) terdapat beberapa hal yang menjadikan self diagnosed adalah hal yang sangat berbahaya, yaitu:
Under diagnosed
Kejadian ini merupakan ketika seseorang mengklaim penyakit yang dimilikinya merupakan penyakit yang ringan. Orang tersebut akan abai terhadap penyakitnya dan mengaku tahu cara untuk menanganinya. Tetapi, pada kenyataanya apa yang diidap merupakan hal yang lebih berat dibandingkan dengan apa yang ia percayai.Â
Over diagnosed
Kejadian ini merupakan orang yang merasa panik terhadap apa yang dipercayai. Berdasarkan informasi yang didapatkan seseorang akan menganggap dirinya memiliki penyakit yang sangat berat sehingga tidak tahu cara yang tepat untuk mengobatinya bahkan dapat berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.Â
Misdiagnosed
Informasi yang dipercayai nyatanya tidak sesuai dengan apa yang diidapnya sehingga orang tersebut menemui ahli yang salah dalam mengobati permasalahannya. Kesalahan dalam pengobatan tentunya dapat menjadi langkah dalam membuat sebuah penyakit menjadi lebih parah.Â
Self stigma
Dengan penyakit yang dipercayai, seseorang akan merasa bahwa terdapat banyak emosi dan pandangan negatif terhadap dirinya. Padahal, pandangan negatif dan penyakit yang dideritanya belum tentu nyata.Â
Gangguan kesehatan mental merupakan gangguan yang terjadi di dalam saraf otak. Penanganan terhadap gangguan ini tidak bisa disamakan sekedar dengan cara menjaga pola kehidupan yang sehat. Gangguan kesehatan mental dapat menyerang siapa saja. Namun keadaan yang kompleks hingga gejala berat yang dialami harus ditangani oleh ahli. Jika hanya berpegang teguh terhadap informasi yang didapatkan melalui pencarian Google dan konten di media sosial, gangguan kesehatan mental tidak dapat dibuktikan secara valid.Â