Mohon tunggu...
Nurul Zaatsiyah
Nurul Zaatsiyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Universitas Negeri Semarang

Sistem Informasi Unnes 2018

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Membuka SiHati di Situs Smart City Kota Semarang Dapat Mengetahui Perkembangan Harga Beras

5 Desember 2019   18:26 Diperbarui: 17 Desember 2019   20:36 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SiHati (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi)

Smart City atau Kota Cerdas merupakan konsep pengembangan kota yang sedang marak diadopsi oleh kota-kota di Indonesia. Kota Semarang merupakan salah satu dari 100 kota yang masuk dalam Program Percepatan Smart City yang mencapai peringkat ke-2 dalam penilaian IKCI (Indeks Kota Cerdas Indonesia). Kota Semarang juga berhasil meraih sembilan kategori penghargaan Kota Menuju Cerdas dari Goesmart 2019 yang digelar oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sembilan kategori tersebut meliputi rating Ekonomi Cerdas, Sosial Cerdas, Lingkungan Cerdas, Kesehatan Cerdas, Keamanan dan Kebencanaan Cerdas, Pengembangan dan Pengelolaan Kota, Kesiapan Pemerintahan Digital, Kesiapan Integrasi, serta Rating Puncak Kota Menuju Cerdas.

Sejak Tahun 2013, Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi telah mengaplikasikan sistem yang berkonsep Smart City dalam rangka mempermudah pelayanan kepada masyarakat Kota Semarang. Mulai dari pemasangan wifi gratis, sistem perijinan online, hingga sistem pelaporan online melalui Lapor Hendi, pusat pengaduan dan call center 112, serta control system yang terintegrasi di Situation Room di Balai Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi meningkat 6,52 persen, pertumbuhan investasi meningkat menjadi Rp 27,5 triliun, penurunan angka kemiskinan yang dibarengi dengan penurunan luas wilayah kumuh, penurunan wilayah rawan banjir juga sejalan dengan peningkatan kondisi jalan baik. Kesejahteraan masyarakat juga meningkat jika melihat indeks pembangunan manusia di Kota Semarang yang semula 77,52 meningkat menjadi 82,72.

Hal tersebut menjadi bukti nyata implementasi Smart City berupa sistem perencanaan, sistem pembangunan, sistem pelayanan, dan sistem pelaporan. Melalui situs resmi Smart City Kota Semarang masyarakat dapat mengakses berbagai layanan publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang.

Pada laman Semarang Smart City tersebut terbagi menjadi enam menu pilihan layanan antara lain Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment. Informasi yang bisa didapatkan pada salah satu menu Smart Economy, SiHati (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi), yaitu perkembangan harga komoditi beras. Selain komoditi beras juga terdapat beberapa informasi harga komoditi lainnya seperti harga daging, telur, bawang, minyak goreng, hingga elpiji.

SiHati (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi)
SiHati (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi)

Selain itu, masih banyak lagi informasi publik yang dapat diakses pada situs Smart City Kota Semarang ini. Seperti menu Peta Padam dapat memberikan informasi penyebab pemadaman listrik dan estimasi nyala. Ketersediaan kamar di Rumah Sakit juga dapat dilihat pada pilihan menu Kesehatan pada Smart Society. Serta masih banyak lagi informasi publik yang dapat dilihat pada situs Smart City Kota Semarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun