ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL Â
Email: nurulyusri03@sma.belajar.id
Email:adil@umpalopo.ac.id
Universitas Muhammadiyah palopoÂ
Abstrak
   Manajemen Operasional merupakan fungsi manajemen utama dalam sebuah perusahaan.manajemen operasional ini berkembang pesat karena kemajuan teknologi dan munculnya inovasi-inovasi baaru yang telah diimplementasikan dalam praktik bisnis. Karena seiring dengan perkembangan zaman, industri yang semakin maju juga berkembang sehingga perusahaan dituntut untuk menghadirkan kualitas tebaik dalam produk atau jassa yang dihasilkan, namun tidak melupakan dampak lingkungan sekitar dai segala aktivitas perusahaan
Kata kunci : Manajemen Operasional, Multinasional perusahaan,
 Ymvhmv
Pendahuluan
    Manajemen operasi ini telah berkembang pesat sebab kemajuan teknologi dan munculnya inovasi baru yang telah diterapkan dalam praktik bisnis. Saat ini telah banyak perusahaan yang melirik dan menjadikan manajemen operasi sebagai alat yang strategis untuk bersaing antar perusahaan. Manajemen operasi sangat diperlukan untuk melahirkan inovasi baru dan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Karena seiring perkembangan zaman maka berkembang pula industri yang semakin maju sehingga perusahaan dituntut untuk menyajikan kualitas terbaik dalam produk atau jasa yang diproduksi, namun tidak melupakan dampak lingkungan sekitarnya dari segala aktivitas perusahaan
PT.Unilever Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan berbagai barang konsumen di berbagai negara untuk mencukupi bgagm mulai dari kesehatan, nutrisi, perawatan sehari-hari dan sebagainya. Dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai berbagai strategi dalam menghadapinya. Strategi tersebut ialah strategi pemasaran, strategi promosi, strategi manajemen sumber daya manusia, dan strategi manajemen operasional (Keweh, 2016). PT. Unilever Indonesia Tbk merumuskan manajemen operasional dengan dua komponen yaitu sarana dan prasarana yang memadai serta cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari kedua aspek tersebut, hal-hal utama dalam manajemen operasional dapat diuraikan menjadi beberapa bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
KAJIAN PUSTAKA
Perkembangan Manajemen Operasional
    Manajemen operasional telah mengalami tiga tahapan teoretik dan pada setiap tahapannya memiliki nama yang khas. Awalnya dikenal sebagai Manajemen Pabrik (Manufacturing Management), kemudian menjadi Manajamen Produksi (Production Management), dan terakhir dikenal sebagai Manajemen Operasional (Operations Management)
a. Manajemen Pabrik
      Manajemen pabrik pada umumnya merupakan sebuah metode atau cara pengorganisasian faktorfaktor produksi seperti sumber daya manusia, sebagai upaya menghasilkan produk massal yang efisien.Tekanan utama dari manajemen pabrik ialah pada usaha untuk menghasilkan produk yang efektif dan efisien. Sebab itu orientasinya masih tunggal, yaitu berproduksi untuk menghasilkan keunggulan dalam persaingan berdasarkan basis biaya.
b. Manajemen Produksi
      Era manajemen produksi dimulai sejak tahun 1930 hingga 1970-an. Manajemen produksi sendiri tercipta sejak pemikiran Taylor yang terkenal perihal manajemen ilmiah (scientific management) yang dimana diterima secara luas dan diaplikasikan di banyak lapangan produksi. Era ini berlangsung sampai Jepang mulai eksis sebagai negara industri yang memiliki teknologi tinggi dan memiliki gaya manajemen yang khas yaitu Manajemen Mutu Terpadu (Tota Quality Management) dan Jus In Time Production System (JIT) di awal tahun 1970-an. Manajemen produksi pada dasarnya mengkaji tata produksi barang walaupun belum begitu memperhatikan produksi jasa. Walaupun begitu orientasi dari manajemen produksi sudah lebih luas dari manajemen pabrik. Manajemen produksi sudah memperhatikan masalah kualitas disamping tekanan biaya dan efisiensi ekonomi. Pada intinya manajemen produksi ialah metode atau cara pengorganisasian faktor produksi yang digunakan dalam proes memproduksi barang secara massal yang memenuhi standar mutu secara efektif dan efisien.
c. Manajemen Operasional
      Manajemen operasional lahir sejak 1970-an hingga sekarang. Tujuan yang dicapai dari manajemen produksi adalah mewujudkan efisiensi ekonomi dalam proses produksi baik barag dan juga jasa, berkualitas tinggi, proses distribusi cepat, dan peralatan produksi dapat segera dialihan untuk mengerjakan produk lainnya. Orientasi dari manajemen operasional sudah meluas dan memiliki orientasi pada mutu, biaya, kecepatan penyerahan, dan keluwesan proses (QCDF Orientation).
Manajemen Operasional (Operations Management)
  Â
     Manajemen operasional merupakan metode pengelolaan yang menyeluruh dan optimal yang memperhatikan perihal tenaga kerja, barang-barang seperti mesin, bahan-bahan mentah, peralatan, atau produk yang sekiranya bisa dijadikan sebuah produk barang atau jasa yang bisa dijual belikan.
Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)
      manajemen rantai pasok adalah bentuk pengelolaan kegiatan perusahaan dalam rangka memperoleh bahan mentah dan mentransformasikannya menjadi barang jadi, lalu mengirimkan produk tersebut ke konsumen dengan sistem distribusi. Secara umum penerapan dari manajemen rantai pasok dalam perusahaan akan memberikan manfaat yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pemanfaatan aset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan akan semakin besar.
Manajemen kualitas terpadu (total quality management)
    Manajemen kualitas terpadu atau atau yang dikenal dengan TQM adalah sebuah pendekatan dalam usaha untuk memaksimalkan daya saing perusahaan melalui perbaikan yang dilakukan secara terus menerus atas produk,jasa, proses,tenaga kerja dan lingkungannyaÂ
METODE PENELITIAN
1.Jenis Penelitian
    Jenis penelitian yang dilakukan pada pembahasan artikel ini adalah dengan menggunakan studi kepustakaan atau literature review. Menurut Mardalis (Dalam T & Purwoko, 2016:3) studi kepustakaan adalah sebuah metode yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi dan juga data dengan berbagai bantuan dari material yang ada di perpustakaan, seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, dan sebagainya. Studi kepustakaan juga dapat dipelajari dari berbagai buku referensi dan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang sejenis untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Kesimpulannya studi kepustakaan adalah kajian teoritis, referensi dan literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti
2.Sumber Data
     Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan jenis data yang berasal dari dokumen atau sumber sekunder lain dalam penelitian yang diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini diperoleh dari bahan pustaka, literature, penelitian terdahulu, jurnal, dan sebagainya.
3.Teknik pengumpulan dataÂ
     Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif dengan menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek yang diteliti. Pengertian lainnya adalah mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, agenda, surat kabar, jurnal, artikel, dan sebagainya.
4.Teknik Analisis Data
     Teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi. Analisis isi digunakan untuk mendapatkan inferensi yang valid dan dapat diteliti ulan berdasarkan konteksnya. Analisis isi jugamerupakan proses memilih, membandingkan, dan memilah berbagai pengertian hingga menemukan pengertian yang relevan. Teknik analisis isi dapat digunakan untuk mempelajari perilaku manusia secara tidak langsung dengan analisis pada buku, artikel, jurnal, majalah, gambar, iklan, dan berbagai jenis komunikasi yang dapat dianalisis.
HASIL DAN PEMBAHASANÂ
Manajemen Operasional (Operations Management) di PT. Unilever Indonesia TbkÂ
    pT. Unilever Indonesia Tbk memiliki strategi untuk bersaing untuk mencapai dan memperoleh tujuan. PT. Unilever Indonesia Tbk sendiri merupakan tipe perusahaan multinasional karena termasuk perusahaan yang memproduksi barang yang disesuaikan dengan selera masyarakat lokal. PT. Unilever Indonesia Tbk menerapkan strategi diversifikasi produk dengan memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan barangbarang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan sari buah. Menurut Purnomo & Zulkieflimansyah Strategi diversifikasi pasar-produk merupakan strategi pertumbuhan dengan menganekaragamkan jenis usaha. Perusahaan berusaha berkembang dengan memperluas pasar memasuki pasar baru dengan menggunakan produk dan atau jasa yang baru.
Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) di PT. Unilever Indonesia Tbk
    Ada beberapa elemen penting yang ada di dalam supply chain management, yaitu inventory control, distribution strategies, supply chain integration and strategic partnering, outsourcing strategies, and smart pricing. Selain itu ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu : 1. Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir; 2. Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan; 3. Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya (Anwar, 2011). Hal-hal tersebut menggambarkan bagaimana strategi rantai pasok diterapkan.
Manajemen kualitas terpadu (total quality management) di PT.unilever Indonesia TBKÂ
     Sebagai perusahaan internasional yang besar di PT.unilever Indonesia TBK telah memperhatikan penerapan manajemen kualitas yang efisien.PT Unilever Indonesia TBK dapat memeriksa situasi manajemen kualitas setiap bulan dari aspek kepuasan karyawan dan pencapaian indeks kualitas untuk memastikan apakah manajemen kualitas telah diterapkan dengan baik di semua departemen dan semua proses bisnis.TQM membantu PT Unilever Indonesia TBK mengembangkan masalah globalnya.salah satu sisi penting TQM dari organisasi bisnis internasional adalah pengelolaan isu global yang terintegrasi sebagai organisasi bisnis lintas batas,PT.unilever Indonesia TBK dihadapkan pada masalah bagaimana mengintegrasikan budaya bisnis serta kode etik bisnis tenaga kerja yang di isyaratkan oleh lingkungan bisnis internasional saat ini ketika komunikasi lintas budaya dan integrasi bisnis internasional menjadi penting dalam menentukan keberhasilan pekerjaan manajemen organisasi bisnisÂ
Penutup
   Manajemen operasional merupakan fungsi manajemen yang sangat pokok bagi sebuah perusahaan apapun, salah satunya adalah PT. Unilever Indonesia Tbk yang memiliki strategi untuk bersaing untuk mencapai dan memperoleh tujuan. PT. Unilever Indonesia Tbk juga memiliki strategi pada differensiasi produk "winning with brand and innovation" yang kunci utamanya adalah mengembangkan produk baru dan tepat guna. Selain faktor dari keunikan produk, perusahaan yang mempunyai kelebihan dalam bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang melingkupi harga yang bisa besaing, tempat atau lokasi yang strategis, dan promosi yang memadai. Berdasarkan manajemen rantai pasok dari PT. Unilever Indonesia Tbk sendiri, menamakan rantai pasok mereka dengan sebutan agricultural supply karena hubungan kerja sama antara Unilever dengan para petani lokal yang menjadi pemasok dari bahan baku untuk produk PT. Unilever Indonesia Tbk. PT. Unilever Indonesia Tbk mampu membuat ketidakpastian pemasok dan ketidakpastian permintaan tersebut rendah dan produk yang dijual merupakan produk yang fungsional. Ada beberapa elemen penting yang ada di dalam supply chain management, yaitu inventory control, distribution strategies, supply chain integration and strategic partnering, outsourcing strategies, and smart pricing. Sebagai perusahaan internasional yang besar, PT. Unilever Indonesia Tbk juga telah memperhatikan penerapan manajemen kualitas yang efisien. PT. Unilever Indonesia menerapkan manajemen kualitas di beberapa programda
Daftar pustaka
Amalia, A. N. (2016). Penerapan Strategi Manajemen PT Unilever Indonesia SebagaiRole Model Company.Diaksesmelalui https://www.academia.edu/34651162/PENERAPAN_STRATEGI_MANAJEMEN_PT_UNILEER_INDONESIA_SEBAGAI_ROLE_MODEL_COMPANY
Anwar, S. N. (2011). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management): Konsep dan Hakikat. Jurnal Dinamika Informatika, Vol3, No 2. Diakses melalui https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/view/1315
Hakimi, S. A. M. (2019). Quality Management Techniques. Diakses melalui https://www.academia.edu/19919053/Tqm_unilever
Hutahaean, C. L. (2013). Supply Chain Management Practices in PT. Unilever Indonesia.Diakses melalui https://www.academia.edu/7192763/Supply_Chain_Management_Practices_in_PT_Unilever_I
ndonesia
Keweh, D. (2016). Makalah Manajemen Operasi Internasional - Analisis Perusahaan (PT. Unilever). Diakses melalui https://www.academia.edu/11745146/Makalah_Manajemen_Operasi_Internasional_Analisis_Perusahaan_PT_Unilever_
Lavari, H. (2016). Strategi Bisnis PT. Unilever Dalam Persaingan Produk Kosmetik di Indonesia Tahun 2010-2015. JOM FISIP, Vol 3, No. 2. Diakses melalui
https://media.neliti.com/media/publications/134977-ID-strategi-bisnis-pt-unilever-dalampersai.pdf
Mubarok, M. H. (2014). Strategi Pertumbuhan Unilever Indonesia Dalam Mewujudkan Nilai
Berkelanjutan. Bisnis, Vol 2, No. 1. Diakses melalui file:///C:/Users/user/Downloads/5252-16348-1-SM.pdf
Rusdiana, H. A. (2019). Manajemen Operasi. Bandung : CV Pustaka Setia.
Sisca, Julyanthry, Ervina, N., Wijaya, A., & Marthin Hutler Ambarita. (2020). Manajemen Operasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H