Mohon tunggu...
Nurul Windi Winayanti
Nurul Windi Winayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bila kau merasa dunia terlalu gelap, semoga kau bisa menjadi nyala yang tidak hanya memberi terang, namun juga kehangatan. Sebab dunia tak selalu memberikan yang kita inginkan, namun selalu menginspirasi kita untuk mengisi kekosongan tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Baik (Best Practice)

12 Desember 2022   19:30 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:06 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

pembelajaran, tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

c. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreatifitas seorang pendidik/guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada aktifitas peserta didik.

d.  Memilih media pembelajaran berbasis TPACK yang dirasa sesuai dengan materi pembelajaran, seperti audio-visual, berbentuk video, salindia canva, atau gambar.

 

Prosesnya

Pada proses PPL saya melaksanakan pembelajaran secara luring. Saya memulai pembelajaran dengan menyiapkan alat dan media pembelajaran yang mendukung seperti laptop, infokus, kamera,  serta perangkat RPP.

Setelah persiapan cukup, saya melakukan kegiatan pendahuluan yaitu dengan mengucapkan salam, bertanya kabar, mengecek kehadiran peserta didik mengucapkan salam, dan mengajak peserta didik berdo'a untuk memulai pembelajaran, memberikan motivasi kepada peserta didik, melakukan apersepsi, dan menginformasikan tujuan serta manfaat pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kegiatan inti, saya menggunakan model Project Based Learning (PjBL), saya mengajak siswa untuk berpikir kritis membuat cerita dari gambar media berseri yang ditampilkan pada salindia canva. Dan peserta didik juga sudah membawa contoh teks cerpen yang mereka cari di internet, setelah itu peserta didik mengerjakan LKPD yaitu menulis teks cerita pendek dengan metode copy the master (menggantikan nama tokoh, latar, watak, dan konflik dari cerpen yang sudah mereka bawa).

Pada prosesnya, siswa terlibat dalam diskusi menulis teks cerpen berdasarkan cerpen yang mereka bawa tidak jauh dari pengalaman peserta didik pada kehidupan sehari-hari.

Saat peserta didik selesai menulis teks cerpen, saya melakukan penilaian, saya menilai siswa yang menyajikan teks cerpen secara tertulis dan lisan pada saat menyajikan hasil atau presentasi di depan kelas.

Pada kegiatan penutup, saya melakukan penguatan dan menyimpulkan materi yang sudah diajarkan, kemudian menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan ditutup dengan berdoa

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dan Hasil

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif, hal ini dapat ditinjau dari :

Penggunaan media pembelajaran menggunakan media audiovisual sesuai karakteristik materi yang diajarkan yaitu menulis Teks Cerpen dibuktikan dengan hasil evaluasi secara berkelompok maupun tugas individu melalui LKPD, semua kelompok mendapatkan nilai baik / sangat baik dan di atas KKM.

  • Peserta didik terlihat lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan, lebih berani dalam mengemukakan pendapat dan lebih percaya diri saat tampil atau presentasi di depan kelas..
  • Melalui model pembelajaran PjBL terlihat hasilnya efektif karena peserta didik lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung.
  • Melalui metode copy the master, peserta didik seluruhnya dapat aktif berpartisipasi dalam membuat kerangka sampai mengembangkan teks cerpen yang ditulis pada LKPD sesuai struktur dan kebahasaan teks cerpen.

  Faktor keberhasilan

 Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan yaitu :

  • Kesiapan dan semangat guru yang maksimal
  • Penyusunan perangkat RPP yang sistematis dan terukur
  • Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik dan lingkungan sekolah
  • Penyampaian materi yang mudah dipahami oleh peserta didik
  • Bahasa yang digunakan guru sangat komunikatif sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik
  • Alat/media mendukung proses pembelajaran
  • Terdapat peningkatan kemampuan pendidik dalam mengembangkan variasi mengajar agar peserta didik tidak cepat jenuh, suasana pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan, menarik dan lebih aktif saat kegiatan pembelajaran.

Setelah melakukan pembelajaran dari keseluruhan proses, disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PjBL dengan metode copy the master sudah terlaksanakan secara efektif dan efisien karena dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga terdapat perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

Rencana Tindak Lanjut pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu,

Proses pembelajaran sudah terlaksana dengan baik, karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dan pendidik hanya sebagai fasilitator, mendampingi atau membimbing kelompok. Pendidik dapat mengembangkan variasi mengajar dengan baik sehingga dalam mengajar pendidik tidak monoton misalnya hanya menggunakan satu metode ceramah saja, dan bagi peserta didik bisa lebih termotivasi dalam belajar sehingga mengembangkan potensi diri khususnya dalam kegiatan pembelajaran menulis cerpen. 

Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal serta efektif, lakukanlah inovasi sesuai perkembangan zaman, keluarlah dari zona nyaman demi sebuah perubahan. Selain itu juga saya harus berkomunikasi serta kordinasi dengan bagian wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan kurikulum untuk mengizinkan peserta didik bawa gadget, karena pelanggaran penggunaan gadget atau proses digital di sekolah adalah suatu kemunduruan, dan sarpras atau fasilitas di sekolah harus menunjang untuk menjalankan pembelajaran yang inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun