Mohon tunggu...
Pendidikan

Islam dan Pluralitas Agama di Indonesia: Pro atau Kontra?

21 Februari 2023   15:05 Diperbarui: 21 Februari 2023   20:51 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengutip beberapa kalimat dalam puisi yang bertema Plur tak blur karya ust. felix siauw, yang isinya seperti ini ; menghormati bukan berarti mengikuti, karena ketika kita mengikuti berarti kita ikut larut. Memahami tak harus membersamai, mengerti tak wajib mengikuti, dan mencintai pun tak harus menyerupai. Jadi sebagai kesimpulannya, sebagai seorang muslim marilah kita senantiasa mengedepankan sikap toleransi dan tak pernah lelah menebarkan kebaikan pada sesama manusia tanpa melihat mereka dari sudut pandang agama yang mereka yakini. Tapi yang harus kita ingat, batas toleransi kita hanya pada persoalan-persoalan yang tidak terkait dengan akidah dan kepercayaan saja seperti hal-hal yang sifatnya muamalah (interaksi sosial). Kalau terkait dengan akidah dan kepercayaan, kita punya batas toleransi sebagaimana Allah Subhana Wata'ala berfirman dalam Q.s Al-Kafirun ayat 6 yang terjemahnya : "Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku".

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun