Mohon tunggu...
Nurul Umroh
Nurul Umroh Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswi

IAIH NW PANCOR

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Catch Me If You Can"

21 Mei 2019   09:46 Diperbarui: 21 Mei 2019   10:04 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirrahmanirrahim, dalam artikel ini saya telah mereview film yang berjudul Catch Me If You Can dari judulnya saya sudah tertarik untuk menontonnya, awalnya mengapa saya ingin menonton film sekaligus mereview film ini? Karena ini adalah tugas middle test yang diberikan oleh dosen M. Zainul Hasan Qutbi M.EI dalam mata kuliah Auditing , sebenarnya bukan hanya judul ini yang diberikan, ada beberapa list yang diberikan dan saya tertarik dengan judul film Catch Me If You Can. 

Awalnya saya membayangkan tugas mereview film akan membosankan tetapi setelah mengerjakan review ini semua tidak sesuai yang dibayangkan. Berkat tugas mereview film, saya jadi tahu bahwa mereview film itu tidak membosankan namun menyenangkan.

Catch Me If You Can adalah film yang dengan latar belakang kebanyakan di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1960-an. Film drama atau laga komedi yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan biografi Frank William Abagnale, Jr. Frank adalah seorang konsultan keamanan AS yang mampu membedakan cek yang asli dan palsu. Ia bekerja untuk FBI dan jasanya masih digunakan sampai saat ini oleh Fortune 500 atau 500 bisnis paling terkemuka di dunia. 

Ironisnya, ia mendapatkan pekerjaan tersebut karena pengalamannya memalsukan cek hingga jutaan dolar AS. Bukan hanya memalsukan cek, Frank pun kerap memalsukan identitas dan melarikan diri dari satu negara ke negara lain.

Film ini dimulai ketika Frank yang diperankan oleh Leonardo di Caprio mengenang masa-masa ia berada di penjara super ketat Perancis. Ia dijemput oleh agen FBI, Carl Hanratty yang diperankan oleh Tom Hanks untuk dipulangkan ke AS. Dalam proses penjemputan itu Frank pun masih sempat kabur namun akhirnya tertangkap karena kondisi tubuhnya yang lemah. 

Alur pun kembali mundur ke masa-masa bahagia Frank bersama kedua orang tuanya. Ayahnya, Frank, Sr. yang diperankan oleh Christopher Walken tampaknya memiliki semua yang diinginkan seorang laki-laki. 

Istri yang cantik, anak laki-laki yang tampan, perusahaan yang sukses dan penghormatan masyarakat yang tinggi. Namun ditengah jalan ia tersandung kasus akibat penggelapan pajak. 

Mereka harus pindah dari rumah mewah ke apartemen sederhana. Frank Jr. yang memiliki kedekatan dengan ayahnya nampaknya tak terlalu mempermasalahkan perihal ekonomi tersebut. Diceritakan pula Frank juga mendapat pengajaran dari ayahnya terkait bagaimana bermain dengan pajak dan cek. Pribadi yang terlalu percaya diri dan menyukai tantangan sudah tampak pada Frank remaja. 

Di sekolah barunya ia menipu teman-temannya dengan berpura-pura menjadi guru Bahasa Perancis dan membuat guru pengganti yang telat datang sakit hati. Ayahnya hanya tertawa melihat tingkah Frank.

Dia tidak menyangka, ibu Frank yang berdarah Perancis terlibat perselingkuhan dengan teman ayahnya. Frank-lah yang pertama kali mengetahui kondisi tersebut. Waktu itu umurnya 16 tahun, ibunya membayarnya beberapa dolar untuk tutup mulut perihal tersebut. Namun tak lama berselang, Frank mendapati rumahnya disambangi seorang pengacara yang ternyata mengajukan surat perceraian yang harus diisi Frank.

 Ia harus memilih untuk tinggal bersama ayahnya atau ibunya. Frank terpukul dan memutuskan untuk melarikan diri. Sejak itulah petualangan Frank melarikan diri dimulai.

Dengan berbekal cek yang diberikan oleh ayahnya Frank mulai mencairkan cek tersebut. Namun saat cek habis ia harus terima diusir dari penginapannya. Dan saat itulah ia mulai memalsukan cek. 

Berbekal kemampuannya membaca tabiat manusia yang senang dipuji, ia berlatih mengelabui petugas yang memeriksa keaslian cek sebelum cek dicairkan. Kemampuan inipun ia pelajari dari ayahnya.

 Ia akan mulai memanggil nama petugas tersebut dengan namanya dan kemudian memuji penampilan fisiknya. Ia pun berhasil menyamarkan identitas dan menjadi copilot di sebuah armada penerbangan ternama di AS, Pan America. Dengan institusi tersebut, Frank dapat memalsukan cek hingga senilai $USD 2,8 juta.

Hal ini diketahui oleh FBI. Diutuslah Carl Hanratty yang merupakan agen spesialis penipuan bank untuk melacak keberadaan Frank. Carl dan Frank bertemu pertama kali di sebuah hotel.

Saat itu Carl yakin bahwa Frank yang diincarnya tinggal di hotel tersebut namun saat itu Frank justru dengan santainya keluar dari kamar mandi dan mengatakan bahwa Carl telat beberapa menit. Ia mengenalkan dirinya sebagai Barry Allen dari Secret Service. 

Ia menunjuk ke luar jendela seorang lansia yang dituntun oleh penghuni hotel lainnya sebagai Frank yang sudah tertangkap oleh rekan kerjanya. Carl saat itu percaya dan membiarkan Frank yang asli kabur membawa mesin MICR encoder bekas yang membuat pemalsuan ceknya semakin halus.

Setelah tahu bahwa Carl tertipu maka ia menyadari perang pribadinya melawan Frank dimulai. Dan sejak saat itu kedua insan ini justru saling mengenal satu sama lain. Carl adalah seorang duda yang ditinggalkan oleh istrinya. Ia memiliki anak perempuan yang usianya tidak jauh dengan Frank. 

Setelah peristiwa itu Frank menelepon Carl untuk meminta maaf karena telah mempermalukannya. Namun Carl justru tertawa menyadari bahwa Frank bukan menelepon untuk meminta maaf, ia menyadari tak ada orang yang bisa dihubunginya selain Carl.

 Dan fakta yang terungkap itu membuat Frank kesal dan menutup teleponnya. Suatu hari Carl mengetahui dari pelayan restoran bahwa nama Barry Allen adalah tokoh dalam komik Flash. Carl pun menyadari bahwa musuhnya selama ini bukanlah pria kisaran 30 tahun. Ia berhadapan dengan remaja (usia Frank saat kabur adalah 16 tahun).

Setelah bosan menjadi pilot, Frank kembali berulah dengan menjadi seorang dokter bernama Frank Conners. Pada fase inilah ia bertemu dengan Brenda Strong yang diperankan oleh Amy Adams.

 Brenda adalah wanita dari keluarga penganut Lutherian taat yang dibuang keluarganya karena pernah melakukan aborsi. Ayah Brenda adalah seorang pengacara. Entah karena motivasi apa akhirnya Frank memutuskan untuk menghadapi keluarga Brenda dan menikahinya. 

Tapi melihat gelagatnya tampaknya selain karena dapat merasakan kepedihan yang dirasakan Brenda terkait keluarga, ia juga ingin membalaskan dendamnya terhadap orang-orang yang bekerja denga hukum karena pekerjaan selingkuhan ibunya adalah seorang advokat.

Saat bertemu dalam acara makan malam bersama ayah dan ibu Brenda, Frank mengakui bahwa ia adalah seorang Lutherian dan juga sebenarnya lulusan Harvard di bidang hukum meskipun hanya setahun karena memutuskan untuk menjadi dokter. 

Hal ini membuat kedua orang tua Brenda segera jatuh hati. Ayah Brenda justru mengupayakan agar Frank dapat bergabung di Louisiana State Bar. Sebuah asosiasi hukum tempat ayah Brenda bekerja. Saat pertunangan berlangsung, Carl dan timnya dapat melacak keberadaan Frank.

 Namun Frank berhasil kabur setelah sebelumnya membuat janji dengan Brenda untuk bertemu dua hari lagi di Bandara Internasional Miami. Namun ternyata saat hari itu tiba Brenda sudah dibawah pengaruh FBI sehingga Frank batal menampakkan dirinya. 

Ia kembali melarikan diri dengan bermodalkan sebagai pilot setelah sebelumnya mengadakan seleksi pramugari. Ia memilih 8 orang tercantik untuk menjadi pramugari Pan American sehingga dapat membuat semua agen di bandara yang telah mengepung dan mensterilkan setiap sudut bandara menjadi terperangah dan tidak fokus pada sosok Frank yang bersembunyi di antara mereka (kedelapan pramugragi tersebut).

Singkat cerita, Carl dan timnya yang semakin dipermalukan oleh Frank tersebut mencoba mempelajari cek palsu yang dibuat Frank ke pembuat cek profesional. Ia mendapati bahwa tinta yang digunakan cek palsu tersebut hanya ada di beberapa negara salah satunya Perancis. Carl tahu bahwa Frank lahir dan memiliki darah Perancis. Ia segera terbang kesana. 

Di dalam sebuah pabrik percetakan itulah Frank kembali face to face dengan Carl. Menariknya meskipun mereka seperti kucing dan anjing namun mereka saling mengenal satu sama lain begitu baiknya. 

Carl memperingatkannya untuk tidak kabur lagi karena pabrik tersebut sudah dikepung polisi-polisi Perancis yang siap menembak mati dirinya. Disini Frank meluapkan emosinya terhadap Carl karena tahu bahwa Carl kerap menipunya. Ia mengetahui Carl berbohong karena mengatakan tak punya keluarga padahal ia mengenakan cincin kawin. Tapi kemudian Carl mengakui bahwa ia seorang duda.

Saat di pesawat, dalam perjalanan extradisi ke AS, Frank mendapatkan fakta bahwa ayahnya telah meninggal. Ia mengamuk dan merasa Carl telah menipunya karena mengatakan ia dapat berbincang lagi dengan ayahnya. 

Frank dengan segala kemampuannya berhasil melarikan diri kembali melalui celah di toilet pesawat dan segera turun melalui tangga roda pesawat begitu pesawat landing. Ia berlari menuju rumah ibunya. 

Saat ia melihat ke dalam jendela bahwa ibunya telah memiliki kehidupan baru yang bahagia bersama suami barunya (yang adalah selingkuhannya dulu) dan seorang anak perempuan, Frank pun menangis dan mengatakan Its over. Bertepatan dengan datangnya belasan mobil polisi dan senapan yang sudah siap siaga, Frank justru mengangkat tangannya dan berjalan gontai ke arah Carl yang muncul dari dalam mobil.

Frank dijatuhi hukuman penjara 12 tahun di dalam penjara yang amat sangat terisolir. Namun suatu saat ketika Carl datang menjenguknya, Carl mengetahui bakat Frank yang luar biasa. Ia bisa mengenali keaslian sebuah cek bahkan tanpa menyentuhnya.

Dan diakhir film ditutup dengan Frank yang kembali hadir di kantor FBI tepat saat Carl sudah berputus asa menunggu kedatangan Frank hari itu. Dan mereka pun mendiskusikan hal-hal teknis tentang temuan tinta baru yang lebih anti pemalsuan. 

Sebuah kredit muncul dan menyebutkan bahwa Frank akhirnya berkeluarga dan dikaruniai 3 orang anak. Atas kemampuannya menciptakan cek-cek anti pemalsuan ia mendapatkan gaji senilai jutaan dolar. Dan ia terus bersahabat dengan Carl.

Catch Me If You Can adalah sebuah film yang memiliki pesan moral bahwa seorang penipu juga bisa mempunyai rasa jujur dan ingin hidup dalam kejujuran untuk diterima orang-orang disekitarnya. Sama halnya dengan Auditing harus memiliki kejujuran atau kebenaran dalam  penyajian laporan keuangan perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun