Mohon tunggu...
Nurul Syarifah
Nurul Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang memiliki hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah Tanpa Retorika Lumpuh

16 Juni 2024   09:22 Diperbarui: 16 Juni 2024   09:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika retorika adalah seni berbicara, dakwah secara definitif berarti mengajak dengan cara berbicara. Dari pengertian tersebut menunjukkan kedekatan hubungan retorika dan dakwah. 

Kedekatan lain ada dalam cara beretorika dan berdakwah. Retorika mengenal komunikasi verbal, baik lisan maupun tulisan. Dalam dakwah, dikenal bentuk dakwah billisan dan bilkitabah (tulisan). 

Selanjutnya, retorika mengenal komunikasi nonverbal, baik tatap muka maupun tatap maya, Dalam dakwah, dikenal bentuk dakwah bilhal. Dakwah bilhal bisa secara online atau offline. Dalam retorika, dikenal bahasa tubuh dan gerakan tubuh, itulah yang dalam bahasa dakwah sebagai menyampaikan keteladanan atau role model.

Jik retorika asalah seni berbicara yang berkembang menjadi ilmu berbicara, dakwah juga berkembang dari kegiatan agama menjadi kajian agama.

Kalau tujuan  retorika adalah menyampaikan pesan secara informatif, persuasif, dan rekreatif, maka pesan dakwah yang  terdiri dari akidah, syarjah, dan akhlak dapat disampaikan secara informatif, persuasif, dan rekreatif. Bahkan tujuan retorika dan dakwah, pada batas tertentu, sama-sama edukatif.

Dalam konteks tujuan retorika persuasif, dakm
Wah memiliki metode dakwah, yakni bilhikmah, ceramah, dan diskusi yang harus disampaikan dengan lemah lembut.

Kalau dalam pengembangan retorika disyaratkan menggunakan bahasa baku, berdasar data dan riset, syarat yang sama berlaku bagi dakwah, baik billisan, bilkitabah, dan bilhal. Apalagi kalau menimbang mad'u kian kritis dan rasional.

Kalau dalam retorika, Aristoteles memperkenalkan pathos, logos, dan ethos, para dai harus memiliki ketiganya, baik intelektual maupun spiritual. Namun dalam konteks pathos, ekspresi sedih atau gembira para dai bukan retorika semata.

Berdakwah sebaiknya menguasai teknik retorika, begitu juga sebaliknya. Beretorika diharapkan memasukkan konten dakwah, baik akidah, syariah, dan akhlak. Dakwah tanpa retorika lumpuh, retorika tanpa muatan dakwah buta.

Retorika

oleh Nurul Syarifah dan Syamsul Yakin

Mahasiswi dan Dosen UIN Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun