Mohon tunggu...
Nurul Syarifah
Nurul Syarifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta yang memiliki hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relaksasi: Kunci Mengatasi Kecemasan Beretorika

14 Mei 2024   18:08 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kecemasan beretorika salah satunya ialah tidak percaya diri, takut salah serta tidak nyaman berada di depan publik. Hal itu terjadi sebagai respons  terhadap sesuatu yang dianggap mengancam. Sesuatu yang dianggap mengancam itu sebetulnya belum tentu terjadi. Seperti perasaan negatif,  tidak mampu berkomunikasi dan takut dinilai rendah oleh pendengar.

Seseorang yang ahli dalam beretorika pun dapat mengalami kecemasan ketika tampil di ruang publik. Cara mengatasi kecemasan beretorika bisa dengan melakukan relaksasi. Relaksasi dipercaya dapat mengurangi ketegangan.

Ketegangan beretorika bisa terjadi ketika menghadapi orang yang memiliki kemampuan beretorika di atas rata-rata. Cara mengatasi kondisi ini dengan menumbuhkan kepercayaan diri. Sebab percaya diri menjadi kunci sukses beretorika di hadapan khalayak.

Situasi yang tidak terduga juga dapat memunculkan ketakutan dalam beretorika. Seperti lampu padam sehingga tidak bisa membaca konsep ceramah, tanggapan pendengar yang diluar pembahasan dan sebagainya. Cara mengatasi kondisi seperti ini adalah dengan melakukan improvisasi, percaya diri, dan tidak takut salah.

Kekhawatiran beretorika bisa muncul pada saat seorang pembicara memiliki persamaan gaya bicara dengan pembicara lain. Pada saat inilah dia harus  menjadi diri sendiri, percaya diri, dan tidak takut salah. Memang sebaiknya seorang penceramah harus menguasai gaya bicara berbagai orator ulung.

Kecemasan beretorika yang muncul karena pengalaman pribadi atau orang lain yang gagal berbicara akibat tekanan publik, misalnya, bisa diatasi dengan mencari akar masalahnya, membuat persiapan lebih, dan tampil penuh percaya  diri bahwa pengalaman buruk itu tidak menimpa dirinya.

Namun sebenarnya penyebab utama kecemasan beretorika adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman. Jadi lebih kepada faktor teknis yang merambah jadi masalah psikologis. Untuk mengatasinya bisa dengan memperbanyak latihan, mempelajari gaya  bicara orator handal, dan membuang rasa takut salah saat tampil.

Di luar yang sudah disebutkan, seorang public figur sebenarnya bisa saja mengalami kecemasan beretorika ketika didapuk untuk tampil berbicara di hadapan khalayak. Kecemasan itu terjadi lebih karena faktor bahwa dirinya adalah selebritas yang apabila salah tersebar luas dan viral.

Kesimpulan paparan diatas mengenai cara mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan melakukan relaksasi. Berusaha berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, melakukan latihan dan persiapan, berkonsentrasi saat beretorika dan berupaya untuk keluar dari tekanan publik. Untuk  menenangkan diri, penting ditanamkan di dalam hati bahwa kecemasan beretorika adalah kondisi natural-psikologis yang bisa dialami siapa saja bahkan orang yang sudah ahli sekalipun. 

oleh Nurul Syarifah dan Syamsul Yakin

Dosen dan Mahasiswa UIN Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun