REFLEKSI AKSI NYATA
IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF
Oleh: Sumiani
Asal sekolah: SMP Negeri 1 Wangi-Wangi
CGP Angkatan 6 Kab. Wakatobi
Budaya merupakan cara hidup yang dikembangkan dan dimiliki oleh sekelompok orang yang kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya. Berbicara tentang budaya, maka akan bersentuhan dengan lingkungan sekolah sebagai pelaksana pendidikan.
Dalam lingkungan sekolah kita mengenal istilah budaya sekolah, yang sering dikorelasikan dengan visi, misi sekolah sebagai artefaknya. Bagaimana budaya sekolah yang tercipta dalam satuan pendidikan? Mulai dari etika dan pembiasaan lain seperti: bahasa yang diajarkan di sekolah, kegiatan intrakurukuler yang diterapkan, pakaian yang dikenakan oleh warga sekolah, jam belajar, upacara sekolah, kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan, tata tertib sekolah yang berlaku, dan lainnya yang dapat dipantau, dinilai, dan dievaluasi. Apakah kesemua itu telah berjalan secara optimal ataukah tidak sama sekali?Â
Jika kondisi menggambarkan bahwa budaya sekolah belum optimal, selayaknya sekolah memberi perhatian pada aspek tersebut.
Kita ketahui bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk siswa menjadi generasi yang berkarakter, cerdas, dan berpendidikan sesuai dengan apa yang tertuang dalam profil pelajar pancasila.Â
Oleh karena itu, perlu upaya mewujudkan hal tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan berupa membangun budaya positif di lingkungan sekolah yang dipetakan dalam skala kecil berupa kesepakatan kelas agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan secara efektif, efesien, menyenangkan dan berpihak kepada murid.
Budaya sekolah dapat diartikan sebagai tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan semangat dan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa budaya sekolah menjadi konvensi bersama untuk dilakukan dalam waktu yang lama agar dapat mencapai visi yang telah ditetapkan.Â
Dengan demikian, nilai dan kebiasaan baik yang membudaya di lingkungan sekolah, menjadi sebuah keharusan yang akan membangun karakter dan kecerdasan murid. Â
Upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan karakter dan pembiasaan di sekolah dapat berupa baksos setiap Sabtu, yasinan dan gerakan seribu sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, kegiatan literasi, pembiasaan antri dan menghargai hak orang lain, program kantin kejujuran dan lainnya.Â
Ketika kegiatan-kegiatan tersebut terpatri dalam diri setiap warga sekolah, maka tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan apa yang tertuang dalam profil pelajar pancasila.