Mohon tunggu...
Nurul Shafirah
Nurul Shafirah Mohon Tunggu... Akuntan - Conten Creator | Pendidikan | Masalah Sekitar | Experience

suka membaca dan mencari tau mengenai hal - hal yang terjadi di dunia media sosial ataupun di dunia nyata, suka memberikan pendapat tentangnya serta suka berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perempuan itu Berhak Meraih Mimpinya!

6 Mei 2024   18:35 Diperbarui: 6 Mei 2024   18:52 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memang hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dari zaman dahulu, banyak sekali pahlawan - pahlawan Indonesia yang bukan hanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia saja tetapi juga memperjuangkan pendidikan di Indonesia.

Bahkan, bukan hanya para lelaki saja yang memperjuangkan pendidikan di saat itu, perempuan pun memperjuangkan hal tersebut.

R.A Kartini salah satu pahlawan wanita yang semasa hidupnya memperjuangkan pendidikan di Indonesia khususnya untuk kaum wanita. Beliau menginginkan pendidikan kaum wanita yang setara dengan kaum lelaki. Beliau berpikir, bukan lelaki saja yang layak mendapatkan pendidikan namun wanita juga layak mendapatkan hal tersebut.

R.A Kartini memang sangat memperjuangkan kesetaraan antara lelaki dan perempuan di Indonesia. Sampai pada akhirnya, semua pengorbanan yang Kartini lakukan dahulu tidak sia - sia karena saat ini sudah banyak perempuan - perempuan Indonesia yang menempuh pendidikan nya dengan layak bahkan dapat menempuh pendidikan yang tinggi hingga ke luar negeri. Sudah banyak juga perempuan - perempuan yang peduli akan pendidikan nya. 

Bahkan, salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Timur tepatnya SMK Negeri 50 Jakarta, mayoritas muridnya adalah kaum wanita. Apalagi di SMK Negeri 50 Jakarta memiliki kejuruan Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang dimana kejuruan tersebut memang lebih banyak diminati oleh kaum wanita.

Namun, bukan berarti di SMK Negeri 50 Jakarta lebih mengutamakan perempuan. Nilai kesetaraan yang di perjuangkan Kartini dahulu tetap berlaku disana. Tidak ada bullying satu sama lain antara kaum lelaki dengan perempuan merupakan salah satu program yang sukses di jalankan di sana. 

Murid - murid pun dapat tenang dan damai dalam menempuh pendidikannya. Karena tidak ada ketimpangan antara satu dengan yang lainnya. 

Perempuan memang patut di hargai. Karena, sudah banyak peraturan - peraturan negara yang mengatur hal mengenai keamanan dan kodrat perempuan. Bahkan, bukan hanya di dalam negara saja tetapi juga di dalam agama. 

Sudah sepantasnya, tidak ada perbedaan antara lelaki dengan perempuan dalam menjalankan kehidupan. Tidak ada kalimat yang mengucap "perempuan itu lemah" , "perempuan itu ga pantes sekolah terlalu tinggi" , "perempuan itu harusnya di dapur" , dan masih banyak lagi kalimat - kalimat yang membuat seorang perempuan merasa minder akan dirinya. Padahal, perempuan juga bisa menempuh pendidikan dengan tinggi, perempuan juga bisa memimpin suatu perusahaan, perempuan juga bukan berarti harus di dapur selamanya. Mereka berhak mencapai apa yang ia mau.

Perempuan itu berharga, perempuan juga berhak memiliki masa depan, perempuan juga berhak memimpin. Jangan menjadi seseorang yang patriarki, yang hanya menganggap bahwa kodrat lelaki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Kita semua adalah manusia, hanya saja gender yang membedakan kita. Namun, untuk hak dan kewajiban di muka bumi ini, kita sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun