Film Guru-Guru Gokil sudah bisa ditonton di platform streaming Netflix sejak 17 Agustus 2020. Film ini merupakan film yang tidak ditayangkan dalam bioskop. Hal tersebut membuat film ini menjadi film original kedua Netflix Indonesia. Film Guru-Guru Gokil merupakan debut Dian Satrowardoyo sebagai aktris sekaligus produser film. Kata Gokil diambil dari Bahasa gaul yang artinya sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, sesuatu yang tidak terpikirkan. Disebut guru-guru gokil karen profesi guru-guru yang diceritakan dalam film ini adalah guru-guru yang melakukan hal-hal baru untuk bisa mencapai keberhasilan mereka.
Sinopsis film Guru-Guru Gokil
Sinopsis film Guru-Guru Gokil yang menceritakan tentang kehidupan seseorang  yang tidak suka dengan profesi guru tetapi harus menjadi seorang guru karena membutuhkan uang. Baru beberapa hari menjadi guru pengganti di  sekolah SMA Gunung Asri, Pak taat harus mengahadapi kasus pencurian gaji para staff dan guru yang hilang di ambil perampok. Pak taat beserta guru-guru lainnya bekerja sama untuk menyusun rencana mengambil uang yang di rampok.
Sayangnya, rencana itu tidak semudah yang mereka pikirkan. Setelah berhasil kembali mengambil uang yang sudah di rampok oleh Pak Le, mereka harus kembali bekerja sama karena Pak Le berhasil mendapatkan lokasi keberadaan mereka yang membuat terjadinya penangkapan oleh polisi gadungan di sekolah tempat mereka mengajar. Ya, polisi gadungan itu merupakan orang suruhan dari Pak Le.
Dari ketiga guru yang berhasil ditangkap, hanya pak taat saja yang bisa melarikan diri. Namun, di tengah perjalanan, Â Pak Taat berubah pikiran yang membuat dia harus mengembalikan uang yang sudah direbut dari Pak Le. Guru-guru yang ditangkap oleh Pak Le akan dibunuh apabila uang tersebut tidak dikembalikan ke Pak Le. Padahal uang itu adalah uang gaji para staff dan guru di SMA Gunung Asri. Mendengar hal itu, Pak taat segera bergegas ke lokasi untuk mengembalikan uang yang sudah susah payah mereka dapatkan agar guru-guru yang ditangkap tidak dibunuh.
Mungkinkah Pak Taat berhasil menyelamatkan guru-guru dengan usaha yang dia rancang sendiri? Apakah Pak Taat akan tetap menjadi seorang guru? Dapatkan jawabannya di film Guru-Guru Gokil.
Â
Daftar Pemain Film Guru-Guru Gokil. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Film yang di Sutradarai oleh Sammaria Simanjuntak dan ditulis oleh Rahabi Mahendra memerankan actor dan aktris tanah air. Selain Dian Satrowardoyo, film Guru-Guru Gokil ini diperankan oleh Gading Marten dan diramaikan oleh sejumlah aktor aktris senior dan junior yang berbakat. Berikui ini merupakan daftar lengkap pemeran pemain dalam pembuatan film Guru-Guru Gokil, yakni:
- Gading Marten sebagai Pak Taat Pribadi
- Dian Sastrowardoyo sebagai Ibu Nirmala
- Faradina Mufti sebagai Ibu Rahayu Paramitha
- Boris Bokir Manullang sebagai Pak Nelson Manulang
- Kevin Ardilova sebagai Ipang
- Shakira Jasmine sebagai Saulina
- Asri Welas sebagai Ibu Indah
- Arswendy Bening Swara sebagai Purnama
- Kiki Narendra sebagai Pak Le'
- Ibnu Jamil sebagai Pak Gagah
- Dewi Pakis sebagai Ibu Manggar
Fakta-Fakta menarik film Guru-Guru Gokil
Saling Peduli dan Tidak Menyerah
Terlihat perbincangan antara guru-guru setelah gaji guru dicuri oleh perampok. Semua guru kebingungan karena profesi guru hanyalah mata pencaharian mereka satu-satunya sehingga tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari apabila gaji guru tidak segera diberikan dengan tepat waktu. Pak Taat dan Pak Purnama berusaha menanamkan keyakinan bahwa mereka tidak boleh menyerah, tidak boleh patah semangat dan uang yang dicuri pasti akan kembali ke sekolah.
                                                        Â
Bekerja sama dalam hal kebenaran
Aksi perampokan yang terjadi tidak bisa dibiarkan begitu saja. Selain menunggu hasil dari pihak kepolisian, guru-guru harus bekerja sama menyelesaikan permasalahan ini agar cepat selesai. Harus melawan yang namanya aksi pencurian dan dengan berani harus menegakkan kebenaran serta kebaikan.
Mengingatkan Kewajiban Seorang Guru
Ada seorang guru yang berjualan di salam sekolah dan tidak sesuai pada tempatnya. Seorang guru menawarkan dagangannya ke murid-murid serta guru lainnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan mengingat gaji yang seharusnya menjadi hak mereka ternyata hilang dicuri oleh perampok.Â
Pihak pengelola sekolah memperingatkan untuk tidak berjualan di lingkungan sekolah karena akan menggangu proses belajar mengajar, kalau mau berjualan bisa sesuai tempatnya. Kedisiplinan dan mencotohkan hal yang baik harus diterapkan seorang guru sehingga menjadi contoh bagi murid-muridnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H