Mohon tunggu...
Nurul Septiani Wulan Sari
Nurul Septiani Wulan Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Instagram : @nurulwlnsri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PMM KEL 87 UMM Dukung Potensi Wisata Alam Sumber Pitu Desa Duwet Krajan dan UMKM Melalui Digitalisasi Branding

24 Agustus 2024   14:28 Diperbarui: 24 Agustus 2024   14:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa PMM Kelompok 87 Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Desa Duwet Krajan melalui digitalisasi branding. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hirilisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini di bimbing langsung oleh Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 87 Gelombang 7 yang beranggotakan Syafika Nurul Alfiah, Khoirun Nisa Ramandani, Yulia Cahya Tri Lestari, dan Nurul Septiani Wulan Sari yang berasal dari Program Studi Ilmu Keperawatan serta Dia Britania Mirza Larasati yang berasal dari Program Studi Farmasi. Kegiatan PMM ini dilaksanakan di Desa Duwet Krajan, kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Selama melaksanakan kegiatan PMM ini, kelompok 87 di bimbingan oleh DPL dan DPPM. DPPM merupakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang yang mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sering berkembangnya teknologi, banyak platform-platform digital yang bergerak di bidang ekonomi kreatif. Mengenai hal ini, kami berinisiatif untuk mengunjungi UMKM yang ada di Desa Duwet Krajan.

Kami melakukan survey ke salah satu UMKM keripik labu siam yang ternyata sudah cukup dikenal oleh Masyarajat Desa Duwet Krajan. Kami bertemu dengan Ibu Lukhah selaku owner dari Keripik Labu Siam Qtaa. Kami menganalisis dan melihat produk serta lokasi pembuatan keripik tersebut. Selama kegiatan ini berlangsung, Ibu Lukhah banyak berbagi cerita kepada kami mengenai alasan atau latar belakang memproduksi Keripik tersebut. "Di Desa Duwet Krajan ini banyak masyarakat yang budidaya labu siam. Awalnya sempat kepikiran ingin membuat kripik dari kentang tapi ternyata melihat potensi budidaya labu siam yang sangat banyak dan harga kentang yang cenderung mahal, saya memilih untuk memproduksi kripik dari labu siam saja sekalian memanfaatkan lahan labu siam" ujar Ibu Lukhah.

Produk Keripik Labu Siam (dokpri)
Produk Keripik Labu Siam (dokpri)

Kami diajarkan cara membuat keripik labu siam dan kami berkesempatan untuk mencicipi keripik labu siam yang terdiri dari tiga rasa yaitu original, balado dan extra pedas. Penjualan keripik labu siam ini sudah tersedia baik secara online maupun offline. Dalam hal ini, kelompok berfokus pada promosi penjualan secara online dengan menggunakan platform digital. "Saya sudah memulai produksi ini sekitar setahun yang lalu dan hingga sekarang selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman" ujar Ibu Lukhah. Keripik labu siam ini bisa dibeli secara online melalui shopee https://id.shp.ee/KvdYD9X.

https://id.shp.ee/KvdYD9X. 
https://id.shp.ee/KvdYD9X. 

Setelah selesai melihat dan menganalisis UMKM kami juga mengunjungi wisata alam Desa Duwet Krajan yang disebut Wisata Alam Sumber pitu. Wisata Alam Sumber Pitu memiliki 7 mata air yang mengalir dari sumber yang sama, dikelilingi dengan tebing-tebing dan beberapa air terjun di sekitarnya. Kami mengunjungi wisata sumber pitu untuk mengeksplorasi lebih dalam seperti apa lokasi nya, sehingga kami bisa meningkatkan potensi wisata alam Desa Duwet
Krajan.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Kegiatan promosi wisata alam dan UMKM ini bertujuan untuk mendukung potensi desa agar bisa dikenal oleh lebih banyak masyarakat di luar sana dan mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Selain itu, Kelompok 87 berharap dengan kegiatan promosi melalui digitalisasi branding ini kami dapat memberikan informasi sebagai upaya pemberdayaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun