Mohon tunggu...
Nurul Septiani Wulan Sari
Nurul Septiani Wulan Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Instagram : @nurulwlnsri

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Enam Aksi Pemuda dalam Menjaga Lingkungan dari Limbah Domestik-Menjadi Sumber Energi Terbarukan

2 Februari 2024   01:04 Diperbarui: 2 Februari 2024   01:04 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan bukanlah milik siapa pun untuk dihancurkan, itu tanggung jawab semua orang unutk melindunginya

~Mohit Agadi

Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini. Termasuk negeri Indonesia dengan energi yang dimilikinya diantaranya energi terbarukan meliputi energi surya, biomassa, energi laut, energi air dan energi bumi. Bukan hanya itu, Indonesia juga mempunyai energi yang tidak bisa diperbaharui seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Sikap kita adalah harus  memakai energi seefisien mungkin. Hingga saat ini energi yang kita pakai lazimnya masih bersumber dari energi fosil, sehingga esensial bagi kita sebagai pemuda agent of change agar menjalankan program hemat energi supaya energi yang telah disediakan tidak habis begitu saja. Krisis energi merupakan dampak dari berbagai tekanan pada berbagai sumber daya alam. Sikap konsumtif akan bahan bakar fosil memicu terjadinya krisis energi. Selain itu, penambahan jumlah penduduk dan permintaannya yang tiggi akan energi, tidak adanya sikap hemat energi, kurangnya peggunaan energi alternatif, dan kurangnya penyediaan infrastruktur yang baik juga menjadi bagian dari penyebab adanya krisis energi.

Pemuda yang disebut-sebut sebagai agent of change Indonesia perlu nih melakukan aksi atau tindakan untuk mendukung energi lingkungan hidup demi kemajuan Indonesia. Berdasarkan Pusat Statistik (BPS) menuliskan bahwa terdapat 65,82 juta pemuda di Indonesia pada tahun 2022. Kuantitas tersebut ekuivalen dengan 24% dari jumlah populasi di Indonesia. Saat ini, pemuda sangat mendominasi penduduk Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai penduduk yang mendominasi haruslah kita melakukan aksi yang nantinya akan berpengaruh lebih baik bagi Indonesia. Dari beberapa penyebab yang disebutkan di atas, hal yang menjadi titik fokus masyarakat Indonesia saat ini adalah penggunaan limbah domestik yang tinggi.

Menurut Universal Eco, Limbah domestik merupakan suatu zat atau bahan buangan yang berasal dari kegiatan sehari-hari. Berasal dari kawasan rumah tangga dan fasilitas masyarakat seperti tempat rekreasi. Taukah temen-temen, berdasarkan wujudnya, limbah domestic ini terbagi menjadi dua jenis yaitu limbah cair dan padat. Contoh limbah cair dan limbah padat adalah penggunaan detergen, limbah makanan, dan limbah plastik. Dampak dari limbah tersebut adalah mencemari tanah, mempengaruhi sumber air minum manusia, menimbulkan bakteri, merusak ekosistem perairan, dan menimbulkan bau busuk.   

Taukah teman-teman, bahwa kita bisa mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara sederhana hingga mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif?

1. Penjernihan air dapat dilakukan menggunakan kerikil dan kangkung. 

Langkah pertama adalah membuat kolam atau genangan air berukuran sedang di belakang rumah. Lalu isi tepi kolam dengan kerikil hingga mengelilingi kolam. Kemudian buatlah salurah dari kamar mandi menuju kolam dengan cara menggali tanah atau menggunakan paralon. Setelah limbah mengalir ke kolam, letakkan kangkung di atasnya. Setelah itu,  gali tanah berukuran sedang seperti kolam atau sumur yang akan digunakan sebagai tangki air bersih. Kemudian buat saluran antara kolam dengan kubangan penampung menggunakan paralon. Tetapi taukah kalian, mengapa harus menggunakan kangkung bukan eceng gondok? Sebab eceng gondok membuat kolam menjadi lebih dangkal, sehingga debit air yang ditampung tidak dapat maksimal. Apabila eceng gondok sudah memadati permukaan air, tanaman tersebut akan menumpuk percuma karena tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Setelah dilakukan proses ini, air yang sudah jernih tidak dapat di konsumsi, tetapi air yang sudah jernih tersebut dapat mengurangi polusi air dan menghilangkan bau tidak sedap.

2. Menggalakan program industri hijau dan sistem ekonomi sirkular

Industri hijau adalah industri yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi sumber daya alam dalam proses produksinya secara berkelanjutan, sehingga pengembangan industri dapat diarahkan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan memberi maanfaat bagi warga sekitar. Pada saat yang sama, ekonomi sirkular adalah sistem ekonomi yang berfokus pada mengurangi pemkian, daur ulang, dan peningkatan bahan yang lebih baik dalam proses prosuksi. Kedua program ini sangat relevan bila digunakan guna  menghilangkan timbulan sampah plastik yang berdampak pada lingkungan.

3. Mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai

4. Menerapkan reuse, reduce, dan recycle

5. Melakukan penyuluhan bagi ibu-ibu rumah tangga sebagai konsumen utama produk plastik agar mampu lebih bijak dalam menggunakan produk plastik dalam keseharianya.

6. Mengatasi persoalan sampah domestik dengan teknologi refuse-derived fuel (RDF)

Hasil pengolahan sampah dengan metode RDF berupa energi akan mengurangi konsumsi batu bara sekaligus menyelesaikan permasalahan sampah. Pengolahan sampah menjadi RDF juga mengatasi pencemaran lingkungan baik pencemaran udara maupun air sehingga membuat lingkungan menjadi nyaman.

----

Pemuda sebagai agen perubahan bertujuan untuk melakukan perbaikan sesuai harapan dan cita-cita bangsa Indonesia. Pemuda mempunyai perananan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jangan lupa untuk selalu menerapkan reuse, reduce dan recycle, menggalakan program industri hijau dan sistem ekonomi sirkular, penjernihan air menggunakan kerikil dan kangkung, mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, dan penyuluhan bagi ibu-ibu rumah tangga sebagai konsumen utama produk plastik agar mampu lebih bijak dalam menggunakan produk plastik di keseharianya, serta berkontribusi dalam teknologi refuse-derived fuel(RDF). Kalau bukan kita, siapalagi?

Merawat lingkungan hari ini bekal kehidupan lebih baik di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun