Kalo bukan kite siape lagi"
Bir Pletok adalah bir tradisional khas Betawi yang tidak mengandung alkohol. Berawal dari kebiasaan londo (orang berkulit putih dan berambut blonde) meminum wine, pribumi lalu bereksperimen membuat bir dari rempah-rempah yang memiliki ragam manfaat.Â
Selain delapan ikon budaya Betawi, di lantai pertama terdapat pernak-pernik pernikahan termasuk roti buaya lengkap dengan seserahannya. Sedangkan untuk lantai dua museum, ada koleksi perabotan rumah tangga khas Betawi seperti meja kanjengan, lampu minyak tanah, alu, pane dan langseng.Â
Kemudian, di luar museum terdapat sebuah panggung terbuka yang dinamakan Amphitheatre. Saat perayaan hari besar Amphitheatre digunakan untuk menampilkan kesenian budaya Betawi seperti lenong, palang pintu dan juga seni tari khas Betawi.
Pengunjung juga bisa melihat empat jenis rumah adat Betawi yang berada di sekeliling Amphitheatre. Perbedaan yang mencolok dari keempat rumah adat Betawi adalah bentuk atapnya.Â
Rumah kebaya memiliki bentuk seperti pelana yang dilipat, rumah gudang berbentuk persegi panjang dan memiliki struktur atap seperti pelana, sedangkan rumah panggung berdiri di atas penyangga dari kayu dan terakhir rumah joglo seperti adat Jawa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H