Mohon tunggu...
Putri Nurul Hidayah
Putri Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika

Saya Putri Nurul Hidayah Rangkuti, salah satu mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hanya dengan Metode Jarimatika, Mahasiswa Kampus Mengajar Membuat Siswa SD Antusias Belajar Matematika, Bagaimana Bisa?

25 Juli 2021   13:35 Diperbarui: 25 Juli 2021   13:57 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Foto saat kegiatan pembelajaran di kelas.

Sejak awal Maret 2021, kegiatan program kampus mengajar angkatan 1 diselenggarakan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). 

Program ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada sekolah dasar (SD) yang terdampak pandemi khususnya sekolah dasar yang berakreditasi dibawah B dan di daerah 3T. Yang terlibat dalam program kampus mengajar ini adalah mahasiswa seluruh Indonesia yang akan membantu sekolah dasar khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi serta administrasi sekolah.

Salah satu sekolah yang terpilih untuk dilaksanakannya program ini adalah salah satu sekolah dasar yang berada di kota Serang. Saya dan 6 mahasiswa lainnya yang terpilih disekolah tersebut antusias melaksanakan kegiatan ini. Disekolah ini kami akan membantu dalam pembelajaran literasi dan numerasi, adaptasi teknologi serta administrasi sekolah. Saya sebagai mahasiswa pendidikan matematika diminta oleh guru untuk membantu pembelajaran khususnya matematika karena menurut guru tersebut, siswa sangat kurang dalam pelajaran matematika.

Pembelajaran di sekolah ini pada masa pandemi dilaksanakan secara daring dan luring. Untuk pembelajaran luring di laksanakan oleh siswa kelas 6 karena mereka mempersiapkan untuk ujian sekolah. Ketika saya dan teman -- teman kampus mengajar lainnya masuk kedalam kelas, kami di sambut dengan tepuk tangan dan sorakan ceria dari dalam kelas. Terlihat bahwa mereka sangat senang ketika kami masuk kedalam kelas.

Setiap hari, sebelum  dan sesudah pembelajaran, kami selalu memberikan ice breaking atau teka-teki agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar. Ada satu hari ketika pelajaran matematika, saya melihat siswa banyak yang kesulitan dalam bidang numerasi terutama perkalian. Mereka tidak hafal perkalian bahkan perkalian dibawah 4 saja masih banyak yang  tidak tahu. Saya juga menemukan ada siswa yang tidak bersemangat untuk belajar dan ketika di tanya dia takut untuk belajar matematika. Saya langsung berinisiatif mengajarkan kepada siswa menggunakan metode jarimatika untuk menghitung perkalian 6 sampai 10.

Metode ini hanya menggunakan jari tangan saja tanpa perlu menyiapkan media lain. Ternyata semua siswa yang ada dikelas belum mengetahui metode jarimatika ini. Mereka sangat antusias dan bersemangat ketika di ajarkan metode jarimatika. Siswa yang awalnya takut untuk belajar matematika ikut antusias, bersemangat dan sudah tidak takut lagi ketika belajar matematika.

Ketika saya sudah mengajarkan bagaimana menggunakan metode jarimatika, saya meminta beberapa siswa untuk maju kedepan dan mempraktikkan kembali bagaimana cara menggunakan metode jarimatika. Setelah itu, mereka kembali untuk melanjutkan pembelajaran. Metode ini memang sudah jarang digunakan dalam pembelajaran karena sudah ada teknologi yang bernama "kalkulator". Menurut saya metode ini masih sangat cocok diajarkan kepada siswa SD karena selain mudah untuk diterapkan, siswa SD apalagi yang berada di daerah terpencil jarang yang memiliki kalkulator atau gawai untuk menghitung perkalian.

Matematika itu sebenarnya tidak sulit dan tidak menakutkan, hanya saja bagaimana siswa di ajarkan menggunakan metode-metode yang menarik agar siswa tidak bosan dan mudah dipahami siswa. Harapannya, dengan menggunakan metode jarimatika ini walaupun sederhana dapat membuat siswa SD dapat lebih menguasi perkalian.

*) Putri Nurul Hidayah Rangkuti, Mahasiswi Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun