Bogor (6/8/2020) Pandemi COVID - 19 telah membawa dampak ke berbagai aspek kehidupan, sektor perekonomian pun tak luput terkikis dari adanya pandemi ini. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, kontraksi ekonomi terjadi mulai dari Q1 tahun 2020, yakni sebesar 2,97% dimana lebih rendah dibandingkan dengan Q4 tahun 2019.Â
Bahkan Q2 tahun 2020 pun diketahui sebesar -5,32%. Angka negative ini menunjukkan adanya kontraksi yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengeluaran atau spending yang dilakukan oleh masyarakat selama adanya pandemi ini.Â
Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan Physical Distancing yang diberlakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran penularan virus Covid - 19.Â
Kebijakan ini membuat perkantoran terpaksa "merumahkan" karyawannya, para pebisnis menutup tempat usahanya atau membukanya di jam operasional tertentu yang membuat penghasilan mereka menjadi lebih sedikit. Hal ini berlangsung di seluruh penjuru dunia, termasuk di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.
Strategi bisnis yang tepat agar dapat bertahan di tengah pandemi menjadi sebuah keharusan untuk semua pebisnis. Oleh karena itu, Nurul Rahmi, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang bertugas sebagai mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di wilayah Tanah Sareal Kota Bogor mengadakan webinar "Strategi yang Tepat di Tengah Pandemi Covid - 19" sebagai salah satu program kerjanya pada Rabu, 29 Juli 2020 silam. Diskusi ini membahas tentang bisnis secara umum dan strategi bisnis apa yang dapat dilakukan pada masa pandemi. Berikut strategi bisnis yang dapat dilakukan untuk bertahan ditengah pandemi seperti ini :Â
- Mengoptimalkan Sistem Online
Terbatasnya ruang gerak antara pembeli dan penjual membuat platform online seperti Shopee, Tokopedia, dan situs lainnya dapat menjadi wadah yang tepat untuk menjalankan bisnis ditengah pandemi seperti ini. - Melakukan Promosi dan Kolaborasi
Promosi dapat dilakukan dengan komunitas atau orang yang tepat yang dapat menghasilkan sebuah simbiosis mutualisme diantara kedua belah pihak melalui media sosial yang sedang tinggi traffic nya seperti Twitter, Instagram, Youtube, atau bahkan TikTok. - Mengatur Keuangan dengan Baik
Melakukan pemeriksaan keuangan dengan baik untuk mengurangi dampak dari pandemi seperti membuat rincian asset dan hutang. Fyi, pemerintah juga telah membuat restrukturasi pinjaman lho selama pandemi ini, tentunya untuk meringankan dampak Pandemi terhadap sektor bisnis. - Membuat Business Plan terbaru dan melakukan manajemen resiko
Dilansir dari tirto.id, hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi potensi risiko pailit atau shut down dalam suatu bisnis serta meningkatkan kemampuan usaha untuk tetap bertahan dalam kondisi seperti ini.Â
Bertahan ditengah persaingan bisnis tentu bukan hal yang mudah, terutama bertahan ditengah pandemi seperti dewasa ini. Namun, sebagai pebisnis atau orang yang baru akan memulai bisnis, kita harus tetap optimis dan mengesampingkan ego untuk mendapat profit lebih demi bertahan ditengah situasi pandemi seperti ini.Â
Ditulis Oleh : Nurul Rahmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H