Krisis dan ujian silih berganti menerpa usaha sebagai ujian yang harus dilalui. Kerikil-kerikil tajam itulah yang membentuk siapa kita hari ini dan menjadi pebisnis tangguh, kata Akbar yang memiliki motto hidup 'berani bermimpi, berani melangkah dan bertindak'.
Â
H. Akbar Himawan Buchari, SH menjabat sebagai ketua umum BPD HIPMI Sumatera Utara Masa Bakti 2014-2017. Ia juga sebagai anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi Golkar periode 2019-2024. Pada usia yang terbilang muda, Akbar telah mengelola bisnis di berbagai bidang, di antaranya sebagai pimpinan perusahaan otobus Kurnia dengan armada sekitar 250 unit bus.
Ia merupakan lulusan sarjana Hukum Pada tahun 2011
Pernah bergabung dengan AMPI Kota Medan sebagai wakil ketua, DPP Badan Koordinasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) sebagai bendahara umum, pengurus harian Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut, Ketua umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumatera Utara 2 periode sampai sekarang, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sumut, pengurus harian DPP Aceh sepakat. Mengikuti berbagai kegiatan, banyak kota yang sudah ia kunjungi sebagai rekam jejak dalam perjuangan.
Menjadi Direktur Utama PT. Putra Kurnia, Komisaris CV. Kurnia Group dan Direktur Utama PT. Saka Mitra Sejati menyita waktu dan kesibukan. Kurnia adalah perusahaan otobus (PO) yang melayani rute Sumut sampai ke Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Menariknya ia memiliki hobi bidang olahraga yang membuat setiap aktivitas menjadi seimbang. Kegiatan di luar bisnis juga banyak diisi dengan berorganisasi,"tutur Akbar kelahiran 25 November 1988 ini.
Â
Selain aktif sebagai Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumatera Utara. Akbar juga dikenal sebagai perally. Sejumlah event rally nasional diikuti driver Mitsubishi Evolution 9 itu. Pada 2006, pernah meraih juara nasional di kelas pemula. "Kalau tidak ada urusan bisnis atau event rally, saya biasa bersepeda di sekitar Medan,"ujar anak pertama dari dua bersaudara pasangan bapak H. Buchari Usman dan Ibu Hj. Sisiliana Hasibuan tersebut.
Â
Kepergian sang ayah tercinta membuat Akbar berpikir keras dan harus belajar bisnis otobus sejak berusia 10 tahun. Asam garam kehidupan yang sudah dilewati dengan berbagai dilema dan teruji setelah ditempa berbagai kendali, mulai konflik bersenjata hingga tsunami.
     Â
Tidak hanya itu saja, sejak 2008 bisnisnya mulai melebarkan sayap dengan berekspansi di bidang perkebunan kelapa sawit tepatnya berlokasi di Blang Seunong, Aceh Timur. Jumlah lahan yang dimiliki tidak sedikit hampir mencapai 6000 hektare. Kemudian, Akbar juga memulai bisnis baru yaitu membuka sebuah hotel bintang tiga di Medan yang diberi nama Hotel Saka. Hotel yang berlokasi di Jalan Gagak Hitam Medan. Dan Hotel berbintang empat yaitu Swissbell In Hotel di Jl.Gajah Mada Medan.