Haihaiii, gimana gimana, menginjak hari ke-10 di tahun 2025, apa kabar fisik dan mental? Semoga semuanya selalu paripurna sehat sentosa. Yah... walaupun nggak bisa dipungkiri, berita belakangan ini rentan bikin vertigo kumat, kita kudu tetap kuaaattt!
Sebenarnya, ada satu kuncian yang bisa banget kita praktekin, supaya hidup tetap terasa bagaikan di taman Bungan, meski banyak cobaannya. Apakah itu? Yep, sesuai judul artikel ini: Temukan Glimmer-mu! Glimmer? Apaan tuuh!
Jadi begini. Biasanya kita kan sering banget dengar istilah trigger.
"Ihhh, aku jadi ke-trigger dan stress banget gegara denger komentar yang dia ucapin!"
"Beneran euy. Mentalku jadi goyah, karena ke-trigger postingan selebgram di socmed!"
Sounds familiar kan dengan ucapan-ucapan itu? Yap, trigger kerap diasosiasikan dengan hal-hal yang  memicu atau bikin kita kepancing untuk bersikap/ bertindak negatif. Nah, kalau glimmer ini, (anggap saja) lawan katanya.Â
Trigger bikin emosi negative; Glimmer membangkitkan emosi positif.
Asal Mula Istilah GlimmerÂ
'Glimmer' adalah konsep yang dicetuskan oleh Deb Dana, dan pada dasarnya menggambarkan kebalikan dari trigger/pemicu. Seperti yang udah disinggung sebelumnya, trigger memicu munculnya pikiran dan emosi negatif, seperti ketakutan, kecemasan, depresi. Sementara  glimmer memicu pikiran dan emosi positif.  Kalau kita sanggup menemukan glimmer, menghayati dan merasakannya, maka kita akan merasa senang, terhibur, aman, atau tenang.
"Glimmer adalah isyarat internal atau eksternal (yaitu hal-hal yang Anda rasakan, lihat, sentuh, cicipi, atau dengar) yang menyebabkan kita merasa terhubung (dengan dunia dan orang-orang di sekitar Anda) atau teratur (yaitu memberi Anda rasa aman atau tenang)," kata Dr. Sophie Mort, psikolog klinis dan pakar kesehatan mental di Headspace. Adanya glimmer ini menjadi semacam isyarat keamanan yang memberi tahu sistem saraf Anda bahwa semuanya baik-baik saja.
Menariknya, glimmer adalah hal-hal yang terkesan "remeh" dan sering kita perlakukan taken for granted. Yap, sebagaimana sering didengungkan banyak orang, "Bahagia itu Sederhana", maka Glimmer juga tak kalah sederhana.Â