Makan Mie seduh kuah panas tuh, paling enak pas di mana yak? Kalian pasti sependapat sama aku. Mie seduh (apapun mereknya) paling enak dinikmati di atas Kereta Api yang sedang berjalan! Sensasi membaui aroma yang menguar, kuahnya yang panas plus rasa mie kenyal, berpadu dengan ejes ejess ejesss ala sepur, beughhh... Surga Dunia!
Saya nggak pernah absen makan mie seduh kalau pas naik KA. Apalagi, Prama Prami KAI tuh seliweran mulu di tiap gerbong, sambil bawa pop mie yang masih panas! Makanan lainnya juga nggak boleh diabaikan.Â
Kayak hidangan sei sapi, atau sapi bumbu lada hitam. Beughh, mantuulll alias mantab betul! Meski udah pesan aneka "penggoyang lidah" ke petugas yang lewat, saya tuh nggak pernah mengabaikan Restorka saban naik KA. Adaaaaa aja deh, yang mau dibeli Yep, se-cinta itu dengan terobosan PT KAI, utamanya di sektor kuliner!
Sekelumit Masukan untuk PT KAI
Namun, yang namanya service pelanggan, terkadang ada hal-hal yang masih perlu diberi catatan, ya. Termasuk tentang service makanan untuk penumpang KAI. Beberapa waktu lalu, saya naik KA Gumarang dari Bekasi tujuan St Pasar Turi Surabaya.Â
KA berangkat jam 21.11, yang mana ini udah malam yhaaa, daku belum sempat makan malam, karena ribet abis acara kawinan ponakan.Â
Untunglah ada opsi order makanan di aplikasi Access by KAI. Dan saya order makanan (sekaligus pesan tiket). Tentu saya berpikir, apabila sudah PO (Purchase Order) dan melakukan pembayaran sebelum perjalanan, maka seharusnya makanan segera diantarkan ke kursi begitu saya naik KA.Â
Prinsip yang logika bare minimum begitulah, sama seperti ketika saya naik pesawat AirAsia gitu lah.
Ternyataaaa.... Makanan tak kunjung diantar, padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.34. Perut udah tarakdungcesss, orkes gambus dan dangdut bersahutan. Auto saya kirim tweet ke akun KAI.
Lalu mendapat DM Twitter seperti ini:Â
Selamat malam Kak. Terkait laporan Kakak mengenai pemesanan makanan yang belum diantar sudah Railmin sampaikan ke unit terkait dan telah ditindaklanjuti ya. Railmin infokan untuk pemesanan makanan Khas Kuliner  daerah akan disajikan saat tiba di stasiun yang menyediakan menu makanan daerah tersebut. Ke depannya apabila mengalami kendala selama perjalanan jangan sungkan menghubungi pihak kondektur yang berdinas di atas KA, nomor handphonenya terletak pada salah satu sudut rangkaian agar dapat segera dilakukan pengecekan dan tindak lanjut. Semoga hal ini tidak mengurangi antusias Kakak menggunakan KA sebagai teman perjalanan ya. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih.
Yang jadi poin masukan saya adalah:Â
(1). Aturan pemesanan khas kuliner darah disajikan saat tiba di stasiun, ini tidak disampaikan ketika konsumen memesan makanan via aplikasi. Sekadar informasi, menu yang saya pesan adalah seblak dan nasi daging lada hitam.Â
Setahu saya, dua menu itu bukan menu khas Cirebon. Seblak dan nasi daging lada hitam juga udah berbentuk ready-to-eat (jadi hanya dipanaskan saja, bukan dimasak from scratch). Kemasan frozen dan harusnya Restorka sudah menyediakan stok di dapur. Begitu ada notifikasi PO dari aplikasi, tim dapur bisa langsung koordinasi kan?
(2). KA Gumarang berangkat jam 21.11 dari stasiun Bekasi. Kira-kira, apa urgensinya, konsumen (yang kelaparan) menunggu sekian jam untuk sampai ke Cirebon demi seblak dan menu ready-to-eat? Menurut hemat saya, tidak perlu ada aturan pemesanan makanan Khas Kuliner  daerah akan disajikan saat tiba di stasiun yang menyediakan menu makanan daerah tersebut.Â
Karena penumpang kan maunya naik KA, lalu segera mengonsumsi menu yang telah dipesan, dan siap istirahat dalam keadaan kenyang. Penumpang tidak ada urusan apakah sudah sampai di stasiun asal menu tersebut. (ini lagi-lagi kalaupun tim Restorka menggunakan dalih seblak sebagai makanan khas Cirebon).
(3). Saya beberapa kali bertanya ke petugas yang lewat. Kadang ke mbak Prami, kadang ke mas-mas berseragam cleaning service KA.  Jawabannya sangat sangat slow response. Padahal, orang lapar malam-malam mana bisa tidur nyenyak di KA? (dan besar kemungkinan bakal nge-reog alias cranky)Â
Mau WA ke nomor Kondektur, tapi ketika saya tulis angka nomor HP-nya, kok tidak terhubung dengan WA. Ternyata, yang paling fast response adalah mimin twitter @KAI121. Terima kasih banyak dan salut untuk punggawa Twitter KAI. Semoga, semangat fast response ini juga diduplikasi oleh semua awak KAI.
Selebihnya, saya sebagai konsumen KAI sangat bersyukur dan berterima kasih, atas layanan dan fasilitas yang makin ciamik. Kereta Api kondisinya bersih, rapi, toilet dibersihkan secara berkala. KA juga berangkat tepat waktu, lampu dan AC juga bikin nyaman selama perjalanan.
Semoga, makin banyak terobosan positif yang digalakkan oleh tim KAI, di bawah kepemimpinan Bapak Didiek Hartantyo. Bravo, Kereta Api Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H