Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mau Hamil? Diskusikan Hal Berikut dengan Suami ya

28 Juli 2024   14:24 Diperbarui: 28 Juli 2024   14:47 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Bukanbocahbiasa.com  

Becoming a parent changes your whole core, physically and emotionally.

Setelah menjadi orang tua, kita tidak akan pernah menjadi pribadi yang sama.

Setuju dong, dengan kalimat ini? Yap, kalo saya setujuuuu pakai banget. Maka dari itu, ketika CAK KAJI (Cangkrukan Kompasianer Jatim) mendapat kesempatan kolaborasi dengan Womba Clinic, kami pun bersegera join acara kece ini.

Banyak hal atau insight menarik yang kami dapatkan. Di antaranya, betapa menjadi orang tua memang tidak mudah. Banyak banget perubahan besar yang akan dan bakal selalu kita alami. Yang jelas, sebagai orang tua, kita dituntut untuk selalu bikin Keputusan, cepat atau lambat, skala sedang ataupun besar.

Alangkah bijaknya apabila kita berdiskusi secara intens dengan pasangan, dan membahas sejumlah topik penting, sebelum memutuskan punya anak, ya.

Apa saja?

(1). First thing first, ya kita kudu bahas seputar plan kapan akan hamil, persiapan mental dan tanggung jawab untuk menjadi orang tua kelak. Termasuk harus bahas juga pola asuh/ parenting style seperti bagaimana yang nantinya akan diterapkan

(2). Seputar pembagian tugas suami dan istri, siapa yang boleh bekerja, dan bagaimana detail tanggung jawab untuk biaya finansial untuk kehidupan anak di masa depan. Tidak sedikit pasangan yang "alergi" kalau bahas masalah keuangan ini. Padahal urgent banget loh!

(3). Value atau nilai-nilai kehidupan seperti apa yang akan ditanamkan ke anak-anak. Termasuk, bagaimana skala prioritas yang bakal kita terapkan.

(4). Berkaitan dengan pengasuhan dan prinsip Kesehatan anak. Apakah kita dan suami sama-sama pro vaksin? Jangan sampai hal seperti ini bikin "perang dunia" pecah ya.

(5). Siapa yang akan menjaga buah hati, apabila kedua orang tua bekerja? Pakai jasa baby sitter? Layanan Kids Daycare? Atau bagaimana?

(6). Proses Melahirkan dan Menyusui

Ada beberapa orang yang fanatik harus melahirkan normal baru dibilang "IBU". Tapi, heyy, keselamatan ibu dan bayi/anak jauh lebih penting, kan? Nah, ini kudu dibahas sejak awal. Termasuk masalah harus ASI 2 tahun, atau boleh dicampur susu formula?

(7). Kalau Anak Sakit, siapa yang izin ke boss dan mengantar ke dokter?

(8). Bolehkah eyang mengintervensi pola pengasuhan anak? Sejauh mana?

(9). Model Pendidikan/ Sekolah seperti apa? Ada yang fanatik harus berbasis agama. Ada yang lebih suka sekolah umum supaya bisa bergaul dengan manusia jenis apa saja. Nah, ini harus dibahas sejak awal.

(10). Memilih Dokter Kandungan, dokter anak, dst. Kira-kira kalau hamil dan bersalin mau dengan dokter siapa? Rumah Sakit mana? Bisa BPJS apa tidak? Apakah asuransi kantor bisa reimburse?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun