"Ya, karena kita harus mendukung sistem pemanfaatan energi yang membuat Bumi lebih nyaman dihuni," sahut Belalang Cerewet.Â
Kak Krismaya mengangguk mantap, seraya menambahkan bahwa sumber energi konvensional seperti batubara dan minyak bumi itu bisa habis/ punah. Karena itulah, kita sudah harus mulai beralih memanfaatkan sumber energi alternatif yang bisa diperbarui. Di Indonesia, sinar matahari begitu berlimpah.Â
Namun, hingga tahun 2022, realisasi bauran EBT baru mencapai sekitar 12 persen saja. Karena itulah, upaya Indonesia untuk percepatan target 23 persen EBT dalam bauran energi nasional pada 2025, di antaranya adalah: komitmen dan konsistensi pemerintah dalam melaksanakan program Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).Â
Kak Krismaya juga mengutip data yang dirilis Insititute for Essential Services Reform (IESR)Â berisi kalkulasi teknis tentang potensi bangunan perumahan di 34 provinsi di seluruh Indonesia untuk dipasangi PLTS Atap. IESR menemukan bahwa potensi teknis PLTS atap untuk kawasan perumahan di Indonesia mencapai 194 -- 655 GWp (Giga Watt peak). Jika pemilik rumah mampu dan mau menginstal PLTS atap, maka setidaknya 17,8% dari potensi itu bisa digarap sebagai pasar yang menjajikan dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan.
Padahal, memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi, mengusung banyak benefit untuk Planet Bumi. Polusi berkurang, gas buang emisi juga bisa ditekan, pastinya ramah lingkungan. Lebih lanjut, Kak Krismaya menuturkan bahwa penghematan yang bisa didapatkan mencapai 30-40 persen! Tentunya, PLTS ini bisa dimanfaatkan di areal industri maupun perumahan.Â
"Luar biasa manfaat yang bisa dirasakan oleh mereka yang telah menggunakan PLTS. Mungkin bagi sebagian pihak, akan terasa mahal di awal, tapi jika dihitung penghematannya, serta upaya kita untuk meraih Greener Indonesia, ini akan jauh lebih menguntungkan, lanjut Kak Krismaya.Â
Selain solar panel yang bisa dipasang di atap rumah ataupun pabrik, Kak Krismaya juga mengungkapkan bahwa instalasi PLTS sangat bisa dilakukan di atas air! Yap, PLTS Terapung, ini adalah sebuah terobosan canggih, menggunakan Floating PV system, yaitu sistem PLTS yang dipasang di perairan sebagai tempat instalasi panel surya dengan menggunakan floater sebagai komponen pelampung.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak area perairan sehingga dapat dimaksimalkan untuk penggunaan floating sistem. Hingga tahun 2024 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia merencanakan pembangunan 61 bendungan dengan total kapasitas tampungan 16.25 milyar m3.