Rek Ayo Rek, Wisata Kuliner Nang Jalan Tunjungan
Heyhooo! Alhamdulillah, super seru bisa meet up offline dengan teman-teman Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim). Di Kamis 16 Mei sore, kami sibuk bercengkrama dan update kehidupan duniawi. Tak lupa, sembari eksplor Jalan Tunjungan, yang super iconic itu. Yes, kalau kalian arek Suroboyo asli, pasti tahu dong lagu ini
Rek Ayo Rek, Mlaku-mlaku nang TunjunganÂ
Rek Ayo Rek, Mlaku-mlaku bebarenganÂ
Lagu ini, intinya mengajak teman-teman untuk jalan-jalan bareng di Tunjungan! Nggak lengkap dong, kalau hanya mlaku-mlaku doang tanpa kulineran. Jadi, spot makan mana saja yang sudah saya datangi?
(1). Rumah Makan Pusaka Bunda
Ini lokasinya masuk di Jalan Ketandan Lama yah. Patokannya dari gang yang ada tulisan Bank India. Masuk aja, nanya bapak-bapak yang biasanya cangkruk/ duduk-duduk di sekitar gang. Lokasi rumahnya sederhana aja. Menunya juga terbilang B aja, menu tradisional kayak Brongkos, Soto Tangkar, Garang Asem dan menu-menu Jawa lainnya.
Saya udah coba brongkos, soto tangkar, dan donat. Yaaa, masuk kategori "masih bisa dimakan" lah. Tapi personally, saya tidak rekomen rumah makan ini sih.
(2). Tomoro Coffee
Pengin ngopi? No need to worry. Di sepanjang jalan Tunjungan, buanyaaakk banget coffee shop. Mulai dari yang untuk high class, kayak Locaahands; atau cari yang spotnya unik bin nyentrik kayak Kopi Padma. Kalau saya prefer masuk ke Tomoro Coffee aja dah!
Sukaaa banget dengan ambience-nya yang simpel, tapi berkesan. Dan, aroma kopi yang menguar, beughh haruuummm banget!
(3). Bakso Tanjung Anom
Siapa die hard fans bakso? Wakakakaka, sama dong kayak eikeh. Di manapun dan kapanpun, selalu HAYUUUK kalo diajakin mamam bakso. Di sekitar Tunjungan (tepatmya di jalan Tanjung Anom) ada warung bakso dan es teler Tanjung Anom. Ini lumayan legend, sih. Karena itu, harganya (menurutku) mayan pricey ya. Dua butir bakso (ukuran rada gede) dibandrol 25 ribu! Wakakakaka. Rasanya? Yaaa, sebagaimana bakso pada umumnya, lah.
(4). Restoran Hotel Platinum Surabaya
Hotel ini tampak kecil dan rada gelap kalau dilihat dari luar. Ternyataaa, dia mengandalkan konsep vertical building, untuk bisa menyaksikan city view Surabaya yang ajiiibb di kala malam. Pas kami kumpul di lantai 18, dan menyibak tirai jendela, woooghhh, superb!! Surabaya kelihatan ciamik bener, Gedung-gedungnya, sorot lampu, baik dari bangunan tinggi, maupun dari mobil yang lewat. Really love Surabaya!
Makanannya? Enaaaaaak semua! Chef hotel ini tipikal yang jago mengolah makanan jadi miroso alias berasa sedap bumbunya.
Jadiii, kapan kita mau kulineran bareng di Jalan Tunjungan?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H