Prinsip Resik mendorong terciptanya kondisi rumah yang nyaman untuk dihuni, tamupun juga bakal senang bertandang ke rumah kita.
(4). Rawat (Seiketsu/Standardize)
Setiap karyawan di kantor pasti punya SOP (Standard Operating Procedure) dalam menjalankan daily task-nya kan? Mengapa ini tidak kita terapkan ketika menata rumah? Ada baiknya, kita mematok SOP bagaimana supaya seluruh elemen keluarga bisa berpartisipasi untuk menjaga kebersihan tempat tinggal. Dengan adanya aturan dan panduan yang jelas, maka semua anggota keluarga punya sense of ownership, punya tanggung jawab dan bisa terlibat aktif untuk menata rumah. Pekerjaan merawat dan merapikan rumah jadi makin ekfektif dan efisien!
(5). Rajin (Shitsuke/Sustain)
Ini pilar pamungkas yang tak boleh diabaikan. Sebagaimana prinsip Kaizen yang mengajak kita lakukan upaya perubahan positif secara terus-menerus; maka untuk urusan merawat rumah juga kudu sustain. Semua perbaikan yang telah dilakukan harus dipelihara dan ditingkatkan secara konsisten dan berkelanjutan.
***
Halaaghh, teori!! Loh, memang, pada dasarnya Kaizen ini kan teori alias metodologi manajemen yang sistematis. Diperkenalkan kali pertama tahun 1986 oleh Masaaki Imai, dalam karyanya KAIZEN: The Key to Japan's Competitive Success. Teori dan metodologinya sudah tersedia, sekarang tinggal kita mau coba menerapkan atau tidak.Â
Pelan tapi pasti, saya aplikasikan prinsip Kaizen ini dalam kehidupan, baik itu urusan menata rumah, maupun menata pikiran. Hamdalah, kelima pilar Kaizen sangat berkontribusi menjadikan hidup saya kian berkah, teratur, dan menyenangkan untuk dijalani. :)
Anda mau coba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H