Entah dapat "suntikan hidayah" dari mana, tiba-tiba saja, saya mendaftar, lalu melengkapi sejumlah persyaratan. Termasuk bikin vlog 1 menit yang intinya menjabarkan "Mengapa Google kudu memilih saya sebagai peserta Local Guides Summit." Wkwkw, agak awkward juga sih, mengingat saya nih kan cuma ibu rumah tangga, yang sesekali ikut acara blogging. Apa iyaaa, bakal kepilih di event akbar ini?
Gaes, percayalah... musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Yap, meski sempat didera ragu akan kapasitas pribadi, saya berusaha menepis perasaan itu. Tak lupa, ujaran Ibu terus mendengung di telinga, "Jangan lupa sedekah."Â Kami rutin melakoni ibadah sedekah. Walau jumlahnya tidak bikin terperangah, paling tidak, sedekah yang tertunaikan insyaAllah bisa membuat hidup berkah berlimpah.
Keyakinan itu menghunjam dalam jiwa, dan ALLAH menunjukkan kuasa-NYA. Email dari Google baru saja masuk inbox. Saya, si ibu rumah tangga mediokre ini, terpilih menjadi peserta Google Local Guides Summit, dan siap diterbangkan ke Amerika! Sepagi itu, saya tersungkur dalam sujud syukur. MasyaAllah TabarokAllah.....
***
Pengalaman tahun 2017 itu, terulang lagi setahun kemudian, manakala saya memprofilkan Ibu Sumirah, tukang pijat sekaligus pengelola Panti Asuhan di Surabaya Timur. Bersama keluarga, saya datang ke panti, tentu mengalokasikan sekian rupiah untuk sedekah. Bu Sumirah enak banget diajak ngobrol ngalor ngidur, cerita soal pengalaman hidupnya yang bak roller-coaster, dan semangat kuatnya untuk terus bermanfaat bagi Masyarakat dhuafa. Artikel tentang Ibu Sumirah sudah saya posting di Kompasiana.Â
Kemudian, link artikel saya taruh di WA status, dan voilaaa.... Gusti Allah lagi-lagi menunjukkan kuasa-NYA yang luar biasa.
"Rul, Bu Sumirah ini udah umroh tah?" Kemchi (sebut saja begitu), teman kuliahku membalas WA status.
"Blum, emangnya kenapa, Kem?"
"Ya udah, aku minta kontak beliau, ya. InsyaAllah mau aku berangkatin umroh."