Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspada Teror Penyakit Ain pada Konten Kreator

8 Desember 2023   14:39 Diperbarui: 8 Desember 2023   14:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan-jangan kamu kena penyakit 'ain..." Begitu respons singkat sahabatku manakala saya bercerita soal rentetan penyakit dan hal-hal nggak enak yang saya alami dalam hidup. Setelah kupikir-pikir, apa iyaaa, saya---ibu rumah tangga mediokre dengan gaya hidup yang biasaaa banget ini---mengundang rasa dengki orang lain, hingga menerbitkan penyakit 'ain?

"LOH heh, penyakit ain itu bukan hanya soal dengki/iri aja. Justru kalau ada yang takjub dan kagum dengan kamu, itu juga bisa mengundang penyakit ain!"

HAH? Apa iyaaaa?

Berdasarkan ajaran Islam, penyakit 'ain itu berawal dari mata. Jadi kalau ada orang lain yang dengki dan atau kagum (berlebihan) dengan diri si A, ini bisa menyebabkan penyakit 'ain, yang mana dampaknya justru mengenai si A dan keluarganya. "Orang yang kena penyakit 'ain bisa menjadi sakit, linglung, dan bahkan bisa meninggal dunia."

Penyakit 'ain ini kerap menjadi bahasan di kalangan kreator konten. Maklum, job description kami kan kudu posting foto atau video, yang biasanya menggambarkan suasana bahagia syalala. Tidak sedikit yang maklum kalau foto/ video itu bagian dari kerjaan doang. Jadi, aslinya hidup kami ya sama laaahhh kayak semua orang pada umumnya. Kadang senang, kadang sedih. Kadang gembira, kadang nelangsa. Hanya saja, kalau lagi ada tugas untuk posting dari klien, udah pasti kami melakukan kurasi, kan? Yang di-posting tentunya hal-hal yang ciamik saja, sekali lagi untuk kebutuhan konten. Terus, gimana dong, pastinya setiap kreator konten beresiko untuk terjerat penyakit 'ain ini?

Secara universal, ada penjelasan menarik yang bisa kita pahami.  Akun X @Darryl_Wezy menjelaskan secara komprehensif di thread-nya. Darryl adalah Certified Pranic Healer, Tarot Reader dan Ayurvedic Enthusiast.

Ada yg nanya soal penyakit ain yg lagi banyak dibahas di timeline.

Mau gw bahas gak dari perspektif energi spiritual? Siapa tau abis ini bisa membantu kamu agar terhindar dari kerugiannya.

Berdasarkan thread Darryl, ia menyampaikan bahwa kita hidup di dimensi penuh lautan energi. Setiap orang sebaiknya setuju dengan konsep ini.  Nah, dalam konteks spiritual, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang jadi sehat atau justru jatuh sakit. Faktor apa sajakah itu?

1. Kesehatan Chakra

2. Kesehatan pikiran

3. Kesehatan fisik

4. Lingkungan kita (circle pertemanan, orang-orang kantor, lingkungan tempat tinggal)

Nah, penyakit ain ini terjadi karena daya resapan psikis yang berasal dari hukum tarik menarik (law of attraction) antara orang yang punya intention (misalnya posting, memamerkan, menceritakan, dan sebagainya) dengan orang yang menerima.

Kata kuncinya DAYA RESAPAN PSIKIS serta HUKUM TARIK MENARIK

Misalnya si A mau posting, nih. Tidak jarang seseorang posting di sosmed dengan niat/ intensi negatif. Antara lain, ingin pamer/ menyombongkan sesuatu hal. Atau ingin membuat orang lain/ follower memiliki keinginan atau terobsesi untuk menjadi seperti diri kita. Atau mungkin mau 'balas dendam' dengan menunjukkan bahwa "Heyy! Hidup aku juga bisa keren seperti kamu!" Sebelumnya si A sempat baper karena merasa diremehkan oleh teman satu circle, mungkin? Nah, hal-hal semacam ini adalah pikiran negatif, yang mana artinya vibe energi berada di ambang paling bawah. (Sombong, pamer, balas dendam, dsb)

Konten udah di-posting. Banyak yang nge-like dan comment. Trus ada "target pemirsa" kita kan? Sebut saja si B., yang ternyata melihat postingan yang bernada pamer itu. Kerasa dong di hatinya bahwa ada aura negatif yang menguar manakala kita posting. "Target pemirsa" pun auto terjerat rasa iri, dengki, ingin balas dendam, terobsesi, dan sebagainya. Nah, vibe energi dia ada di ambang paling bawah juga sama seperti si A yang posting sosmed tadi.

Lalu, apa yang terjadi? Energi mereka saling tarik menarik dan matched karena sama-sama berada di ambang paling bawah.

Lah, kalau ada yang takjub dan kagum, kok juga bisa menerbitkan penyakit 'ain? Bisa banget, karena ketika seseorang berada dalam kondisi takjub (berlebihan), biasanya ada rasa dengki yang juga menyelusup masuk relung kalbu, bahkan terobsesi dengan apapun yang dimiliki oleh si A tadi kan?

Saya jadi ingat-ingat lagi, postingan mana yaaaa, yang sekiranya bikin orang lain jadi dengki/iri/kagum/takjub pada diri saya? Atau, foto mana yang saya posting dalam kondisi saya merasa jumawa dan terjerat Hasrat ingin pamer? Duh, kudu banyak-banyak istighfar nih.

Yang jelas, @Darryl_Wezy menambahkan, bahwa berkomunikasi atau berinteraksi itu adalah bertukar energi. Penyakit ain ini punya syarat.

Apa itu?

Syaratnya, si penerima dan si pemberi harus sama-sama saling mengenal. Penyakit ain akan terjadi jika keduanya saling terhubung dalam tali spiritual.

Jadi manusia pada dasarnya memiliki "tali-tali" yang tak terlihat, salah satunya tali spiritual hubungan antar manusia dan makhluk hidup. Kita saling terhubung di sini. Kita juga punya tali spiritual penghubung antara kita dengan Tuhan.

Semakin tebal tali-tali ini, semakin kuat hubungan kita dengan orang lain.

Artinya, penyakit ain ini justru munculnya karena dari interaksi orang-orang di sekeliling kita. Teman, keluarga, kolega kantor, atau bisa juga orang yang follow kita di socmed (walau belum pernah bertemu, tapi udah terasa dekat). 

Maka dari itu, penyakit ain biasanya tidak menimpa pada idol K-Pop ya gaesss, karena fans atau haters-nya kan tidak punya "Tali spiritual silaturahmi" dengan si artis tadi.

TIPS TERHINDAR DARI PENYAKIT 'AIN

Trus, gimana dong? Lah kerjaan aku kan sebagai kreator konten? Cari duit dari situuuu, gimana solusinya? Apakah ada tipsnya agar bisa terhindar dari penyakit ain?

Tetapkan dan afirmasikan tujuan yang baik pada setiap aktivitas apapun yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari. 

Misalnya ingin posting sesuatu di Instagram atau Twitter, kita bisa banget afirmasikan hal begini sambil tersenyum.

"Saya adalah makhluk penuh cinta kasih. Saya adalah makhluk spiritual yang terhubung langsung oleh Tuhan. Saya selalu berjalan bersama cahaya untuk kebaikan. Saya bersyukur dan bahagia untuk membagikan momen ini / cerita ini. Saya memiliki energi cinta kasih yang berlimpah untuk semua makhluk. Terima kasih, terima kasih, terima kasih."

Intinya, ketika posting, JANGAN sampai terjerat rasa jumawa atau bangga overdosis ya gaes!

Jangan sekali-kali punya intention di hati seperti, "Nihh gw nihh kerenn... bisa gak lo?"

Kesombongan dan rasa digdaya ini yang akan bikin vibe energi anjlok ke bawah.

Kalaupun ada pemirsa socmed yang merasa iri/ dengki dengan pencapaian kamu, insyaAllah no problem. Karena energi kamu dan dia tidak bisa bertemu di satu vibe yang sama.

Buat kaum muslim, banyak-banyak baca istighfar, Basmallah dan selalu merasa kalau kita ini makhluk yang enggak ada apa-apanya. Kita bisa melakukan banyak hal dalam hidup, itu semua karena anugerah dan kebesaran Sang Maha Sutradara Kehidupan.

Intinya, jangan jumawa! Semoga bisa mencegah terjadinya penyakit ain ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun