Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Waspada Teror Penyakit Ain pada Konten Kreator

8 Desember 2023   14:39 Diperbarui: 8 Desember 2023   14:51 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: bukanbocahbiasa.com

2. Kesehatan pikiran

3. Kesehatan fisik

4. Lingkungan kita (circle pertemanan, orang-orang kantor, lingkungan tempat tinggal)

Nah, penyakit ain ini terjadi karena daya resapan psikis yang berasal dari hukum tarik menarik (law of attraction) antara orang yang punya intention (misalnya posting, memamerkan, menceritakan, dan sebagainya) dengan orang yang menerima.

Kata kuncinya DAYA RESAPAN PSIKIS serta HUKUM TARIK MENARIK

Misalnya si A mau posting, nih. Tidak jarang seseorang posting di sosmed dengan niat/ intensi negatif. Antara lain, ingin pamer/ menyombongkan sesuatu hal. Atau ingin membuat orang lain/ follower memiliki keinginan atau terobsesi untuk menjadi seperti diri kita. Atau mungkin mau 'balas dendam' dengan menunjukkan bahwa "Heyy! Hidup aku juga bisa keren seperti kamu!" Sebelumnya si A sempat baper karena merasa diremehkan oleh teman satu circle, mungkin? Nah, hal-hal semacam ini adalah pikiran negatif, yang mana artinya vibe energi berada di ambang paling bawah. (Sombong, pamer, balas dendam, dsb)

Konten udah di-posting. Banyak yang nge-like dan comment. Trus ada "target pemirsa" kita kan? Sebut saja si B., yang ternyata melihat postingan yang bernada pamer itu. Kerasa dong di hatinya bahwa ada aura negatif yang menguar manakala kita posting. "Target pemirsa" pun auto terjerat rasa iri, dengki, ingin balas dendam, terobsesi, dan sebagainya. Nah, vibe energi dia ada di ambang paling bawah juga sama seperti si A yang posting sosmed tadi.

Lalu, apa yang terjadi? Energi mereka saling tarik menarik dan matched karena sama-sama berada di ambang paling bawah.

Lah, kalau ada yang takjub dan kagum, kok juga bisa menerbitkan penyakit 'ain? Bisa banget, karena ketika seseorang berada dalam kondisi takjub (berlebihan), biasanya ada rasa dengki yang juga menyelusup masuk relung kalbu, bahkan terobsesi dengan apapun yang dimiliki oleh si A tadi kan?

Saya jadi ingat-ingat lagi, postingan mana yaaaa, yang sekiranya bikin orang lain jadi dengki/iri/kagum/takjub pada diri saya? Atau, foto mana yang saya posting dalam kondisi saya merasa jumawa dan terjerat Hasrat ingin pamer? Duh, kudu banyak-banyak istighfar nih.

Yang jelas, @Darryl_Wezy menambahkan, bahwa berkomunikasi atau berinteraksi itu adalah bertukar energi. Penyakit ain ini punya syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun