"Berbukalah dengan yang manis"
Entah siapa yang kali pertama mencetuskan kalimat ini. Yang jelas, kita semua seperti terperangkap dalam sebuah dogma, bahwa kalau buka puasa seharusnya dimulai dengan yang manis-manis.Â
Well, kalau kondisi masih muda, sehat wal afiat sih tidak apa-apa.Â
Tapi, kalau sudah ada kondisi khusus, prediabetes, atau malah sudah resmi divonis sebagai diabetesi, bagaimana?
Kalimat "Berbukalah dengan yang Manis" itu bukan sabda Rasul kok Rek. Ini sebatas anjuran saja, karena orang kalau lagi puasa kan (biasanya) mengalami penurunan kadar gula darah dalam tubuh.Â
Supaya kondisinya stabil lagi, maka disarankan mengonsumsi yang manis-manis.Â
Saya sendiri selama bertahun-tahun sukaaaaaa banget dengan segala menu yang manis. Entah itu teh nasgitel (panas, legi, kentel). Gudeg Jogja,Semur daging full kecap... dan aneka snack macam donat, roti, kue, cookies, es thai tea, es red velvet, es kelapa muda, pokoke yang manisssss gitu saya demen. Sehingga yahh, akibatnya baru berasa sekarang :) Di usia 40++ keluhan mulai banyak terasa, gampang lelah, gampang ngantuk, kulit jadi bermasalah.... semua itu gegara Diabetes dan gegara efek kebanyakan gula.Â
So..... buat teman-teman, silakan saja mengonsumsi yang manis, asal tahu diri yah :)
Jangan kebablasan kayak aku. Ntar nyesel lho.Â
Selamat merayakan ibadah Ramadan.Â
Sehaaaattt sehat selaluuuu ya gaes yaaaa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H