Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hong Du Sik, Inspirasi Menuju Net-Zero Emissions

21 Oktober 2021   22:43 Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:15 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hola!

Siapa di sini yang belum bisa move on dari serunya drama Korea "Hometown Cha-Cha-Cha"?

Atauuuu, jangan-jangan ada yang sehari semalam sibuk stalking update gosip terkini seputar Kim Seon Ho, aktor utama di drakor tersebut? Pesona Hong Banjang (tokoh yang diperankan oleh Kim Seon Ho) memang luar biasa ya. Terkadang saya juga bingung sih. Ini saya ngefans Kim Seon Ho, atau ngefans si tokoh fiktifnya yaitu Hong Banjang alias Hong Du Sik?

:D

Ya sudah lah. Anggap saja, saya sedang kepincut dengan karakter satu ini. Nama aslinya sebenarnya Hong Du Sik. Tapi hampir seluruh warga desa Gongjin memanggil si cowok pemilik senyum ala gulali ini dengan sebutan Hong Banjang. (jadi dalam artikel ini, saya kadang nulis Hong Du Sik, kadang Hong Banjang. Intinya ini tokoh/karakter yang sama ya)

Dalam cerita drakor, doi tuh sebenarnya lulusan kampus kondang di KorSel. Namun, uniknya Hong Banjang memilih hidup di desa Gongjin, pulang kampung ceunah... Dan menjalani seabrek-abrek pekerjaan freelance dengan Upah Minimum Regional. Aneka job dia lakoni, mulai dari kang paket, kang lelang ikan, kang beresin pipa ledeng, kang barista, kang delivery makanan, PALUGADA! Apa aja yang lu mau, gua ada, gitu lah filosofi hidup Hong Banjang.

Yang menarik adalah, Hong Banjang ini gaya hidupnya awesome banget! Sederhana, pakai secukupnya, dan sangat mendukung semangat Net-Zero Emissions  lho, Bund!

Lhooo, kok isooooo?

Ya bisa tho. Intinya, net-zero emissions ini kan upaya untuk mengurangi adanya emisi gas, yang bisa mengacaukan keseimbangan iklim di Bumi. Jadi, gimana caranya kita kudu berupaya agar emisi karbon bisa berkurang dan suhu global bisa kan stabil. 

Indonesia menargetkan net-zero emissions ini bisa tercapai di tahun 2060 mendatang. Tentu ini butuh kerjasama dan partisipasi dari semua pihk, termasuk masyarakat. 

Sebagai ibu rumah tangga, saya juga kudu berkontribusi untuk tercapainya target Net-Zero Emissions ini. Dan sosok Hong Du Sik yang menjadi sumber inspirasi untuk jalankan gaya hidup yang lebih baik. Aku jlentrehin pelan-pelan yaaa, sambil diiringi OST Syalalalalala Romantic Sundaayyyy 

(1). Sangat Hobi Naik Sepeda ataupun Jalan Kaki 

Dalam Drakor sepanjang 16 episode ini, kita bisa menyaksikan Hong Banjang naik sepeda onthel yang biasa bangeett, bukan sepeda mahal ala-ala kelas menengah ngehe ibukota *uhuks.

Tapiii, Namanya orang ganteng, yak. Doi naik sepeda un-aesthetic aja ya teteup tampak kiyowooo alias menggemaskan (Bund, istighfar Bun). Yang jelas, kegiatan mengendarai sepeda ini, sangat bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Du sik naik sepeda. Dok: TVN 
Du sik naik sepeda. Dok: TVN 

Hayo ngakuuu, siapa yang kalo ke minimarket doyan naik sepeda motor? Padahal jaraknya dari rumah Cuma 500 meter doang (menunduk dalam-dalam). Ini nih... kebiasaan yang kudu dibabat habis! Kalo bisa nih ya, kita tiru Hong Banjang.

Alhamdulillah, sekarang saya juga udah mulai aktif naik sepeda ke mana-mana. Ternyata, dengan bersepeda bisa mengaktifkan kinerja otak kanan juga lho, sekaligus mengasah empati dan daya imajinasi. Nggak percaya? Coba aja Bund.

Belanja ke pasar, naik sepeda.

Antar anak sekolah, naik sepeda.

Pengajian ibu-ibu kompleks, naik sepeda

Ke minimarket, naik sepeda.

Atau... kalau nggak ada sepeda, ya jalan kaki aja!

Semangat Bersepeda (dok.pri)
Semangat Bersepeda (dok.pri)

 

(2). Menjaga Lingkungan Tempat Tinggal dengan Semangat dan Bahagia Syalala

Syalalaallaa.... Romantic sundaaayyyy.... Ya ampuun, lagu ini terngiang-ngiang terus di kuping dan hati saya. Setting drakor Hometown Cha-Cha-Cha berada di desa Gongjin. Menariknya, warga di sini tuh semedulur alias udah kayak sodara banget! Ya ampun, kalo lihat interaksi mereka, aselik, menenangkan banget. Saling care, menyemangati satu sama lain, dan nggak ada orang jahat di cerita drakor ini.

Lagi-lagi Hong Du Sik pegang peranan penting, karena ia bagian Kepala Wilayah yang bertugas memastikan lingkungan berada dalam kondisi yang nyaman dan resik. Ada momentum kerja bakti yang wajib diikuti seluruh warga Gongjin. Mereka melakukan dengan super semangat! Jangan coba-coba absen dan bikin alasan palsu "lagi nggak enak badan nih" dari rutinitas kerja bakti ini. Karena Hong Du Sik bakalan menggedor pintu, plus bawa thermometer tembak untuk memastikan warga tersebut sakit beneran atau pura-pura doang.

Warga Desa Gongjin (dok.Soompi)
Warga Desa Gongjin (dok.Soompi)

Nah, menjaga lingkungan tempat tinggal sudah tentu saya lakukan dengan sepenuh jiwa. Simpel saja, tanam pohon di depan rumah. Trus, rutin membersihkan halaman. Tidak buang sampah sembarangan. Ada kalanya, saya tegur bocah/siapapun yang melakukan "bullying/ perisakan" terhadap lingkungan rumah kami. 

(3). Cintai Lingkungan dengan Daur Ulang Sampah 

Kolaborasi Hong Du Sik dan Yeo Hwa Jung emang luar biasa dalam hal menjaga kelestarian lingkungan di kawasan Gongjin. Otoritas setempat menyediakan kantong untuk daur ulang sampah, wah wah... ini super kece! Bayangkan kalau semua pejabat kecamatan, kelurahan, RW, RT juga meng-encourage warga untuk melakukan hal serupa. Bener-bener bisa jadi solusi agar bumi kian lestari, kan?

Apabila saya dapat paket skincare, biasanya kan ada kemasan kotak (packaging) yang bisa dipakai lagi. Reduce, reuse, recycle ini semangat yang harus terus digalakkan, supaya tercapai net-zero emissions

(4). Makanan dari Restoran Diantar dengan Wadah yang Bisa Dicuci dan Pakai Lagi

Hare gene, mayoritas resto/kafe/warung mengandalkan wadah makanan sekali pakai. Bisa berupa kemasan sterefoam atau kertas cokelat minyak, atau kemasan plastik dan kresek.

Beda halnya dengan restoran tempat Hong Du Sik kerja sebagai delivery-man. Makanan diantar ke pelanggan dengan menggunakan wadah yang bisa dicuci dan dipakai lagi lho. Mengingat interaksi warga Gongjin yang memang sangat hangat dan akrab, bisa jadi ini adalah salah satu metode yang efektif untuk sarana silaturahmi juga kali ya? Kan kalau wadah/semacam rantang ini sudah dicuci, pasti dibalikin ke restonya, dan itu berarti ada komunikasi antara penjual dan pembeli. Kece banget, cinta lingkungan, kurangi sampah kemasan plus jaga silaturahmi!

Sayapun selalu siap sedia food container apabila beli makanan di warung. Begitu juga kalau lagi antar makanan ke tetangga. Saya usahakan dikemas dalam toples/wadah yang bisa dicuci dan pakai ulang. 

Shopping food container (Dokpri)
Shopping food container (Dokpri)

(5). Jangan Tergoda Beli Baju Terus Menerus 

Pakaian yang dipakai Hong Du Sik tampak nyaman dan sesuai dengan profesi yang sedang ia jalani. Kalau lagi casual style, ia gemar memakai kemeja motif kotak-kotak, dan dalam beberapa episode tampak bajunya itu itu saja. 

Bareng Hye Jin pakai baju kotak (dok.TVN)
Bareng Hye Jin pakai baju kotak (dok.TVN)
Jadi Kang Nelayan bajunya sama juga (dok.TVN)
Jadi Kang Nelayan bajunya sama juga (dok.TVN)

Malam-malam ke rumah HyeJin bajunya sama lagi (dok.Netflix)
Malam-malam ke rumah HyeJin bajunya sama lagi (dok.Netflix)

Saya juga begitu :D Ini antara semangat cinta lingkungan dan ngirit juga sih, wkwk. Yang jelas, saya nyaris tak pernah tergoda dengan aneka promo online shopping baju dan aksesoris. Pakai secukupnya saja lah. Jalankan gaya hidup sederhana, supaya kita berkontribusi positif untuk lingkungan dan Bumi yang kian asri. 

***

Jadiii, bagaimana? 

Tidak sulit kan melakukan hal-hal sederhana untuk mendukung Net-Zero Emissions ini. Yuk, jadikan gaya hidup dan tularkan hal-hal baik ini ke keluarga dan komunitas sekitar kita. Siiiipp?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun