Tentu saja, kita berharap bisa menjalani rumah tangga sakinah mawaddah wa rohmah. Akan tetapi, dalam sebuah rumah tangga PASTI akan ada batu kerikil yang menghadang dari seluruh penjuru mata angin. Walaupun nikah dengan suami yang tajir melintir, kaya tujuh turunan delapan tanjakan, bukan berarti hidup kita akan lempeeeeenggg dan selalu baik-baik saja.Â
Cobaan/ Tantangan/ Hambatan PASTI, sekali lagi saya ulangi.... PASTI akan menjadi "bumbu" dalam menu pernikahan setiap manusia.Â
Jangan terbuai dengan postingan IG feed/ IG story para selebgram, yang isinya uwuwuwu dan hal manis-manis doang. Ingat ingat lah, bahwa selebgram tentu melakukan KURASI/ seleksi terhadap konten yang bakal mereka posting.Â
Ketika lagi mesra dan romantis, di-posting dong dengan kata-kata bijak yang bikin jiwa baper meronta-ronta. Tapii, kalau mereka lagi berantem/ debat/ hal-hal nggak enak, ya mosok mau ditaruh IG?
Intinya.... Pernikahan itu bukan sesuatu yang gampil surampil. Dibutuhkan komitmen, tanggungjawab, toleransi, rasa syukur dan ikhlas yang tak bertepi.Â
Pernikahan bukan sekadar posting foto buku hijau di IG feed, dan aneka konten aesthetic soal dekor pelaminan apalah apalah itu. Justru, pernikahan adalah sesuatu yang rumit, kompleks, butuh kerjasama dan kemauan tidak bertepi, untuk saling berjuang memertahankan akad yang telah terucap.Â
Lantas, Apa Parameter yang Bisa Kita Gunakan, bahwa Kita Betul-betul Siap Menikah?
Apakah memang SEMUA pasangan muda pasti mengalami rumah tangga yang berujung perceraian? Oh, tentu tidak bisa disimpulkan sesederhana itu.Â
Pernikahan adalah sebuah hal yang kompleks dan kasuistis. Orang tua zaman dulu, nikah umur belasan, punya anak segabruk, dan rumah tangga baik-baik saja hingga akhir hayat. Ada juga teman saya yang nikah di usia 20 awal (terbilang masih muda untuk ukuran jaman now), rumahtangganya sampai saat ini juga masih kokoh dan semoga everlasting.Â
Jadi, memang tidak ada kaitan langsung antara usia mempelai dan langgeng/tidaknya sebuah mahligai pernikahan.Â
Sekali lagi, yang saya soroti adalah: Stop melakoni Over Glorifikasi terhadap tren Nikah Muda!