Kisah seputar Rasul dan para sahabat selalu membuat saya takjub. Betapa tampak sisi energik, lincah, brilian, tawadhu/ rendah hati, optimis, sekaligus senantiasa bertawakkal kepada Allah. Kali ini saya akan mengupas sosok Salman Al Farisi, sahabat Rasulullah yang ahli strategi perang.
Salah satu strategi yang dilontarkan Salman adalah: membuat parit untuk melindungi kaum Muslimin dari serangan musuh.
Salman Al Farisi mengajukan usulan kepada Rasulullah. "Wahai Rasulullah sesungguhnya dulu ketika kami di negeri Persia, apabila kami dikepung musuh, maka kami membuat parit di sekitar kami," kata Salman.
Inilah strategi baru yang dicetuskan oleh Salman. Bangsa Arab sama sekali belum pernah mengenal strategi ini. Â Rasulullah dan para sahabat menerima usulan itu.
Sementara itu, musuh pun belum mengetahui strategi parit dan sama sekali tidak memperhitungkan hal ini. Ketika kaum musuh sampai di Madinah, mereka kebingungan. Mereka hanya bisa mengelilingi parit sambil menggerutu karena kesulitan untuk melangkahi Parit.
Spirit menjadi kreatif ala Salman Al Farisi ini yang hendaknya kita ATM (amati, tiru, modifikasi) dalam kehidupan. Kreativitas adalah daya cipta dan kemampuan untuk memunculkan inovasi. Ini penting banget dalam hidup manusia. Tanpa adanya kreativitas, kita akan tergilas roda perubahan dan sulit untuk bertahan.
Apa saja kunci untuk menjadi kreatif?
(1). Selalu Punya Rasa Ingin Tahu
Orang kreatif gemar mencari informasi, gemar mengumpulkan input dan cinta ilmu. Tiada waktu berlalu kecuali untuk terus menambah pengetahuan dan wawasan. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan: membaca, meneliti, mengikut majelis ilmu, menyimak tayangan yang bermanfaat, berdiskusi dan sebagaiya.
(2). Terbuka pada Hal-hal Baru
Tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. Betapa rugi orang-orang yang tidak mau berubah, ogah beradaptasi dan tidak suka hal-hal baru. Orang kreatif tidak terbelunggu dengan pendapatnya sendiri. Kita bisa menjadi kreatif dengan mengolah hal-hal baru, menyaring/memfilter sehingga hanya yang baik-baik saja yag kita terima/lakukan, serta menyesuaikan dengan value yang kita anut.