(2). Pentingnya Dana Darurat
Semangat beramal kebaikan, sedekah, infaq, apapun itu, seyogyanya kita lakukan secara istiqomah. Bersedekah yang terbaik adalah... Ketika kita (sedang merasa) dalam kondisi sempit.Â
Memang godaannya banyak. Setan selalu menggoda kita, takut terjerumus kemiskinan. No need to worry, teruslah bersedekah, karena bakal banyak pahala dan hikmah yang kita gapai.Â
Akan tetapi... kita juga kudu punya kondisi keuangan yang sehat. Gimanapun juga, pandemic ini mengajarkan kita untuk "sedia dana darurat buat jaga-jaga di masa paceklik". Resesi banyak dibahas di mana-mana. Kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan. Itu artinya kita harus punya saving, karena kita juga butuh uang di masa mendatang.Â
Yap, selama Ramadhan ini, saya berusaha keras untuk tidak terjebak pada belanja belanja konsumtif yang tidak perlu. Aaah, sebut saja blessing in disguise alias berkah terselubung pandemic.
Gegara pagebluk, nggak ada undangan buka puasa Bersama di resto fancy atau hotel mewah kan? Itu artinya saya menghemat budget makan-makan hore + ongkos perjalanan ke sana. Ini sangat bisa dialokasikan untuk belanja sehari-hari, ataupun buat nambah tabungan dana darurat.Â
Jadi, intinya, sikap hidup kita kudu seimbang. Sedekah, iya. Siapkan dana darurat keluarga, juga kudu dilakukan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI