Tips Tetap (dan Semakin) Produktif dengan Kerja dari RumahÂ
Bicara soal working from home bukan barang baru bagi saya. Kerja dari rumah alias WFH ini sudah saya lakoni Sejak 2016. Saat itu, saya kudu ber-WFH lantaran membersamai ibu yang tengah bertarung melawan kanker paru. Ngghh, tepatnya WFHH alias working from home and hospital
Saat itu saya diamanahi sebagai jurnalis dan penulis di divisi media sebuah Lembaga amil zakat. Sehari-hari saya dan semua amil zakat lain kudu ngantor. Pasalnya ada ritual yang harus kami lakoni sebelum mulai menjalankan aktivitas. Mulai dari silaturahim pagi, bertemu dengan karyawan lain di auditorium kantor, lalu ngaji (sekitar 30 ayat), baca Asmaul Husna bareng, dan yang terpenting: Menyimak tausiyah/ siraman ruhani dari jajaran manajemen.
Begitu melakoni WFHH, ya sudah, interaksi saya Cuma dengan laptop. Yang saya usung ke sana ke mari. Yang jadi target adalah, bagaimana supaya artikel di rubrik yang saya ampu bisa terkirim on time. Juga, supaya ustadz kolumnis mengirimkan artikel via email, sebelum lewat deadline.
So, saat ini, ketika working from home sedang happening (related to wabah corona) maka inilah sejumlah hal krusial yang bisa saya sharing kepada teman-teman.
(1). NIATÂ
Semua ini kembali pada niat. Working from home barangkali terasa "berat", aneh, ganjil, ya karena kita tidak (atau belum) terbiasa saja. Selama ini kita bekerja dengan atmosfer kantor yang (boleh jadi) terbilang formal, korporat, dan membuat kita merasa "Gue lagi kerja, nih!". Sementara WFH cenderung 'nyantai', nggak dipelototin bos (hhaha) intinya kurang ada rasa "Saya sedang bekerja".
Nah, semua itu bisa diatasi, kalau sedari awal, kita tancapkan NIAT yang kuat. Bismillah. Saya berniat bekerja. Menjemput rezeki yang terhampar di bumi Allah.
(2). Switch Mood itu Penting!
Berikutnya, hmm... anggap aja kita punya tombol untuk switch mood. Kalau di rumah kan bawaannya pengin gegoleran ya. Nah, kita tekan tuh, tombol "ON" untuk KERJA Jadinya, mindset terpatri bahwa, okey fisik saya lagi di rumah, tapi saya lagi KERJA. Kerja secara professional!
(3). Sedapat Mungkin, Ciptakan Ambience yang Rada Mirip dengan di Kantor
Misal, kalau di kantor, saya selalu siapkan cemilan, maka di rumah pun demikian (sa ae lu, jaenab!) Hahahah, ya iyalaaahh mau di kantor, mau di rumah, mau di mana ajaaaa, kerja kreatif kan selalu butuh "bensin" berupa: Chitato, Beng Beng, Kopi susu kekinian, thai tea, endebrai endebrai
Kemudian, kalau di kantor kita terbiasa duduk di kursi dan meja, mungkin bisa juga kita lakukan hal serupa. Tapiii, saya tipe yang lebih suka ngetik sambil duduk (dan sesekali delosoran) di lantai. Jadiii, yah, mumpung kerja dari rumah, saya optimalkan deh, momen untuk "melantai".
Kerja di rumah itu ya teteup dong, kita kerja sebagai professional worker, Cuma lokasi kerjanya aja yang "pindah sementara". Jadi.... Untuk urusan deadline, printhilan target atau apapun itu, usahakan banget untuk tidak meleset yaaa.
Sewaktu menemani Ibu opname di RSAL Surabaya, saya kan bawa laptop tuh. Kalau Ibu sudah selesai mandi, makan, minum obat, dan beliau sedang tidur, maka saya buka laptop. Lalu "pencet tombol ON" di otak (anggap aja gitu lah ya, qiqiqiqi) dan selesaikan artikel sesuai tenggat.
(5). ENJOY!
Dengan adanya musibah/wabah corona ini, terasa betul kan, kalau kerja di kantor itu ternyata menyenangkan Mungkin kita pernah masuk golongan kaum yang bersungut-sungut ketika kudu bangun pagi-pagi bener, demi menghindari kemacetan, dan kudu cuss ke kantor on time! Beberapa orang tidak suka berada di rutinitas seperti itu.
Nah, begitu rutinitas ngantor itu tercerabut, waduh, ternyataaaa di lubuk hati paling dalam kita RINDU NGANTOR! Ternyata kita menikmati sensasi bangun pagi pagi buta, trus mandi jebar jebur, berburu ojek online, berebut naik KRL/ Transjakarta/ Angkot/ MRT, dan menghembuskan nafas lega, ketika finger print menunjukkan kita nggak telat kok. Alhamdulillah, gaji ga dipotong, hahahahaahah.
So, ngantor itu kenikmatan yang hakiki. Jangan take it for granted. Syukuri. ENJOY!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H