***
"Tuh kan. Pak Menterinya setuju ama Ibuk, kalau anak-anak sebaiknya sekolah yang deket-deket aja."
Sidqi masih keukeuh. Ia bilang, mau daftar jalur zonasi Kawasan, yang mana artinya ia punya DUA pilihan sekolah tujuan.
Piihan pertama, tadinya ia mau ke SMPN 1, tapi kubilang kalo level kompetisi masuk ke situ amatlah ketat, maka kami sepakat menjadikan SMPN 12 jadi pilihan pertama.
Lalu, pilihan kedua adalah SMPN 35.
Alhamdulillah.... Di hari pengumuman, anakku diterima di Pilihan pertama, yaitu SMPN 12 :D *sujud syukur*
Teman-teman Sidqi ada beberapa yang tidak diterima di SMP idaman mereka, lagi-lagi karena jarak rumah yang "relative" jauh dari sekolah. Â Beberapa wali murid di Surabaya berdemo. Ada yang ke Grahadi (untuk level SMA/SMK), ada yang ke Dinas Pendidikan kota Surabaya, sampai menutup jalan di Jagir wonokromo.
Syukurlah, demo ini berbuah hasil mak nyus. Ada beberapa tambahan kuota siswa (dengan penilaian berdasarkan skor UN. Bukan berdasarkan jarak rumah ke sekolah).
***
Saya sudah daftar ulang.