Perempuan mana sih, yang tidak ingin cantik memesona paripurna ulala sepanjang masa? Lihat saja department store di berbagai negara. Delapan puluh persen (atau lebih!) toko yang berjualan di sana, mayoritas ditujukan untuk memuaskan dahaga perempuan, supaya kata "cantik" tersemat dalam penampilan keseharian.
Belum lagi kalau kita mengacu pada Korean style yang belakangan ini membombardir Indonesia. Perempuan kerap terseret pada paradigm, bahwa yang cantic iitu harus putih, mulus binti flawless, langsing pokoknya kiblatnya adalah para artis Korea. Saking fanatiknya, tidak sedikit perempuan yang hooh hooh saja untuk melakukan banyak hal, termasuk filler, botox, tanam benang, operasi plastic, dan sebagainya. Demi apa? Demi dibilang cantik!
Awalnya, dokter Ratna Yuliarvianajuga menangani klien yang ingin mengubah bentuk wajah. Yap, personal branding dokter cantik ini adalah: pakarnya pembentukan wajah (estetika). Apapun request konsumen, dokter Ratna sigap menjadikan obsesi mereka terpampang nyata! Ingin kelopak mata lebih indah merekah? Mendambakan pipi yang kian tirus? Atau, bercita-cita hidung makin mancung? Hmmm, bagaimana dengan ambisi keriput yang terhempas manja dan ogah balik lagi, hush hush husssh? Nah. Serahkan saja semua itu pada dokter Ratna. Karena itu adalah keahlian utama ia.
Pundi-pundi keuangan dokter Ratna kian menggemuk, seiring banyaknya klien yang terobsesi dengan wajah cantic paripurna. Hingga suatu hari, Ratna dan suaminya menghadiri Indonesian Islamic Business Forum. Di acara ini, Ratna seperti mendapatkan siraman hidayah.
Batin Ratna tersentak. Selama ini, ia telah melakukan praktik estetika yang melampaui batas. Mengubah bentuk wajah asli orang lain. Tentu ini melanggar aturan Allah ta'ala. Adapun zat-zat yang dipakai untuk berbagai treatment juga bersifat haram.
"Jadi, hanya ada 2 merek treatment botox yang sudah mengantongi izin BPOM, dan semuanya mengandung babi. Padahal, botox masuk ke dalam aliran darah. Doa-doa kita tidak akan dikabulkan Allah, apabila zat yang masuk ke dalam tubuh terkontaminasi oleh zat yang haram. Treatment filler dan tanam benang di wajah, ini semua juga pakai zat yang haram. Mengubah bentuk wajah juga haram," ujar Ratna.
Detik itu juga, Ratna beristighfar, dan ia mulai lagi dari awal. Ratna tinggalkan bisnis 'mengubah bentuk wajah' dan ia mulai berkiprah dengan klinik kulit dan kecantikan yang halal dan syar'i
***
Namanya HAYYU Syar'I skini clinic. Kemarin, saya dan sejumlah rekan blogger berkesempatan untuk berbincang dengan dokter Ratna. Yap, di awal tahun ini, Hayyu tampil dengan konsep baru. Aneka Perawatan, fasilitas hingga jam operasional, semuanya serba baru.
Treatment terbaru dari HAYYU adalah facial. Harga aslinya 150K. Dalam rangka Hayyuversary (alias anniversary/ ulang tahun pertama HAYYU) ada diskon 50 persen, sehingga konsumen cukup membayar 75 ribu saja.
Kemarin, saya mencoba facial ini. Enaaak banget! Pijatan yang diberikan super duper komplet! Mulai massage wajah, shiatsu, massage kepala, massage dada, punggung, hingga hot stone akupressur, alias ada batu-batu yang dialiri panas dan diletakkan di wajah kita. Rasanya? Supere relaaaaaaxing. Selain bikin relaks, terapi ini juga bermanfaat optimal untuk kesehatan.
Produk harus halal dan baik. Suasana klinik mencerminkan ambience Islami. Tim manajemen Hayyu juga menetapkan sistem akad sesuai kaidah Islam, di awal tindakan, sehingga pasien tidak dirugikan ketika melakukan transaksi.
"Kami tidak menganut sistem paket. Karena kalau paket kan, customer bayar di muka, lalu perawatannya entah kapan. Nah, prinsip transaksi kami sesuai Islam. Ada pelayanan/jasa atau ada barang, konsumen membayar. Jadi transaksi dan akadnya jelas, saat itu juga," lanjut dokter kelahiran Lumajang, 1 Juli 1983 ini.
Visi Hayyu untuk mempromosikan gaya hidup Islami yang berpedoman pada ajaran Islam sekaligus menanamkan rasa syukur dan percaya diri dalam setiap muslimah.
"Sedari awal kami ingin ambil bagian untuk memberikan dakwah pada masyarakat. Saat ini, fenomena pembentukan wajah makin booming. Terkadang orang tidak tahu mana yang halal mana yang haram. Karena itulah, kami hadir dengan semangat memberikan solusi bagi perempuan yang ingin tetap cantik dan tidak melenceng dari ajaran Islam," tuturnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H