Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bidadari Itu Bernama Indadari

31 Agustus 2015   11:29 Diperbarui: 31 Agustus 2015   11:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh: @nurulrahma

Juga bisa dibaca di :

Masih belum bisa move on dari kisah kasih di sekolah hijrahnya Caisar. Kali ini, saya mau cerita soal Indadari, yep, doi adalah “bidadari”-nya Caisar. Menikahi Indadari, di mata Caisar setara dengan merajut biduk rumah tangga bersama “perhiasan dunia terbaik”. Duuuh, meleleh saya dengernya…

Ini dia, some random facts soal Indadari.

  1. TIAP PERGI KEMANAPUN, SELALU AJAK BAYI 5 BULANNYA

“Saya boleh ajak bayi saya kan, ke Surabaya? Soalnya saya harus kasih ASI sampai dia dua tahun nih.”

WOW, outstanding mommy! Luar biasa komitmen Indadari dalam memberikan ASI eksklusif ke bayinya. Luar biasa ketangguhan dia tatkala kudu bawa perlengkapan bayi ke berbagai destinasi untuk tujuan dakwah. Salut!

“KIPSMAIL ADITYA HARNANO” dan emang nih baby murah senyuuum *cubitpipigembul*

Saya jadi teringat ketika Sidqi masih bayi…dan waktu itu saya SANGAT SERING melakoni business traveling. Istilahnya niih, frekuensi saya naik pesawat setara dengan frekuensi naik angkot deh. Saking seringnya..! Yang saya lakukan adalah…. saban ke luar kota, ASI saya pompa, taruh di gelas hotel, dan… dibuang ke kloset. Hiks. Sedih T__T

That’s why, saya amat sangat luar biasa menaruh hormat pada ibu-ibu yang keukeuh sumekeh seperti si Indadari ini.

  1. KOK MAU NIKAH AMA CAISAR?

Haha. Kemarin ada yang mengajukan pertanyaan ini. Secaraaa ya bo, ternyata Indadari ini dulunya istri dari Lucky Hakim, yess… pemain sinetron yang tampan ((TAMPAN)) ituh. Setelah cerai, dan berselang sekian tahun kemudian, Indadari menikah dengan Caisar yang sudah barang tentu kita ketahui bersama-sama bahwa, ya jelaslah Lucky Hakim jauuuuh lebih tampan kemana-mana. :) *MulaiMainFisik*

Caisar yang baru. Bagai muallaf, katanya :)

Pas disodori pertanyaan ini, doi ngikik sebentar, lalu menjawab, “Biarpun beliau ini tukang joget atau artis apapun itu, saya masih melihat bahwa sebenarnya Bang Caisar hatinya polos. Ibarat kertas, dia ini masih putih bersih. Tinggal bagaimana orang yang dekat dengan dia aja, yang insyaAllah bisa berupaya dan berdoa untuk mengubah Bang Caisar ke arah yang lebih baik. Bang Caisar memang tukang joget, tapi hatinya ustadz.”

Well-Noted. Cewek shalihaat suka pria yang hatinya polos :)

3. KENAPA BERCADAR, SIH?

Coba googling “Caisar menikah”. Maka akan muncul paras ayu Indadari dalam balutan busana penganten yang super-duper-anggun dan cantik. Pipinya rada chubby, matanya belo, cantik banget deh. Khas seleb hijaber sosialita ngeheits masa kini.

Pertanyaannya adalah…. Kenapa doi mutusin buat pakai cadar dan baju serba hitam?

“Ketika belum bercadar, ada beberapa pria yang memberikan komentar ‘Wah, cantik yaaa…’ kepada saya. Pujian adalah ujian. Saya harus menjaga perasaan suami saya, apabila ada laki-laki lain (apalagi yang bukan mahram) yang memuji wajah saya. Jadi, atas pertimbangan itulah, saya memutuskan untuk bercadar. Apa tidak dikomentari yang aneh-aneh? Waaah, sudah biasa. Hidup ini capek kalau harus dengerin komentar orang. Pasti adaaa aja. Yang penting, jangan dengerin kata orang.. Yang harus kita perhatikan adalah kata Allah bagaimana…”

where’s wally?? Eh, where’s ibunya Sidqi? :P

  1. APAKAH INDADARI MAU DIPOLIGAMI?

Seluruh audiens ketawa ngakak pas ada salah satu pengunjung yang nanya, “Apakah mbak Indadari siap dipoligami?” Wwkwk, sumpah, ini ngajak perang nih yang nanya, hahaha. Tapi, setelah mendengar lontaran pertanyaan seputar isu yang amat sensitif ini, Indadari tetap stay cool and calm. Eh, apa ini perasaan gue aja? Soale, dia kan pakai cadar yak? Haha. Yang jelas, dengan nada amat tenang nun bijaksana, Indadari menjawab, “Saya tidak boleh menerima satu dalil, tapi menolak dalil yang lain. Sudah jelas, tentang poligami ada dalam Al-Qur’an. Saya tentu harus menerima syariat itu. Akan tetapi, apabila suami saya berniat poligami, saya harus tunjukkan apa dan bagaimana syarat yang harus dipenuhi seorang laki-laki ketika akan poligami. Tak bisa sembarangan. Dan saya akan berupaya kuat, agar suami saya tidak jatuh menjadi bahan bakar neraka, andaikata ia gagal dalam memenuhi syariat poligami. Istri yang baik akan selalu berupaya agar suami tidak ke neraka, dan begitu pula sebaliknya.”

Ouch. Tisu mana tisuuuu….. Hiks.. hikss…..(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun