Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pemburu Beasiswa, Pemburu Pahala (Tips Buat yang Mau Kuliah di Luar Negeri)

21 Maret 2014   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puncaknya saya merasakan dari infaq dan shodaqoh dan juga zakat (smg ini benar :)), Allah berkenan memberikan jalan utk saya dan istri menunaikan ibadah haji via Australia tahun 2013. Ibadah yg semula kami rencanakan 10 tahun kedapan akan tetapi Allah hadirkan pada saat saya juga tengah menempuh S3 saya. Dan ibadah haji ini tdk ada dlm agenda saya dan bahkan blm ada anggarannya :D sewaktu akan berangkat memulai study di Australia. Subhanallah kami merasakan ‘the power of giving’

Kami juga merasakan ‘the power of giving’ ini ketika di Jepang dan Australia. Meraka walaupun tdk menganut syariat islam (zakat, shodaqoh dan infaq) tapi semangat ‘memberi’ kepada warga negara negaranya dan bahkan warga negara lain membuat mereka menjadi negara maju dan tdk jatuh miskin. Bayangkan untuk 1 orang yg diberi beasiswa S3, pemerintah Australia harus mengalokasikan  dana yg nilai nya tdk kurang dr 4 milliar rupiah, padahal setiap tahun ada lebih 500 penerima seluruh dunia, tapi mereka tdk menjadikan negara miskin karena semangat berbagi dan memberi ini.

Dari sini saya berkeyakinan Janji Allah di banyak ayat Al quran tentang Zakat, Infaq Shodaqoh PASTI benar dan tdk akan di ingkariNya, wong orang non-muslim yg generous (dermawan) saja di kasih cash back secara kontan selama di dunia dari apa-apa yg sdh mereka berikan, apalagi kalo kita muslim, maka cash back dari Allah tdk hanya dlm kembalian materi tapi juga kesempatan2 lain yg nilai nya jauh lebih besar dari apa yg sdh kita keluarkan dan InshaAllah di Akhirat pastinya sdh disiapkan balasannya jika kita ikhlas yakin dan sesua tuntunan Allah.

Apakah sebelumnya (ketika kecil, atau masih SMA) Anda pernah mendapat pengalaman kurang menyenangkan, tapi justru ini menjadi bahan bakar Anda untuk semakin semangat menempuh ilmu, bahkan hingga keluar negeri?


Saya salah satu yg mengalami pengalaman kurang menyenangkan spt bullying (olok2), contohnya sejak SMP saya selalu di olok2 ‘Jepang’ barangkali krn secara fisik saya mirip orang jepang. Tapi ini menjadikan saya selalu menanamkan mimpi satu saat saya hrs bisa ke Jepang. Juga saya selalu diremehkan rekan2 krn IPK saya kurang dr 3,00 utk bisa lolos atau mendapatkan beasiswa ke LN. Dan ini memacu saya untuk berusaha mencari kesempatan seluas-luasnya agar mendapatkan beasiswa studi lanjut ke LN. dan tak lupa saya selalu yakin akan janji Allah, bahwa Dia akan selalu bersama dg org yg berbuat kebaikan. Saya hanya berusaha lingkungan dan pengalaman yg tdk menyenangkan bukan alasan utk tdk berbuat utk kebaikan.

Aktivitas kajian/ keislaman seperti apa yang rutin Anda lakukan? Apakah Anda menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam di Melbourne, atau bagaimana?


Aktivitas keagamaan yg rutin saya lakukan saat ini yaitu: belajar agama Islam melalui ta’lim dan perkumpulan pengajian2 di Melbourne sini. Saya semakin merasakan kebenaran2 ajaran Islam ketika saya di LN. Saya menyaksikan bagaimana orang2 non-muslim di sini menerapkan prinsip2 keIslaman dan mereka mendapatkan hasil dan manfaatnya. Sbg contoh bagaimana mereka disiplin, tepat waktu, menjaga kebersihan, jujur tidak korupsi dan transparan dan menolong yg lemah mereka jadikan prinsip etos hidup di sini dan sbg hasilnya mereka menjadi masyarakat yg maju, makmur dan mencapai kualitas hidup yg lebih baik dari kita.

Ada satu hal yg menarik, meski Australia dikenal melegalkan konsumsi minuman beralkohol. namun kenyataannya tdk ‘sebebas’ yg kita kira bahkan lebih ketat dari negara kita barangkali. Walaupun negara Australia tdk manganut syariat Islam, pemerintah di sini sangat concern dg yg namanya peredaran dan konsumi alkohol (khomr) Misal nya untuk bisa membeli minuman ini disyaratkan harus berusia di atas 18+, dan ini juga berlaku utk pembelian rokok.

Pelanggaran akan ketentuan ini akan dikenakan denda baik pembeli atau penjual. Bahkan di beberapa area diberlakukan kawasan ‘alcohol free zone’, dan pelanggaran bagi siapa saja yg kedapatan mengkonsumsi alkohol di area ini akan dikenakan denda $200 kurang lebih 2,2 juta rupiah :

[caption id="attachment_299957" align="aligncenter" width="576" caption="Alcohol Free Zone!"]

1395373909701853408
1395373909701853408
[/caption]

Saya kira ini yg blm ada di negara kita walopun mayoritas menganut ajaran agama Islam yg mengharamkan alkohol, akan tetapi dlm kenyataan blm diterapkan sepenuhnya.

Dan saya kira banyak lagi contoh perilaku ‘Islami’ mereka yg sebenarnya kita bisa lihat diterapkan di negara atau orang non-muslim dan membuahkan hasil. Semua prinsip tsb itu jauh hari telah diajarkan Islam melalui Al qur an dan As sunnah. Dan ini menginspirasi saya jika kita ingin sukses dunia akhirat maka kita harus kembali menerapka 2 warisan agung tsb dlm hidup kita yaitu Al Qur an dan As Sunnah. Oleh karena itu saya sangat ingin lebih memperdalam pemahaman akan Al qur an dan As Sunnah shg sy bisa jadikan bekal sukses hidup dunia dan akhirat.

Aktivitas keislaman saya yang lain, saat ini saya menjadi guru sukarelawan di Primary School (Sekolah dasar) untuk mengajarkan pelajaran agama Islam untuk anak-anak grade (kelas) 4.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun