Mohon tunggu...
Nurul Rahmah
Nurul Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan salah satu mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi, Prodi Teknologi Radiologi Pencitraan

Saya memiliki hobi menonton drama korea, topik atau konten favorite saya berkaitan dengan mahasiswa, kuliner, kesehatan, dan liburan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berantas Hoaks Bahaya Sinar-X: Aware terhadap Proteksi Radiasi

7 Juni 2023   14:22 Diperbarui: 9 Juni 2023   10:16 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman yang kian hari kian berkembang maka pemanfaatan teknologi yang semakin canggih adalah jalan untuk mengikuti perkembangan yang ada. Perkembangan teknologi sangat melebarkan sayapnya untuk menjadi kebutuhan setiap kalangan baik dalam bidang ekonomi, komunikasi, tranportasi, tak terkecuali pada bidang kesehatan. 

Dalam bidang kesehatan, teknologi memiliki peranan dalam hal membantu mengetahui atau mendiagnosa adanya gangguan atau suatu penyakit pada pasien. Selain untuk mendiagnosis, teknologi juga dapat digunakan sebagai terapi untuk membantu penyembuhan penyakit tertentu pada pasien. 

Namun perkembangan teknologi dalam bidang kesehatan tidak terlepas dari peranan sinar-X, lalu apa itu sinar-X? Sinar-X merupakan bentuk dari radiasi elektromagnetik yang memiliki salah satu sifat yaitu panjang gelombangnya sangat pendek berkisaran antara 0,01 sampai 10 nanometer. 

Dengan panjang gelombang yang sangat pendek inilah sinar-X dapat menembus tubuh manusia namun tidak dapat menembus tulang sehingga hal inilah yang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan untuk mendapatkan citra berupa gambaran struktur tubuh yang kemudian digunakan untuk mendiagnosa adanya kesalahan atau gangguan pada tubuh seseorang. 

Dalam bidang kesehatan sinar-X digunakan kedalam beberapa peralatan seperti CT Scan, Fluoroscopy, dan Pesawat sinar-X. Peralatan-peralatan tersebut ditugaskan kepada seorang radiografer untuk mengoperasikannya. 

Meskipun sinar-X dengan segudang manfaat-manfaat bagi dunia kesehatan, namun sinar-X termasuk kedalam sifat radiasi pengion yang artinya radiasi tersebut dapat menyebabkan suatu ionisasi sehingga jika terdapat bagian tubuh yang terkena radiasi pengion dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan sel tubuh. 

Bahkan sinar-X dipandang sebagai sesuatu yang sangat berbahaya bagi kebanyakan orang, banyak sekali hoax yang bertebaran tentang sinar-X yang dapat menyebabkan radiografer mengalami kemandulan, sangat rentan terkena leukimia, bahkan dapat menyebabkan kanker. 

Padahal faktanya sebagai salah satu mahasiswa D IV Teknologi Radiologi Pencitraan di Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang akan menjadi calon radiografer nantinya, saya sudah diajari dari awal tentang proteksi radiasi. Lalu apa itu proteksi radiasi? Nah proteksi radiasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk melindungi dan meminimalisir terkenanya paparan radiasi pengion yang dapat memberikan efek biologis baik kepada pekerja radiasi bahkan kepada pasien.

Lalu bagaimana sih proteksi radiasi terhadap pekerja? Proteksi radiasi terhadap pekerja sangat penting untuk mendapatkan perlindungan dari radiasi pengion namun tetap menghasilkan citra dengan kualitas yang bagus, proteksi radiasinya ada 3 macam lho.

1. Waktunya.

Waktu memiliki pengaruh penting terhadap dosis radiasi yang akan diterima, dengan penggunaan waktu yang semakin singkat maka dosis radiasi yang diterima juga sedikit.

2. Jaraknya.

Berbeda dengan waktu, karena jarak memiliki perbandingan yang terbalik yaitu semakin jauh jarak radiografer atau pekerja radiasi dengan sumber radiasi maka semakin kecil juga dosis radiasi yang diterima. 

3. Perlindungannya.

Seorang pekerja radiasi wajib menggunakan perlindungan untuk dapat memproteksi dirinya dari paparan sinar-X. Pekerja radiasi dapat menggunakan alat pelung diri berupa apron, kaca mata Pb, gonad shield bahkan thyroid shield. Lalu tak lupa untuk mengukur paparan yang mengenai tubuh dengan menggunakan Termoluminisensi Dosimeter( TLD) dan dosimeter.

Selanjutnya proteksi radiasi untuk pasien yang memiliki 3 prinsip utama yaitu:

1. Justifikasi.

Memastikan lebih lanjut apakah kegiatan yang akan dilakukan yang berkaitan langsung dengan radiasi pengion memiliki manfaat yang lebih besar dari pada resikonya.

2. Optimisasi.

Memastikan bahwa paparan radiasi yang diterima memiliki dosis serendah mungkin dari yang bisa dicapai.

3. Limitasi.

Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan radiasi pengion dengan tidak melampaui NBD atau nilai batas dosis yang telah ditentukan.

Nah dengan memperhatikan proteksi radiasi juga menerapkannya maka pelindung dan keselamatan bagi pekerja radiasi dan pasien dapat terjaga selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun