"Niat baik tidak selalu berujung baik" sangat relevan dalam kisah Agus Salim. Dalam situasi di mana Agus menjadi korban penyiraman air keras, banyakorang merasa tergerak untuk membantudan memberikansumbangandemi kesembuhannya. Namun, berujung padapengkhiantan kepercayaan.
Kasus Agus Salim telah mengungkap sisi
kelam dari penggalangan dana yang seharusnyam enjadi
saluran
kebaikan.
Insiden ini menunjukkan bagaimana niat baik
dapat disalah gunakan, terutama ketika dana
yang terkumpul untuk pengobatan Agus
dipert anyakan penggunaannya. Kasus ini
menjadi pengingat pahit bahwa penghianatan
kepercayaan dapat meruntuhkan harapan,
mengubah niat baik menjadi skandal, dan
memicu keresahan di antara mereka yang
ingin membantu.
Nama agus salim kini menjadi perbincangan hangatdiberbagai media setelah ia menjadi korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh bawahannya yang bernama aji pada 1 september 2024.
insiden tragis ini terjadi saat agus berkendara bersama istrinya dijalan nusa indah duri kosambi cengkarang jakarta barat.Â
agus dan aji sama sama bekerja di kafe daerah cipondoh tanggerang dan agus salim berperan sebagai atasannya pelaku.Â
sebab pelaku yakni aji menyiram air keras kepada korbannya yakni agus salim karna korban kerap memarahi pelaku, karna pelaku melakukan kesalahan disaat melakukan penginputan data penjualan, korban memarahi pelaku itu berpotensi menyakiti hati pelaku, dan perbuatan ini tidak cuman satu kali.Â
berbeda dengan pendapatnya korban sebab korban disiram air keras, menurut agus salim sendiri ialah permasalahan sepele yang mana agus tidak suka kepada orang yang tidak jujur, pada saat itu pelaku berbohong kepada si korban.Â
Kemudian, uang donasi yang telah diberikan oleh orang orang untuk mengobati lukanya, malah disalah gunakan, oleh karena itu uang donasi diambil kembali.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H