1. Keterikatan Aman (Secure Attachment): Anak yang memiliki keterikatan aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan ketika pengasuh berada di dekatnya, tetapi menunjukkan kecemasan saat pengasuh pergi.Â
2. Keterikatan Tidak Aman - Menghindar (Insecure-Avoidant Attachment): Anak dengan pola ini cenderung menghindari kontak dengan pengasuh dan menunjukkan reaksi emosional yang minim saat pengasuh pergi atau kembali.Â
3. Keterikatan Tidak Aman - Ambivalen/Resistan (Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment): Anak-anak dengan pola ini menunjukkan kecemasan yang ekstrem saat pengasuh pergi, tetapi sulit untuk ditenangkan ketika pengasuh kembali.Â
Ainsworth kemudian menambahkan kategori keempat yang dikenal sebagai Keterikatan Terorganisir. Pola ini ditemukan pada anak-anak yang menunjukkan perilaku campuran, seperti mendekati namun pada saat yang sama menghindari pengasuh.Â
Implikasi Teori Keterikatan
Teori yang diajukan oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya hubungan awal dalam kehidupan manusia. Keterikatan yang sehat antara anak dan pengasuh dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif yang optimal.Â
Implikasi Teori Keterikatan
Teori yang diajukan oleh Bowlby dan Ainsworth memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya hubungan awal dalam kehidupan manusia. Keterikatan yang sehat antara anak dan pengasuh dapat menciptakan fondasi yang kuat bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif yang optimal. Sebaliknya, keterikatan yang tidak sehat berpotensi menimbulkan berbagai masalah, seperti kecemasan, depresi, atau kesulitan dalam membangun hubungan dekat di masa dewasa.
Lebih jauh, teori ini juga membawa implikasi praktis di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, konseling, dan terapi. Sebagai contoh, guru yang memahami teori keterikatan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa, terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang keterikatan yang tidak aman di rumah.
Teori keterikatan yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth menekankan pentingnya hubungan emosional antara anak dan pengasuh utama. Bowlby memberikan landasan teoretis mengenai kebutuhan biologis untuk berikat, sementara Ainsworth merumuskan metode untuk mengidentifikasi berbagai pola keterikatan. Pemahaman tentang teori ini memungkinkan kita menyadari bagaimana pengalaman awal dapat membentuk cara seseorang berinteraksi dengan dunia sepanjang hidupnya. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip dari teori keterikatan, kita dapat mendukung perkembangan individu yang lebih sehat dan seimbang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI