Mohon tunggu...
Nurul Qolby
Nurul Qolby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengar musik, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori empati dari Martin Hoffman

19 Januari 2025   06:19 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor genetik serta struktur otak, khususnya aktivitas di area sistem limbik, berkontribusi pada kemampuan individu untuk merasakan empati.

2. Pengasuhan Orang Tua

Pola asuh yang hangat, responsif, dan penuh kasih sayang dapat membantu anak dalam mengembangkan empati. 

3. Lingkungan Sosial 

Interaksi dengan teman sebaya, guru, dan masyarakat berperan penting dalam membentuk kemampuan individu untuk memahami perspektif orang lain.

4. Pengalaman Pribadi

Individu yang menghadapi tantangan emosional, seperti kehilangan atau kesulitan, cenderung lebih mudah merasakan empati terhadap orang lain yang memiliki pengalaman serupa.

5. Kognisi Moral

 Perkembangan kognitif dan kemampuan memahami prinsip moral memperkuat empati, karena individu dapat mengaitkan perasaan orang lain dengan nilai-nilai universal seperti keadilan dan kasih sayang.

Peran Empati dalam Moralitas

Hoffman menegaskan bahwa empati merupakan inti dari perilaku moral karena dapat memotivasi tindakan prososial. Empati memungkinkan seseorang untuk:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun