Anak dalam berbagai usia memiliki sifat dan karakter yang unik dan menyenangkan. setiap anak memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri. setiap tingkah laku yang dimunculkan selalu menarik perhatian orang dewasa untuk selalu memantau tumbuh kembang setiap anak.
Anak usia dini yaitu anak usia 0-8 tahun yang perlu diperhatikan setiap tingkah laku pertumbuhan dan perkembangannya, setiap anak memiliki kemampuan dan keunikan masing-masing. Anak usia dini tergolong usia emas yang sangat membutuhkan perhatian orang dewasa. Pada usia emas ini anak sangat mudah sekali menyerap pengetahuan yang dilihatnya, kemudian anak merekam selanjutnya menirukan setiap tingkah dan perilaku yang dilihatnya.
Pada usia emas ini adalah kesempatan besar untuk memberikan rangsangan-rangsangan atau stimulus yang baik sesuai dengan tahapan usia perkembangannya dengan berbagai aspek perkembangan yang ada.
6 Aspek perkembangan anak usia dini menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 yakni (1) Nilai Agama dan Moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial-Emosional, dan (6) Seni.
1. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral, Aspek Perkembangan Fisik Motorik, Aspek Perkembangan Kognitif, Aspek Perkembangan Bahasa, Aspek Perkembangan Sosial Emosional, Aspek Perkembangan Seni
1. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral
Aspek perkembangan Nilai Agama dan Moral sangatlah penting dan utama bagi anak usia dini karena merupakan pondasi keagamaan. Fokus pada nilai-nilai agama dan moral di kehidupan sehari-hari anak.
Anak perlu mengenal agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. selain itu anak juga perlu mengenal sikap moral yang ditanamkan pada diri anak seperti jujur, sopan, menghormati orang tua
2. Aspek Perkembangan Fisik Motorik
Aspek Perkembangan Fisik Motorik berhubungan dengan motorik anak yaitu dibagi menjadi 3 yaitu
a. kesehatan dan fisik anak
meliputi berat badan dan tinggi badan anak serta keselamatan anak contohnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri anak.
b. motorik kasar anak
meliputi kemampuan dalam berkoordinasi antara tubuh seperti olahraga, ketangkasan tubuh, lincah, berlari, berjalan.
c. motorik halus anak
meliputi kemampuan dalam menggunakan alat untuk mengekspresikan diri dan bereksplorasi seperti menulis, menggunting, menempel, memeras, memercik, mencocok, melipat.
3. Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan dengan akal dan pikiran anak sehingga perkembangan ini memiliki jangkauan yang sangat luas.
Perkembangan kognitif yaitu berpikir logis dengan mengenal perbedaan, klasifikasi, perencanaan, pola, sebab akibat dan inisiatif. Selain itu juga menyebutkan, mengenal, dan menggunakan lambang-lambang seperti huruf abjad dan angka. Anak juga dapat belajar memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan fleksibel, praktis, dan juga diterima secara sosial.
4. Aspek Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa yaitu kemampuan anak dalam hal mememahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca), memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) dan keaksaraan awal melalui bermain.
a. Dalam hal memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) seperti memahami cerita, aturan, perintah dan menghargai bacaan.
b. Dalam hal bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal) berbahasa dengan baik seperti tanya jawab, mengungkapkan ide atau gagasan, bercerita.
c. Dalam hal keaksaraan awal melalui bermain memahami bentuk dan bunyi dari huruf dan angka.
5. Aspek Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan Sosial berhubungan dengan sosial anak hal ini sangat erat pentingnya dengan kehidupan anak sehari-hari seperti percaya diri, berani, bertanggung jawab, kemandirian, mengendalikan diri, beradaptasi dengan menyesuaikan diri.
6. Aspek Perkembangan Seni
yang terakhir yaitu perkembangan Seni. Seni itu luas. Anak terlahir memiliki daya imajinasi yang kuat salah satunya dapat disampaikan melalui seni. Anak tertarik dengan seniuntuk mengekspresikan imajinasinya bisa melalui melukis, menggambar, membuat prakarya atau kerajinan.
Keenam aspek perkembangan tersebut sangatlah penting untuk diasah pada anak usia dini karena memiliki sejatinya semua aspek dibutuhkan oleh anak dan saling berhubungan.
Salah satu aspek perkembangan yang dapat dikembangkan yaitu kognitif melalui alat peraga edukatif bolu warna.
Alat peraga edukatif ini berasal dari bahan bekas yaitu kardus bekas dengan dikombinasikan dengan berbagai bahan yang dapat menarik perhatian anak.
Mengapa dinamakan Bolu Warna?
Alat peraga edukatif bola lubang warna, alat peraga ini berwujud bola yang dimasukkan ke dalam lubang warna warni dam memainkannya menggunakan bola warna warni yang telah diberi angka.
Alat peraga edukatif ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak yaitu mengenal angka dan mencocokkan dengan warna yang sesuai. Alat ini mampu meningkatkan kemampuan seni anak dengan mengenal berbagai warna. Selain itu juga motorik halus anak yaitu memainkannya dengan menarik tali.
Cara membuat Alat Pera Edukatif Bolu Warna  :
Alat :
1. Gunting
2. Cutter
3. Spidol
4. Penggaris
5. Kardus besar bekas
6. Spidol White
7. Lem tembak
8. Strapples
9. Crayon
Bahan :
1. Kardus bekas ukuran besar
2. Benang Woll
3. Tuas kaleng bekas
4. Bola warna warni
5. Pewarna
6. Manik-manik
7. Bekas solasi
8. Mika bening
Langkah-langkah membuat Alat Peraga Edukatif Bolu Warna :
1. Potong kardus bekas menjadi bentuk persegi panjang besar 1, persegi1, segitiga 2, persegi panjang kecil-kecil 9
2. Buat lingkaran pada kardus bentuk persegi besar dengan menggunakan spidol dan bantuan lingkaran solasi.
3. Lubangi dengan menggunakan pisau cutter.
4. Tempel potongan persegi kecil-kecil membentuk gelas pada lubang dengan menggunakan lem tembak.
5. Tutup sisi belakang menggunakan kardus persegi kemudian rekatkan dengan lem tembak.
6. Tempel manik-manik pada sudut atas kanan dan kiri
7. Tempel manik-manik pada  lingkaran bekas solasi
8. Masukkan benang wool ke dalam lubang manik-manik kanan dan kiri selanjutnya dihubungkan ke dalam lubang  solasi
9. Pasangkan manik-manik pembatas lalu dilem agar tidak keluar dari area yang diinginkan
10. Pasang dan ikat tuas kaleng bekas yang akan digunakan sebagai alat untuk mengatur pergerakan pengatur solasi
11. Warnai lingkaran dengan menggunakan crayon warna
12. Selanjutnya membuat wadah bola menggunakan kardus dibentuk persegi panjang dan pasang mika bening
13. Kemudian tempel di bagian samping
14. Bola warna diberi angka
15. Masukkan bola ke dalam wadah bola
16. Pasang mika bening dan solasi di bagian bawah
Alat peraga edukatif bola lubang warna sudah jadi bisa digunakan dengan bermain, alat peraga ini membutuhkan konsentrasi pikiran dan koordinasi mata dan tangan.
Cara memainkannya yaitu
1. Masukkan bola yang ada ke dalam solasi
2. Kemudian masukkan bola sesuai dengan warna dengan memainkan tuas
3. Lalu tebak angka yang ada
4. Bisa dikombinasikan dengan penjumlahan ditulis di bagian bawah dengan menggunakan spidol
Silakan dicoba semoga bermanfaat!
Penulis : NURUL PUJIASTUTI, S. Pd
Guru TK Pertiwi 01 Girilayu Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H