Bahasa adalah lebih dari sekedar alat komunikasi, ia adalah jantung dan jiwa suatu bangsa, kita tidak hanya menjaga identitas kita, tatapi juga memperkaya khanzanan budaya kita. Adapun Ancaman terhadap keberagaman bangsa. ada beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor InternalÂ
   Kurangnya penutup asli dimana generasi muda semakin enggan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari
2. Faktor Eksternal
   Globalisasi yaitu modernisasi dan urbanisasi mendorong pengguna bahasa yang lebih universal.
 Melestarikan bahasa daerah bukan hanya sekadar menjaga warisan budaya, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi keberlangsungan identitas, pengetahuan, dan nilai-nilai suatu masyarakat.Â
Adapun upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk melestarikan bahasa daerah
1. Tingkat Individu
   Gunakan Bahasa Daerah Sehari-hari: Cobalah untuk lebih sering menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari, terutama dengan keluarga dan teman dekat.
2. Tingkat Komunitas
    Adakan Acara Budaya: Selenggarakan acara-acara budaya yang menampilkan kesenian, tarian, dan lagu dalam bahasa daerah.
3. Tingkat Pemerintah
    Buat Kebijakan Pendukung: Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung pelestarian bahasa daerah, seperti memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan, memberikan bantuan dana untuk kegiatan pelestarian, dan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjasa dalam melestarikan bahasa daerah.
Melestarikan bahasa daerah adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan menjaga kelestarian bahasa daerah, kita turut menjaga kelestarian budaya bangsa dan identitas kita sebagai bangsa yang majemuk.Â
Jika kita kehilangan bahasa daerah, dampaknya akan sangat luas dan kompleks, tidak hanya pada kekayaan budaya, tetapi juga pada keanekaragaman hayati, dan persatuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H