Mohon tunggu...
nurul wn
nurul wn Mohon Tunggu... Teacher /PNS -

Life must be beneficial to the people. Before not able to do anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UNBK dan Literasi Digital

12 Maret 2018   23:16 Diperbarui: 12 Maret 2018   23:49 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) atau disebut juga computer based Test (CBT) sebenarnya sudah mulai dilaksanakan pada tahun 2014. UNBK  pertama kali dilaksanakan di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur. 

Dan hasil dari pelaksanakan ujian tersebut memang sanggat menggembirakan dan dapat meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi dan Informatika Komunikasi). Setelah itu pelaksanaan tersebut dilanjutkan pada tahun 2015 yang mengikutsertakan 555 sekolah yang terdiri dari sekolah tingkat lanjutan pertama, sekolah tingkat lanjutan atas di 29 provinsi dan di luar negeri.(Ddisdiknas Metro)

Kemudian terbit Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional nomor 3 tahun 2017 pasal 9 yang menyatakan bahwa Ujian Nasional berbasis komputer. Walaupun Ujian Nasional Berbasis Komputer, namun dalam pelaksanaannya menggunakan sistem semi online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke servel lokal (sekolah) .Kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirimkan kembali secara online ke server pusat. 

Dengan kebijaksanaan pemerintah tersebut, sekolah-sekolah mau gak mau harus mempersiapkan semua perangkatnya. Dari mulai server, perangkat komputer, sampai pengadaan operator yang sudah mumpuni di bidang  TIK (Teknologi dan Informasi Komunikasi). Ketika pertama kali dilaksanakan di semua sekolah-sekolah Tingkat Lanjutan Atas, sudah dapat dibayangkan , bagaimana  sibuknya sekolah-sekolah dalam mempersiapkan perangkat-perangkat tersebut. 

Persiapan yang begitu singkat sebenarnya juga sangat memberatkan bagi sekolah-sekolah yang sebenarnya belum mampu secara sarana dan prasarananya. Apalagi sekolah-sekolah pinggiran yang sangat terbatas sarana dan prasarana TIKnya. Karena terbatasnya perangkat itulah akhirnya pelaksanaan ujian dibagi beberapa sesi.

Simulasi UNBK

Sebelum pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer ini, pemerintah menggulirkan pelaksanaan simulasi beberapa tahap. Simulasi ini tentu bertujuan untuk membiasakan siswa dalam penggunaan perangkat komputer. Selain untuk latihan ujian soal-soal yang diperkirakan akan keluar pada ujian nasional . Simulasi ini juga sangat membantu siswa yang belum melek teknologi. 

Apalagi di sekolah-sekolah pinggiran maupun di pelosok-pelosok . Mereka banyak yang belum memiliki perangkat komputer di rumah. Dengan dihapusnya pelajaran TIK di sekolah-sekolah, sangat sulit bagi mereka yang sama sekali  belum paham bagaimana cara mengoperasikan perangkat komputer, laptop atau notebook.

Dalam simulasi yang dilaksanakan 3 tahap nanti diharapkan siswa sudah mulai terbiasa melaksanakan ujian melalui semi online nanti. Namun pada kenyataannya beberapa kali diadakan simulasi oleh pemerintah dan beberapa kali diadakan oleh sekolah bekerja sama dengan perguruan tinggi swasta, sering terjadi kendala sehingga siswa banyak yang mengerjakan asal-asalan. 

Dan waktu yang seharusnya untuk belajar soal-soal UNBK yang belum tuntas dibahas akhirnya banyak yang terbuang untuk menunggu jaringan . Belum lagi perangkat komputer yang terbatas, akhirnya siswa juga harus bergantian komputer. Hal ini juga sangat  tidak efektif  dan menganggu pelaksanaan simulasi untuk sekolah yang terbatas sarana dan prasarananya.

Pemerintah memang tidak memukul rata semua harus melaksanakan UNBK , namun banyak sekolah-sekolah yang juga seharusnya tidak menerapkan UNBK itu pada sekolahnya yang memang belum siap. 

Pada akhirnya sekolah sendiri yang keteter untuk mempersiapkan sarana prasarananya sendiri. Apalagi latar belakang orang tua siswa yang memang banyak yang belum mampu sehingga siswapun belum memiliki perangkat sendiri ( dalam hal ini laptop atau notebook). Walaupun ada sekolah-sekolah yang mewajibkan siswa mempunyai laptop sendiri untuk UNBK tersebut namun  hal itu sangat memberatkan orang tua.

Literasi Digital

Ujian nasional Berbasis Komputer ini selain masih banyaknya masalah-masalah yang timbul di lapangan, namun masih banyak sisi  baiknya. Diantarannya adalah banyaknya siswa  di Indonesia yang belum paham dengan teknologi informasi ini akhirnya mereka paham dan bisa mengoperasikan, baik perangkat softwerenya maupun hardwerenya. 

Terutama di sekolah-sekolah pinggiran di Indonesia yang memang sarana dan prasarananya sangat terbatas. Jangankan di provinsi-provinsi terjauh dari ibu kota, di sekolah-sekolah yang terdekat dengan ibu kotapun banyak yang belum mampu mengoperasikan Teknologi informasi digital ini.

Informasi digital memang wajib dikuasai oleh siswa-siswa kita di era teknologi yang semakin  cepat perkembangannya ini. Karena lambat laun semua informasi digital akan diimplementasikan dalam semua aktivitas manusia. Terutama dalam bidang pendidikan. Sistem dan metode pembelajaran akan lebih banyak kreasinya. Siswa akan dipermudah dalam penerimaan dan pemberian tugas-tugas pelajaran  secara online.

 Walaupun belum semua sekolah mampu memberikan fasilitas sarana dan prasarana untuk menjadikan siswanya  menguasai dengan teknologi. Kita berharap dengan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ini siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran online. 

Dan pemerintah juga mengimbangi dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.  Seperti pengadaan perangkat komputer , pengadaan server , dan sekaligus  sumber daya manusia yang juga harus disiapkan.

Kita berharap pemerintah juga mempercepat bantuan-bantuan perangkatnya ke semua sekolah-sekolah. Terutama sekolah-sekolah pinggiran yang orang tuanya banyak siswa yang kurang mampu. Dengan begitu tujuan pemerintah untuk segera tinggal landas dan menuju era pendidikan digital akan tercapai. Selanjutnya siswa dipersiapkan untuk menyongsong era globalisasi yang sudah di depan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun