Mohon tunggu...
nurul wn
nurul wn Mohon Tunggu... Teacher /PNS -

Life must be beneficial to the people. Before not able to do anything.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan Bulan Berliterasi

8 Juni 2017   06:26 Diperbarui: 8 Juni 2017   06:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ramadan rasanya bukan hanya bulan yang penuh berkah yang dipenuhi dengan bergelimangan pahala dan keberkahan. Akan tetapi bulan yang banyak pelajaran yang harus ditimba dan kita cermati.Bulan yang banyak kegiatan yang seharusnya ummat Islam lakukan. Allah hanya memberikan satu bulan dari dua belas bulan itu bulan yang sangat istimewa. Bulan yang penuh bonus. Hanya satu bulan waktu yang diberikan kepada kita sebagai ummat manusia untuk memanfaatkan sebaik-baiknya. 

Bulan yang Tidak seharusnya kita melewatkannya dengan hanya menahan lapar dan dahaga. Banyak himah yang kita ambil banyak hal yang harus kita pelajari .Mengapa Allah memberikan bonus bulan yang teristimewa ini. Ada kejadian-kejadian yang menjadi sejarah penting di bulan Ramadan ini yang pernah dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Sollallohu alaihi wasalam. Saat manusia masih terbelenggu di zaman jahiliyah, zaman kebodohan . Zaman yang penuh dengan kemungkaran dan kemaksiatan.

Apa hubungannya ramadan dengan literasi. Mengapa harus di bulan ramadan ?

Pertama, Literasi AL-Quran Menerangi Zaman Jahiliyah

Dalam buku Sirah Nabawiyah dijelaskan bahwa, pada bulan Ramadan tahun ketiga pengasingannya ke gua Hira' ,Allah berkehendak melimpahkan Rahmatnya kepada penduduk bumi yang dipenuhi dengan kemungkaran dan kesesatan. Allah telah mengutus Jibril kepada Nabi Muhammmad Sollallohu alaihi wasallam dengan membawa ayat-ayat Al quran. Dan Jibril memerintahkan kepada Nabi Muhammad sollallohu alaihi wasalam untuk membaca. Bacalah Muhammad atas namaTuhanmu! 

Dan dijawab oleh Nabi dalam riwayat tersebut sampai tiga kali," Saya tidak bisa membaca". Dan pada waktu itu Nabi memang belum bisa bacatulis. Namun dengan perantara malaikat Jibril, akhirnya Nabi dituntun untuk membaca. Kemudian turun ayat ini. " Bacalah! dengan menyebut nama Rabbmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakanmu dari segumpal darah.Bacalah ! Dan Rabbmulah yang paling pemurah , yang mengajar manusia dengan perantaraan Al-qalam.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidakdiketahuinya. " (Al-alaq :1 -5) .

Sebenarnya Allah lah yang lebih dahulu mengajarkan kepada manusia untuk berliterasi. Dengan literasi Allah melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sollallohu alaihi wasalam, Menyeruhkan kepada manusia untuk membaca dan menulis. Setelah diturunkannya Al-quran secara berangsur-angsur. Manusia yang terbelenggu di zaman jahiliyah dan terbelenggu di zaman kebodohan akhirnya bisa keluar dari belenggu tersebut. Zaman menjadi bersinar dan terang benderang oleh cahaya ilmu dalam Al-Quran. Seharusnya tidak ada lagi orang-orang yang masih terbelakang. Kita harus memperkenalkan Al-quran sebagai ilmu yang tak pernah musnah di era apapun. Sebagai sumber dari segala sumber kehidupan kita untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Di dalam Al-Quranpun diterangkan :"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat"(QS Mujadalah : 11) . Dan masih banyak lagi-lagi ayat -- ayat menyatakan tentang kewajiban menuntut ilmu agama dan tuntutan untuk mempelajari pengetahuan duniawi.

Hingar-bingar dunia saat ini dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang , tentu tidak bisa dilepaskan dari ilmu yang dipelajari oleh ummat manusia . Kejadian --kejadian yang terjadi di bumi ini , juga sudah tertulis dalam ayat-ayat Al-quran. Misalnya dalam surat Ar-Rahman " Dia (Allah SWT) membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing." (Q.S. Ar-Rahman:19-20). Keberanaran dalam ayat itu tidak bisa kita pungkiri Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol.

Kedua, Literasi Al-Quran Membawa Pahala

Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan secara berangsung-sngsur , yaitu padatanggal 17 Ramadan. Hal ini tertera juga dalam al-Quran surat Al-Qadr ayat1 " Sesungguhnya kami telahmenurunkan (AL-Quran) pada malamkemulyaan". Yaitu malam lailatur qadr yang sudah banyak dikenal di Indonesia. Artinya pada bulanRamadan ini disebutnya sebagai bulan yang penuh barokah . Bulan yang banyakbonus pahala kalau kita mengerjakan ibadah-ibadah yang sesuai dengan tuntunan-Nya.Termasuk membaca Al- Quranul Karim. Bisa kita lihat tidak sedikit ummat Islam ,yang tadinya belum mampu membaca al_Quran, di dalam bulan suci ini mau danberani meluangkan waktu untuk mempelajarinya. 

Dan bagi yang sudah bisamembacanya. Al-Quran yang tadinya hanya sebagai hiasan di antara buku-buku yangberjejer di rak-rak, di bulan suci ini sudah kembali ke fungsinya. yaitu untukdibaca dan diamalkan ilmunya. Jadi kesempatan yang sangat baik jika di bulanRamadan ini kita bisa mempelajari al-Quran itu dengan rutin. Walaupun hanyadengan membacanya. Disamping kita mendapat nilai- nilai religius darimembacanya, kita juga mendapatkan keberkahan pahala yang melimpah.

Di bulan suci ini manusia tanpa adapaksaan berlomba-lomba untuk membaca al-Quran sebanyak-banyak. Kajian-kajianal-quran di berbagai tempat, masjid-masjid dan mushollah-musholla selaluterdengar lantunan ayat-ayat suci al-Quran yang begitu indah dan merdu. Tidaksedikit dari hanya melantunan ayat-ayat suci ini menyadarkan manusia akansebuah kesesatan untuk kembali menjadi lebih baik.

Bimbingan orang tua juga sangatdiperlukan selama dalam lingkungan rumah. Karena teladan keluarga yang baikakan tertular kepada anak-anak kita selama di luar lingkungan keluarga. Karenapendidikan agama adalah pondasi yang kita pancangkan pertama kali kepada anakkita. Sehingga terhadap pengaruh negative di luar tidak akan berpengaruh padaanak kita.

Ketiga, LiterasiAl-Quran Menolak Radikalisme

Boleh jadi orang yang tidak paham betul dengan al-Quran, bisa menyeretnya dalam kesesatan,radikalisme,Liberalisme dan terorisme.Membaca al-Quran tidak bisa hanya dengan pemahaman dan penafsiran sendiri.Memahami al-Quran harus sesuai dengan manhaj para ulama dari kalangan para sahabat Rodiyallohu azma'in.

Umat Islam sebenarnya memiliki modal yang sangat besar untuk bersatu, karena mereka beribadah kepada Ilaah (Tuhan) yang satu, mengikuti nabi yang satu, berpedomankepada kitab suci yang satu, berkiblat kepada kiblat yang satu. Selain itu, adajaminan dari Allah dan Rasul-Nya, bahwa mereka tidak akan sesat selamamengikuti petunjuk Allah Subhanahu wa Ta'ala, berpegang-teguh kepada Alquran dan al Hadits.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,yangartinya,"Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124). Dalam ayat itu jelas dikatakan kita tidak akan tersesat selagi kita tidak berpaling dari ajaran yang sesuai dengan al-Quran dan hadist.

Dalam ajaran al-Quran dan hadist Nabipun tidak mengajarkan kepada manusia untuk saling membunuh dan kekerasan . Saling berselisih dan saling menghinakan satu sama lain. Justru dalam al-Quran kita diajarkan untuk saling menolong. Dan semua sendi kehidupan manusia juga diajarkan dengan saling berkeadilan saling menyayangi antar sesama manusia. Karena Allah itu maha Pengasih dan Penyang. Seperti yang tercantum dalam surat al-Fatihah, " Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Dibulan Ramadan ini tentunya kita sangat berharap kepada seluruh ummat muslim,agar bisa bersatu dalam ketentuan Allah yang sudah diturunkan di bulan suci. Bulan yang insyaallah akan menyadarkan hati kita untuk kebenaran . Bulan yang bisa menahan diri dari hawa nafsu dan keserakahan. Dengan selalu melantunkan ayat-ayat suci Al-quran kita berharap disamping pahala yang melimpah ruah, kita bisa memahami makna yang sesungguhnya, agar tidak ada lagi perselisihan paham antar ummat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun