Menjelang bulan ramadhan tiba seperti biasa mesjid-mesjid di manapun berada, baik di pelosok-pelosok maupun di kota-kota besar di negeri ini akan dibanjiri jamaah. Hari-hari pertama ramadhan jamaah di beberapa masjid akan meluber sampai ke teras-teras masjid.Ummat islam di seluruh negeri ini bahkan di seluruh dunia benar-benar memanfaatkan bulan suci ini sebagai momentum mencari pahala yang sebanyak-banyaknya. seperti yang tercantum dalam sebuah hadist riwayat Muslim .
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Momen untuk mencari pahala digunakan sebagian besar umat Islam untuk mendatangi masjid-masjid terdekat untuk sholat, membaca al-Quran, Dzikir dan i'tikaf di masjid. Pokoknya masjid tidak pernah sepi oleh jamaah beberapa hari di bulan Ramadhan. Peningkatan itu semestinya bukan hanya di bulan ramadhan saja.
Di hari-hari yang lain kita berharap masjid-masjid selalu semarak dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Walaupun bukan berarti di hari-hari besar Islam saja kita mengadakan kegiatan pengajian, tetapi di hari-hari lain pun kita bisa isi dengan kegiatan rutin kajian keislaman dengan mengkaji Al-Quran dan Hadist . Paling tidak setiap minggu ada kegiatan rutin kajian keislaman yang harus dilakukan,selain harus sholat berjamaah. Dan akhir-akhir ini sudah mulai beberapa masjid besar yang melakukan hal itu, memang semua itu tergantung pengurus masjid dan pengelola.Untuk itu dibutuhkan pengurus dan pengelola yang benar-benar mengerti tentang managemen masjid.
Momentum Ramadhan inilah digunakan oleh sebagian pengurus masjid-masjid untuk mendapatkan pemasukan yang sebesar-besarnya melalui kotak amal. Karena di setiap bulan ramadhan umat muslim juga berbondong-bondong membersihkan hartanya dengan kewajiban membayar zakat. baik zakat fitrah yang merupakan zakat yang wajib dikeluarkan setiap bulan ramadhan, maupun zakat maal yaitu zakat harta benda yang wajib dikeluarkan jika sudah mencapai nishabnya selama berlangsung satu tahun, serta infak dan shodaqah para jamaah yang datang.
Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadist telah mendengar Rasûlullâh bersabda, “Tidak ada zakat pada harta sampai harta itu berlalu setahun lamanya [HR. Ibnu Mâjah rahimahullah , no. 1792 dan dishahihkan al-Albâni rahimahullah dalam shahih sunan Ibnu Mâjah 2/98]. Sebenarnya zakat maal ini tidak harus dikeluarkan pada bulan ramadhan akan tetapi bulan yang banyak berkah ini selalu dimanfaatkan oleh umat muslim untuk mendapatkan pahala yang lainnya selain pahala puasa.
Masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam untuk melakukan sholat taraweh di bulan ramadhan,selalu membuka ladang-ladang pahala yang seluas-luasnya untuk kita umat muslim agar mereka menyalurkan sebagian rezekinya untuk kemakmuran masjid. “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. at-Taubah:18).
Walaupun ada ayat di atas Tidak bisa kita pungkiri bahwa selain bulan ramadhan masjid-masjid di negeri ini akan sepi jamaah. Dalam arti bukan berarti mereka tidak melakukan ibadah sholat. Tetapi karena urusan pekerjaan dan lain sebagainya mereka lebih sering sholat di rumah atau kantor. Meskipun ada keharusnya sebenarnya untuk sholat berjamaah terutama bagi laki-laki lebih afdhol sholat berjamaah.seperti yang tercantum dalam surat AL-Baqarah ayat 43 "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku’.” (Al-Baqarah:43). Dalam ayat ini kita diserukan untuk selalu sholat berjamaah bersama dengan orang yang sedang sholat begitu kira-kira tafsiran ayat tersebut. Dan sebagian ulama juga ada yang mewajibkan untuk berjamaah ketika sholat wajib lima waktu.
Bentuk-bentuk Pemakmuran Masjid
1. Sholat berjamaah
Sholat adalah rukun Islam yang kedua yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam di manapun berada dan dalam keadaan apapun.Dan seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-baqarah ayat 43 di atas "....Ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' ". Dimaksudlah hendaklah kita melakukan sholat berjamaah baik di rumah, di musholla maupun masjid tentu saja. Ketika kita sebagai umat muslim yang beriman dengan ketetapan Allah seharusnnya kita melakukan apa yang sudah menjadi ketentuan dalam AL-quran tersebut dengan melakukan sholat berjamaah di dalam masjid sebagai salah satu tugas kita untuk meramaikan masjid dengan ibadah-ibadah sholat.
Dalam arti tidak harus menunggu Ramadhan tiba. Di sela-sela kesibukan tugas-tugas pekerjaan yang memburu setiap hari, sebagai umat Islam yang ingin selalu dalam keimanan dan ketaqwaan ,seharusnnyalah bisa meninggalkan semua rutinitas pekerjaan kita sebentar untuk melakukan sholat berjamaah di masjid sebagai bentuk rasa syukur kita untuk bersujud di rumah-rumah Allah. Dan di Kantor- a lembaga pemerintah ataupun swasta pasti juga memberikan ruang dan waktu istirahat ketika jam 12.00 siang untuk rehat dari pekerjaan. Nah, waktu untuk istirahat itulah yang kita gunakan untuk beribadah di masjid terdekat sekaligus makan siang .Saya yakin kalau umat Islam melakukan hal itu semua ,Pasti ketika adzan berkumandang masjid-masjid ataupun musholla-musholla akan semakin semarak engan kegiatan ibadah.
2. infak dan Shodaqah
infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. seperti dalam firman Allah ,"Infaq dikeluarkan setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (QS. 3:134)
Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal nishab. Adapun kaitannya dengan kemakmuran masjid adalah dengan banyaknya umat Islam yang selalu sholat berjamaah di masjid - masjid seperti yang diterangkan di atas maka secara tidak langsung kita membiasakan umat Islam untuk selalu berinfaq di dalam masjid. Dan Jika kita sering berjamaah di masjid tentu kita akan tahu kebutuhan masjid setiap hari.Kita akan tahu kondisi masjid setiap hari, sehingga kita tidak akan menyalurkan sebagaian harta kita ke mana-mana kecuali ke masjid. Dan jika saja kondisi ini terjadi tidak ada lagi masjid yang membuka kotak amal di jalan-jalan.
Sedangkan Shadaqah artinya adalah menderma atau memberikan sesuatu kepada yang berhak menerimannya , bersodhaqah bisa apa saj a baik uang maupun harta benda yang lainya di luar zakat. Masjid selalu membuka peluang kepada umat Islam untuk bersodhaqah apa saja yang diperlukan.Ketika masjid sedang mengadakan renovasi dan perluasan ,kita diberi kesempatan untuk mendermakan bahan-bahan material yang dibutuhkan. Jadi tidak hanya berbentuk uang saja kita bisa memberikan dalam bentuk bahan-bahan bangunan seperti semen, pasir, batu bata, batu kali dan lain sebagainya.
3. Dzikir adalah mengingat Allah . Dalam Al Qur-an surat AL-Baqarah ayat 152 dikatakan "Karena itu,ingatlah kamu kepada-Ku Niscaya Aku akan ingat kepadamu ,.....". Jadi dzikir adalah bentuk hubungan spiritual manusia terhadap Rabbnya sesuai dengan kadar keilmuannya . Bentuk kegiatan ini sering dilakukan umat Islam secara kelompok di masjid -masjid dalam kegiatan menjelang hari-hari besar umat Islam. Dengan dalih sebagai syiar Islam dan memakmurkan rumah Allah yang berupa masjid. Memang bagus kalau memang benar tujuan syiar dan memakmurkan masjid. Namun kegiatan ini tidak harus juga dilakukan pada moment tertentu, Karena untuk berdzikir kita boleh kapan saja dan tidak harus menggunakan pengeras suara. Apalagi dzikir setelah sholat wajib harus kita lakukan setiap hari apalagi dzikir pagi dan petang. Ini juga sebagai salah satu aktivitas umat Islam yang sering dilakukan di masjid.Baik secara individu maupun kelompok .
4. Membaca dan Mengkaji Al-Quran -Hadist
Ketika Ramdhan tiba kita tidak asing lagi dengan suara lantunan al-Quran pada malam hari setelah Sholat taraweh yaitu yang sering disebut dengan tadarus,membaca al-quran bergantian dengan ada seseorang yang menyimak.Kegiatan ini bisa dilakukan sampai malam hari atau tergantung jamaah yang ikut dalam kegiatan tadarus. Lantunan suara mengaji di bulan Ramadhan menjadi salah satu kegiatan yang menandai bulan ramadhan tiba. Namun kegiatan itu seharusnya bisa dilanjutkan di hari-hari biasa sebagai bentuk pemakmuran masjid dan, syiar .
Selain itu Tolak ukur kemakmuran masjid bukan saja dilihat dari seberapa banyak jamaah yang sholat setiap hari . Akan tetapi Di dalam masjid kita bisa lakukan ibadah apapun yang bernilai ibadah dan bermanfaat bagi umat Islam .Terutama umat Islam sekelilingnya agar bisa memahami Islam secara benar sesuai Al-Quran - Hadist . Tidak hanya sekedar sholat berjamaah, Masjid bisa kita gunakan sebagai tempat syiar Islam. Sebagai tempat menimba ilmu agama yang sebanyak-banyaknya untuk umat Islam yang membutuhkan kajian-kajian AL-Quran dan Hadist lebih mendalam. Serta kebutuhan-kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan ibadah umat Islam.
5. Fasilitas Masjid
Fasilitas ini bukan hanya masalah bangunan saja akan tetapi fasilitas yang terkait langsung dengan sarana ibadah.Sudah ada beberapa masjid yang sudah memberikan fasilitas gratis ambulan dan beberapa perlengkapan jenazah sehingga masjid bukan saja tempat ibadah tetapi tempat untuk menyediakan kebutuhan umat. Hal ini sangat penting untuk umat Islam sendiri , karena kebutuhan ini akan mempermudah masyarakat muslim untuk mengurus jenazah keluarganya. Bahkan sudah banyak pula yang mefasilitasi ruangan sholat dengan AC, Tanpa fasilitas yang baik dan lengkap masjid akan ditinggalkan jamaah. Dan tentu saja ini berkaitan dengan dana oleh karena itu pengurus harus bisa menggalang dana masyarakat sebanyak-banyaknya jika ingin masjid tetap dibutuhkan umat Islam.
Banyak yang kita lihat justru masjid-masjid bagus ,besar dan megah di tengah-tengah keramaian penduduk tidak ada aktivitasnya sama sekali. baik kajian-kajian tentang keislaman maupun jama'ah yang datang untuk sholat berjamaah. Sebagai umat Islam tentu saja kita prihatin sekali dengan fenomena seperti ini.
Dan banyak kita lihat masjid yang ramai jika ada pernikahan saja, hari-hari besar umat Islam tetapi di hari-hari biasa sepi jamaah .Apalagi ketika sholat dhuhur tiba ada beberapa masjid dan musholla tidak ada jamaahnya dan bahkan tidak ada yang mengumandangkan adzan.
Untuk itu di momen Ramadhan yang penuh berkah ini mari kita giatkan lagi semangat beribadah di Masjid-masjid dan meramaikannya dengan kegiatan-kegiatan belajar Iqro' untuk anak-anak balita,kegiatan remaja masjid, kegiatan pengajian ibu-ibu dan Bapak-Bapak serta kajian untuk keluarga. sehingga masjid tidak pernah sepi dengan kegiatan Mudah-mudahan Ramadhan kali ini menjadi renungan kita untuk meningkatkan ibadah yang lebih baik lagi dengan mengiatkan masjid-masjid di sekitar kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H