Artinya : "Barang siapa yang mentaati aku sungguh ia telah mentaati Allah, dan barang siapa yang durhaka padaku sungguh ia telah mendurhakai Allah, barang siapa yang taat pada pemimpin sungguh ia telah taat padaku, dan barang siapa yang durhaka pada pemimpin sungguh ia telah durhaka padaku" (HR. Muslim no. 1835).
Sebagai masyarakat yang bijak dalam memilih pemimpinnya kita bisa melihat dari tutur penyampaiannya apakah sudah sesuai dengan etika komunikasi islam, pengalaman gaya kepemimpinan pasangan calon yang pernah dijalani sebelumnya, serta perilaku di depan layar maupun belakang layar. Karena semua perilaku maupun perkataan manusia akan di pertanggungjawabkan di hari akhir, maka pilihlah calon pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta mampu memimpin sesuai ketentuan islam, dan masyarakat harus memilih pemimpin yang dapat membawanya menuju kebenaran.
Sumber Referensi :
Diinis Sipa, A. M. (2021). Marketing Politik Kampanye Religius Pemilu di Indonesia. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 6(2), 150. https://doi.org/10.14421/jkii.v6i2.1196
Nurliana. (2019). Prinsip-prinsip Komunikasi dalam al-Qur'an. Al-Manaj. 1, 70.
Hidayat, R., & Suwanto, S. (2020). Membumikan Etika Politik Islam Nabi Muhammad SAW Periode Madinah dalam Konteks Perpolitikan Indonesia. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 3(2), 124. https://doi.org/10.30829/juspi.v3i2.4469
Kurniawati, E. (2020). Analisis Prinsip-Prinsip Komunikasi Dalam Persektif Al-Qur'an. Al-MUNZIR, 12(2), 225. https://doi.org/10.31332/am.v12i2.1545
Siagian, H. F. (2015). Pengaruh dan Efektivitas Penggunaan Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Politik Dalam Membentuk Opini Publik. Al-Khitabah, 11, 17--26.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H