Trauma.Â
Perselingkuhan dan perceraian artis dapat menimbulkan trauma bagi anak-anak mereka yang menyaksikan atau mengetahui hal tersebut. Trauma dapat memengaruhi perkembangan psikologis anak-anak mereka, seperti menurunkan rasa percaya diri atau harga diri mereka, meningkatkan rasa takut atau cemas terhadap hubungan masa depan mereka, mengalami kesulitan belajar atau bersosialisasi dengan teman sebaya mereka, atau meniru perilaku negatif orang tua mereka.
Konflik.Â
Perselingkuhan dan perceraian artis dapat menimbulkan konflik bagi keluarga besar atau lingkungan sosial mereka. Konflik dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga atau masyarakat mereka, seperti menimbulkan pertengkaran atau permusuhan antara keluarga inti atau keluarga besar mereka, mengurangi dukungan sosial atau emosional bagi mereka maupun anak-anak mereka, menyebabkan diskriminasi atau stigma sosial bagi mereka maupun anak-anak mereka dari lingkungan sekitar mereka.
Kesimpulan
Fenomena perselingkuhan dan perceraian artis sekarang merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan bagi dunia hiburan Indonesia maupun masyarakat luas. Ada banyak alasan yang mendorong artis untuk berselingkuh dan bercerai dari pasangan mereka, seperti kurangnya cinta, komunikasi, kepercayaan, komitmen, atau kesesuaian antara keduanya. Perselingkuhan dan perceraian artis juga berdampak negatif bagi diri mereka sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka, terutama anak-anak mereka (jika ada), seperti menimbulkan stres, trauma, atau konflik. Oleh karena itu, penting bagi artis maupun masyarakat umum untuk menjaga hubungan dengan pasangannya agar tetap harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H