Mohon tunggu...
Nurul Muslimin
Nurul Muslimin Mohon Tunggu... Dosen - Orang Biasa yang setia pada proses.

The all about creative industries world. Producer - Writer - Lecturer - Art worker - Film Maker ***

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

UNDAGI 2025 Sebagai Wahana Wisata Imajinasi. Mengapa Tidak?

26 September 2024   22:46 Diperbarui: 26 September 2024   23:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahana wisata saat ini semakin beragam. Tak hanya megahnya pegunungan, hamparan pantai, atau benda-benda peninggalan sejarah masa lampau,  bahkan dengan daya kreatifitas manusia, aktifitas religius dengan lokasi di makam atau tempat-tempat yang dianggap keramat pun dapat menjadi wahana wisata religi.  

Di samping tempat-tempat konvensional sebagai wahana wisata, visualisasi seni juga dapat menjadi wahana wisata yang tak kalah menarik, seperti; konser musik, pameran seni rupa dan wahana imaji --yang menggunakan teknologi untuk menghibur manusia,-- tentu juga dapat menjadi wahana wisata yang mengasyikkan. Demikian halnya UNDAGI 2025.

UNDAGI 2025 yang akan dihelat oleh ASKRINA (Asosiasi Kriyawan Republik Indonesia) di bulan Januari 2025 di Yogyakarta tentu dapat menjadi sebuah wahana wisata imajinasi. Pameran ini akan memamerkan karya seni kriya dari berbagai daerah di Indonesia. Karya mereka akan dikurasi dengan standard kualitas tertentu oleh kurator seni. Karya-karya itu akan di'bedah' dengan 'pisau' analisa kuratorial secara bentuk, komposisi warna, fungsi, teknik pembuatan, raw materials, finishing, dan tentu kedalaman makna yang tersimpan dalam sebuah karya. Dari proses itulah yang akan melahirkan karya-karya seni kriya yang berkualitas.

Kemudian, mengapa kita harus berwisata ke Pameran UNDAGI 2025?

Karena para penikmat seni kriya akan dibawa imajinasinya ke dalam alam idealisme seorang kriyawan. Imajinasi yang akan melahirkan rasa bahagia, bahkan takjub. Memang, karya seni acap kali menggiring kita dalam alam yang mengasyikkan. Apalagi bagi para penikmat seni yang juga sebagai peng'gila' dunia kreatif, melihat karya seni tentu akan menjadi tantangan bagi mereka untuk dapat membuat karya yang serupa atau bahkan lebih hebat dari yang mereka lihat.

Di samping itu,  Pameran UNDAGI ini juga akan menjadi 'ruang kelas' untuk mereka yang haus pengetahuan dan kreatifitas. Karena akan diselenggarakan pula talkshow  dan diskusi tentang dunia seni kriya yang dapat diikuti oleh pengunjung pameran. Para kriyawan tentu tak akan keberatan menjadi tempat bertanya dan menjadi teman dialog tentang karya yang telah mereka ciptakan.

Dunia seni kriya memang tak jauh dari kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang menempati sebuah rumah yang menjadi tempat kembali setelah letih melaksanakan aktifitas kerja. Rumah kita menjadi peneduh dan pelepas lelah, tentu harus didukung oleh komponen-komponen ruang yang dapat membawa kedamaian dan kenyamanan. Dan karya seni kriya inilah jawabannya. Karya-karya ini dengan segala bentuk, warna dan keindahannya, akan membawa rumah kita lebih indah dan berwarna. Di sinilah Pameran UNDAGI 2025 menjadi solusi referensi untuk kebutuhan rumah estetik kita. Dan Jogja sebagai kota kreatif tak akan kekurangan jalan untuk memenuhi kebutuhan kreatifitas kita.

Lalu bagi penggemar dan pelaku wisata, apakah hanya akan berwisata secara konvensional yang hanya menjanjikan keindahan alam? Toh ada UNDAGI 2025, wahana wisata yang tak hanya menyajikan keindahan, tapi juga akan membawa kita ke ruang imajinasi dalam ruang kreatifitas yang tak terbatas? ***

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun